Halaman

Sabtu, 29 Agustus 2020

Kemandirian Belajar terbentuk dari Belajar Mandiri

Pada webmeeting refleksi pembelajaran PPG hari ini, ada kalimat menarik yang diungkapkan oleh dosen fasilitator, Dr. Alimuddin, M.Si.

"Kemandirian belajar terbentuk dari belajar mandiri."

Kemandirian belajar itu adalah sesuatu yang sudah membudaya. Tak perlu disuruh, mereka yang sudah pada tahap ini akan gatal sendiri jika tak belajar atau tak menerapkan. 

Jika kita meminta anak untuk mencari ilmu, maka kita sedang menyiapkan dirinya untuk belajar mandiri. Kebiasaan belajar mandiri bisa membuat anak memiliki kemandirian belajar, yaitu ingin belajar walau tanpa ada yang memintanya. Hal ini bisa terjadi karena belajar telah membudaya pada diri si anak.

Hal lain yang dicontohkan oleh Pak Ali adalah ketika seorang anak diajari untuk membuang sampah pada tempatnya. Artinya kita melatih anak untuk belajar mandiri menjaga kebersihan. Jika telah membudaya dan si anak mampu memiliki kemandirian belajar, anak tersebut akan merasa tidak nyaman ketika melihat lingkungannya penuh sampah.

Dengan kata lain, kemandirian belajar bisa menimbulkan rasa tidak nyaman apabila tidak dilakukan.

Seorang guru profesional bahkan setiap manusia yang hidup di dunia ini sudah seharusnya menjadi pembelajar seumur hidup. Menjadi profesional learning dan bukannya profesional teaching.

Pertanyaannya adalah, sudahkah kita menjadi guru profesional yang memiliki kemandirian belajar? 😊 Semoga sudah, atau paling tidak dalam tahap mendekati. Aamiin.

Jumat, 28 Agustus 2020

Serunya Update Dapodik sambil Daring PPG 😄

Ada yang unik di perkuliahan PPG tahun ini. Ketika masuk Modul 2, saya sedikit terperanjat melihat tema besarnya. Pedagogi 2 : Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21. 

Seketika saya jadi teringat dengan buku "Menyongsong Era Baru Pendidikan" yang saya tulis bersama Prof. Eko Indrajit. Buku ini merupakan pengembangan dari kompetensi TIK yang harus dimiliki guru berdasarkan standar UNESCO.

Seolah materi PPG adalah pengayaan dari buku kami, saya pun bersemangat mempelajarinya. Unik, karena materi ini dibahas khusus dalam 1 Modul Pedagogi PPG yang terdiri dari 4 Kegiatan Belajar (KB). Yap, bisa dibilang tema ini dibahas dalam 4 BAB. Lihatlah ... betapa guru benar-benar disiapkan untuk profesional dalam menghadapi perubahan dan perkembangan zaman, sehingga materi ini dibuat khusus dalam 1 modul.

Hari ini, mahasiswa PPG Daljab IPA Angkatan 3 UNM mulai mempelajari KB 1 dan 2. Pada KB 1, ada materi berupa video tentang anak abad 21. Ternyuh dan berkaca-kaca melihat kalimat demi kalimat yang ditunjukkan anak-anak generasi z (lahir dari 1995 atau setelahnya). Kalimatnya ada yang berupa pertanyaan maupun pernyataan terkait pembelajaran. Harapan mereka saat belajar, hingga ada satu kalimat yang intinya bertanya bagaimana jika kami adalah anakmu?

Rabu, 26 Agustus 2020

Menyusun Strategi saat PPG

Tak bisa dipungkiri, menjadi mahasiswa PPG Dalam Jabatan (Daljab) sungguh menguras energi, waktu dan pikiran. Meski demikian, saya merasa senang menjalaninya. Seperti refleksi pembelajaran modul 1 yang saya rasakan.

Saya senang mengikuti perkuliahan ini karena beberapa hal berikut :

  1. Adanya webmeeting sebelum dan setelah pembelajaran. Dengan demikian, setiap mahasiswa bisa terarah dalam mempelajari modul serta bisa berdiskusi/melakukan refleksi secara langsung dengan dosen dan teman-teman yang lain.
  2. Kalimat-kalimat sapaan dan motivasi yang terdapat di dalam modul/LMS membuat saya merasa lebih semangat belajar karena meski PPG dilaksanakan full daring, tetapi terasa seperti tatap muka.
  3. Modul dan LMS yang dibuat menarik. Penggunaan berbagai media dalam modul dan LMS seperti adanya gambar, video, pdf, link website membuat belajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan.
  4. Adanya forum diskusi di tiap Kegiatan Belajar (KB) telah membuka wawasan saya terkait pelaksanaan pendidikan sesuai materi modul di berbagai daerah seperti yang dikisahkan teman-teman PPG.
  5. Adanya tes formatif membantu saya mengecek sejauh mana pemahaman saya terhadap materi yang telah dipelajari.

Setelah melakukan pembelajaran selama dua hari (25-26 Agustus 2020) saya belajar mengenai :

  1. Konsep dasar pendidikan serta landasan pendidikan yang terdiri dari landasan filosofis, yuridis, empiris (landasan psikologis, sosiologis, historis),  dan religi. Selain itu, saya juga belajar terkait contoh-contoh implikasi dari landasan tersebut.
  2. Karakteristik peserta didik, ragam serta manfaatnya.
  3. Teori-teori belajar seperti teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivistik dan humanistik.
  4. Kurikulum pendidikan.

Senin, 24 Agustus 2020

Kalut karena 1GB

Pagi ini saya sudah siap mengikuti orientasi akademik mahasiswa PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 Universitas Negeri Makassar. Karena registrasi mulai pukul 07.00 WITA, artinya saya mesti siap pukul 06.00 WIB.

Saya akhirnya menggunakan sarung hijau untuk latar (green screen) agar bisa diganti virtual background saat meeting zoom berlangsung. Saya sudah duduk manis di depan laptop. Dan eng ing eng ... Hanya dalam hitungan menit sambungan zoom langsung terputus!

Saya cek hp (saya gunakan untuk hotspot). Ternyata ada pemberitahuan kuota hampir habis. Saya cek, benar saja. Tersisa 31 MB! Mana cukup untuk zoom? Masya Allah, hitungan menit saja 1GB sudah habis kuota saya.

Padahal hari ini orientasi akan berlangsung seharian. Saya memang sudah siapkan paket 15GB khusus untuk conference. Tapi entahlah saya khawatir tak bisa digunakan jika hotspot nyala.

Lagi pula dengan kejadian ini, mungkin akan butuh lebih dari 15GB bahkan hingga tengah hari saja. Maklum, setiap peserta PPG harus menyalakan videonya. Dan ada lebih dari 400 peserta yang tergabung di dalamnya. Fantastis!

Minggu, 23 Agustus 2020

Serunya Persiapan Orientasi Akademik PPG

Siang ini, undangan resmi untuk orientasi akademik bagi mahasiswa PPG Daljab Angkatan 3 UNM Tahun 2020 resmi dibagikan. Dalam undangan tersebut terlampir pula jadwal orientasinya. 

Waaaah ... Padat! Full dari pagi hingga sore. Istirahat 2 kali saat Dzuhur dan Ashar. Hmm hmmm ... Otak saya langsung bekerja membuat rencana untuk Fatih. Pasalnya,dalam tata tertib, peserta tidak diperkenankan meninggalkan video zoom. Padahal, saya sebagai seorang ibu tentu harus memandikan anak, menyusui dan memberi MPASI plus meninabobokan di jam tidur siangnya Fatih.

Tapi syukurlah di wilayah saya masih diberlakukan WFH. Jadi, untuk sementara beberapa tugas tersebut ada yang bisa diambil alih oleh suami. Saya komunikasikan dengan suami saya. Alhamdulillah ia siap membantu dan mendukung saya 🥰

Saya juga baru ngeh kalau ternyata UNM itu masuknya zona WITA. Jadi, saya harus siap satu jam dari jadwal yang telah ditentukan (mulai pukul 07.00-17.30 WITA). Baiklah ... Siap!

Sekitar pukul 17.30 WIB, ada pengumuman di WAG Kelas (saya masuk IPA 2) bahwa semua peserta dapat mencoba untuk mengakses link zoom besok. Ternyataaaaa ... Setiap peserta harus mengubah background videonya menggunakan virtual background dengan gambar yang telah dibagikan.

Wah, ganti background video mah harus green screen, pikir saya. Alias, saat kita nyalakan video, latarnya harus hijau sehingga bisa diganti backgroundnya dengan file lain.

Baiklah ... Saya mulai dengan kerudung hijau muda. Karena tipis, saya tempelkan ke dinding menggunakan selotip. Hehe ... Berhasil? Belum. Wajah sayanya masih belum nampak full.

Kemudian saya coba menggunakan jilbab toska. Digantung di pintu kamar. Dicoba lagi. Berhasil? Belummm ... Alhamdulillah.

Ketiga, saya coba pakai selimut hijau yang seperti handuk tapi lebih halusss. Weeeh belum berhasil juga.

Saya coba pakai latar tembok yang kuning. Belom bisa. Pakai latar lemari. Nah sayanya terlihat, tapi lemarinya juga ikut terlihat 😄🤭

Tak ada lagi. Saya pun memutuskan untuk leave. Mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Dan memberi ASI pada Fatih yang terbangun.

Hari Minggu begini, jika keluar malam, tempat fotocopy biasanya tutup. Saya tak bisa membeli karton hijau. Otak saya tak berhenti berpikir hingga akhirnya mata saya memandangi tutup container (box gede buat nyimpen makanan/mainan/baju dll).

Beres makan, saya langsung menyiapkan green screen saya lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB. Saya taruh di tutup container di antara pintu lemari. Daaaan taraaa ... qodarullah. Setelah semua siap, tetiba tak ada jaringan (sinyal) sama sekali 😄😄😄

Hyahahah ... Saya menertawakan diri sendiri. Tapi saya tak putus asa. Saya lalu merestart hp saya. Biasanya setelah dilakukan hal demikian, sinyal akan kembali muncul. Tapi, kali ini kok tidak ada? Saya bahkan sampai mengulang 3x. Hasilnya? Sama saja.

Saya lalu melihat Fatih. Kesian juga sedari tadi tidurnya terusik karena saya berisik menyiapkan ini itu. Mungkin Allah ingin saya menemani Fatih dulu untuk saat ini. Jadi, sudah. Saya tidak berniat mencoba lagi. Biarlah esok tampil sesuai usaha yg telah diuji cobakan.

Tahu apa? Ternyata setelah saya ganti niat, sinyal hp lalu muncul!

Subang, 23 Agustus 2020
Di samping Fatih yang terlelap 
21.35 WIB

Rabu, 19 Agustus 2020

Flu yang Bikin Kangen

Sudah sejak kemarin hidung saya terus berair. Tenggorokan gatal dan kepala yang sedikit pusing. Badan lemas tentu saja. Ya Allah, saya terserang flu.

Maka sejak kemarin pula saya jaga jarak dengan Fatih, anak saya yang kini berusia 8 bulan. Tapi saya bersyukur karena dua hari ini diberlakukan work from home (WFH), suami dan orang tua saya jadi bisa menemani Fatih bermain.

Kebijakan WFH yang berlaku di kabupaten Subang sebetulnya buah dari hasil SWAB di lingkungan pemda yang ternyata menunjukkan beberapa orang positif (3-14 Agustus). Padahal sebelumnya Subang sudah 0% yang positif. Oleh karena itu, berdasarkan surat edaran sekda nomor OT.03/1727/Org tentang pengaturan kerja ASN, di wilayah kabupaten Subang untuk tanggal 18-19 diberlakukan work from home (WFH), kecuali pejabat tertentu seperti Eselon II, III dan IV harus tetap bekerja dari kantor.

Hari ini, keadaan saya sudah membaik. Tapi yang namanya flu, proses pemulihannya tak bisa instan. Butuh waktu. Dan lagi, saya bersyukur karena besok adalah tahun baru hijriah, libur nasional. Lusa, cuti bersama. Alhamdulillah, saya tak akan khawatir memikirkan Fatih harus bermain dengan siapa sementara saya dalam masa pemulihan.

Sebisa mungkin saya tetap menjaga jarak. Tujuannya tentu agar Fatih tak tertular. Sering mencuci tangan dan menggunakan tisu ketika batuk atau mengeluarkan lendir di hidung.

Tapi, rindu ini memang berat. Saya rindu bermain dengan Fatih. Fatih yang sedari kemarin hampir tidak bermain dengan saya, ditambah hari ini yang saya pun masih jaga jarak, tampaknya kangen juga. Ah, flu ini sungguh bikin kangen sama Fatih. 

Di usianya sekarang, Fatih sedang senang duduk-berdiri berkali-kali. Bahkan sesekali tak ingin dipegangi. Sore ini, Fatih kembali bermain duduk-berdiri. Tapi setiap berdiri tangannya menggapai ke depan, ke arah saya. Kakinya lantas mendekat, lalu tangannya mendekap. Fatih memeluk saya :')

Baiklah, Nak, kangen digendong Ami, ya? Sini ... Ami gendong ya ....

Minggu, 16 Agustus 2020

Menjadi Mahasiswa PPG 2020

Sejak ditetapkan sebagai Mahasiswa PPG Dalam Jabatan (Daljab) Angkatan 3 pada tanggal 14 Agustus 2020, berbagai persiapan mulai dilakukan.

Saya ditempatkan di LPTK Universitas Negeri Makassar (UNM). Sejak lulus pretes PPG tahun 2018, saya baru terpanggil menjadi mahasiswa di tengah pandemi corona. 

Meski tak bisa merasakan PPG tatap muka, saya tetap bersyukur. Tak terbayang jika harus terbang ke Makasar saat memiliki bayi berusia 8 bulan. Tentu saya akan membawa Fatih yang masih diberi ASI dan mungkin suami juga.


✓ Sekilas tentang PPG Daljab 2020
Seperti dilansir di laman sergur.id, berikut adalah keterangan mengenai pelaksanaan PPG Daljab 2020 :

Seleksi administrasi bagi calon peserta PPG dalam Jabatan tahun 2020 sudah selesai dilaksanakan pada bulan oktober 2019 dan sebanyak 50,132 calon lulus seleksi administrasi.

Peserta PPG Daljab tahun 2020 berasal dari calon lulus seleksi akademik tersebut dan dilaksanakan dalam 3 (tiga) angkatan. Informasi penetapan calon mahasiswa PPG Daljab diinformasikan sebelum jadwal konfirmasi kesediaan disetiap angkatan.

Calon/cadangan calon mahasiswa PPG Daljab wajib melakukan konfirmasi kesediaan. Bagi calon yang konfirmasi tidak bersedia akan digantikan oleh cadangan calon yang sudah melakukan konfirmasi bersedia.

Penetapan calon mahasiswa dan penempatan di LPTK pelaksana dapat dilihat melalui tautan PPG Daljab 2020 sedangkan laman konfirmasi kesediakan melalui tautan Konfirmasi dan Registrasi di laman sergur.id. 

Konfirmasi kesediaan dibuka sesuai jadwal disetiap angkatan. Jadwal dan pelaksanaan PPG daljab tahun 2020 selengkapnya dapat dilihat di Surat edaran pelaksanaan PPG Daljab 2020 melalui tautan Dokumen di laman sergur.id.

Bahwa dalam kondisi pandemi covid 19 ini PPG Daljab akan diselenggarakan full daring. Pelaksanaan Uji Kinerja UKMPPG (UKIN-UKMPPG) dilaksanakan dengan moda rekaman video yang dikirim ke perguruan tinggi dimana mahasiswa mengikuti pembelajaran PPG Daljab. Sedangkan pelaksanaan Uji Pengetahuan UKMPPG (UP-UKMPPG) dilakukan di perguruan tinggi terdekat dari domisili peserta (sesuai daftar perguruan tinggi PPG yang ditunjuk Kemdikbud).

PPG Daljab 2020 Angkatan 3

Berdasarkan informasi di laman sergur.id, ada peserta angkatan 3 yang sudah ditetapkan sebanyak 226 peserta diantaranya mengalami perubahan LPTK pelaksana PPG Daljab.

Pemindahan LPTK ini dikarenakan peserta yang bersedia jumlahnya kurang dari syarat minimal jumlah peserta untuk satu rombel. Hasil penetapan angkatan 3 dapat dilihat melalui tautan informasi PPG Daljab 2020 yang tersedia di laman tersebut.

Berikut adalah jadwal PPG Daljab 2020 untuk angkatan 3 :


Lapor Diri

Kemarin tampaknya semua peserta PPG Angkatan 3 UNM sudah dihubungi oleh admin. Saya sendiri dihubungi oleh Pak Andi Muhammad Irfan (admin lainnya adalah Pak Andi Muadz).

Beliau melalui pesan WA, menyampaikan dan mengingatkan hal-hal yang harus disiapkan untuk lapor diri. 

"Selamat Datang Peserta Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Angkatan 3 Tahun 2020 Universitas Negeri Makassar, Batas Akhir Lapor diri tanggal 20 Agustus 2020. Saat ini anda sudah bisa lapor diri. silahkan lihat laman  ppg.unm.ac.id  informasi lapor diri." Demikian sapa beliau di awal pesan.

Lalu diikuti dengan pesan berisi link untuk lapor diri, berkas apa saja yang harus disiapkan (disertai penjelasan), jawaban dari pertanyaan yang umumnya disampaikan, serta link grup WA khusus angkatan 3 PPG Daljab UNM.

Kaget juga sih dikira cuma A1 dan Pakta Integritas yang harus diupload. Tapi ternyata ada 8. NPWP alhamdulillah sudah punya. Saya buat NPWP saat akan teken kontrak dengan penerbit buku.

Surat izin kepala sekolah nih yang masih harus diperjuangkan. Karena baru saja ada rotasi kepala sekolah dan serah terima jabatannya baru dilaksanakan Kamis Minggu lalu.

Jumat (14/08) baru penetapan mahasiswa dan baru bisa mengunduh A1 dan Pakta Integritas saja. Sabtu (15/08) sekolah libur karena diterapkan 5 hari kerja. Pagi ini baru download format surat ijin KS sesuai pemberitahuan tadi malam pukul 23.00 WIB. Sedangkan besok (17/08) tanggal merah. Kepala sekolah akan menghadiri upacara terbatas di kabupaten.

Jadi, saya baru bisa mengusahakan surat izin tersebut mulai lusa (Selasa, 18/08). Bismillah meski mepet semoga dilancarkan segala sesuatunya.

Lapor ke Fatih

Sudah menjadi kebiasaan sejak Fatih masih berada dalam kandungan. Jika ada sesuatu, saya akan memberi tahu Fatih. Misalnya saat akan pergi USG atau saat akan pergi imunisasi. Biar Fatihnya nggak kaget dan tetap enjoy.

Maka begitu pula dengan PPG ini. Ke depan, saat PPG mulai dilaksanakan, tentu saya akan ditelan dengan kesibukan. Oleh karena itu, tak hanya ke LPTK, saya pun ikut lapor ke Fatih. Memberi tahu Fatih bahwa saya akan mengikuti PPG. Mengatakan bahwa mungkin saya akan sedikit sibuk hingga waktu bermain dengan Fatih akan berkurang, dsb.

Terakhir, saya pun minta didoakan oleh Fatih agar aminya (Ami=ibu) ini bisa mengikuti PPG dengan baik dan lancar.

Bismillah ...

PPG Daljab Angkatan 3 UNM tahun 2020, insya Allah saya SIAP!!!




Sabtu, 15 Agustus 2020

Kejutan Manis Hari Ini

Siang ini saya terkejut saat melihat di grup MGMP dan KPPJB Regional Subang ada yang memosting flyer buku yang saya tulis bersama Prof. Eko.
"Selamat Neng Ditta , Barokallaahu udh terbit buku mayor bersama Prof. R. Eko Indrajit. Sukses dan barokah yaa..."
Begitu tulis Bu Prapti sebagai caption foto yang dishare beliau. Setelahnya, ucapan doa dan selamat disampaikan oleh anggota grup yang lain.

Masya Allah ... 
Saya tentu terharu. Beliau merupakan salah satu mentor saya dalam menulis. Tulisan beliau selalu enak dibaca dan menambah wawasan.

Tapi tentu, ini pun atas kehendak Allah. Laa hawla wa ala quwwata Illa Billah. Tiada daya upaya kecuali atas izin Allah.

Lantas saya pun tersenyum karena mendapat kejutan manis ini dari Allah.
Duhai Allah, terima kasih.

Rabu, 05 Agustus 2020

Kisah Tiap Suapan Terakhir Fatih

Sejak memasuki usia MPASI, seringkali Fatih selalu menyisakan 1 suapan terakhir. Padahal, ia (hampir) tak pernah diberi tahu bahwa itu adalah suapan terakhir di setiap sesi makan. Tapi, hampir selalu saja berulang, seolah tahu bahwa itu suapan terakhir, Fatih akan berhenti makan. Ia akan menggunakan jurus GTM (gerakan tutup mulut) di setiap suapan terakhir.

Lucu juga dengan kelakuan anak saya yang satu ini. Hingga kini usianya yang memasuki 8 bulan, kejadian yang sama kerap terjadi. Pagi-siang-sore, selalu menyisakan satu suapan.

Seperti tadi sore. Fatih pun enggan memakan suapan terakhir. Lalu, suami saya berkata (seolah menggantikan Fatih berbicara), "Udah cukup Ami ... kan berhentilah makan sebelum kenyang".

Masya Allah tabarakallah, Nak ...
Jadi anak soleh ya, insya Allah 🤲🏻

Selasa, 04 Agustus 2020

Bersedekah pada Burung Pipit

Hari ini, seperti biasa Fatih bangun sekitar pukul 03.00 WIB. Bermain merangkak, berguling, sarapan, hingga waktu subuh. Usai solat subuh, biasanya Fatih ingin jalan-jalan keluar rumah. Mumpung masih sepi dan udara masih segar, saya dan suami membawanya ke sawah.

Sawah di lingkungan rumah mertua sudah mulai menguning padinya. Sepanjang perjalanan, Fatih senang mengamati hal-hal baru. Tak lupa, momen jalan-jalan di sawah kami abadikan dalam bentuk foto.

Melihat banyak burung pipit yang beterbangan ke sana kemari atau yang sedang hinggap melahap padi, saya jadi tersadar. Sejauh mata memandang, saya tak menemukan orang-orangan sawah atau kaleng yang diikat tali dsb. Hal yang lumrah ditemui di sawah untuk mengusir burung-burung yang sebagian mengatakan hama padi.

Wah, ini petaninya baik sekali. Mau berbagi dengan burung pipit. Pikir saya. Suami saya ikut mengiyakan. Sepertinya para petani memang sengaja tak memasang apa pun untuk menghalangi burung pipit makan. Mereka mungkin ingin bersedekah untuk kawanan burung pipit itu. Subhanallah.

Senin, 03 Agustus 2020

Menghantam Tembok

Pernahkah kamu bergerak, berlari, lalu tiba-tiba menghantam tembok?

Mungkin seperti itu rasanya ketika kita bergerak menuju perubahan, beraktivitas, namun menemui sesuatu yg menghalangi kita untuk bergerak.

Seperti bola pejal yang terpental sejauh gaya yang ia berikan semula. Akan ada satu titik dimana kita mungkin mati gaya. Bingung dengan apa yang harus dilakukan. Karena semua terasa serba salah.

Sebagus apa pun niatan, jika cara penyampaiannya salah, hasilnya mungkin tidak sesuai dengan harapan. Ini saatnya kita mengintrospeksi diri sendiri.

Ingatlah, kita tak mungkin menyenangkan semua orang. Bukankah para nabi dan rasul yang begitu mulia pun masih saja ada yang membenci, menghina dan mencaci maki? Apalagi kita yang hanya manusia biasa.

Tak perlu risau dengan segala kritikan. Hidup itu seperti bercermin. Jika ada yang kurang, maka yang harus dibenahi tentu ada pada diri kita. Bukan pada bayangan di cermin.

Negara ini negara demokrasi. Setiap warga negara berhak untuk berpendapat. Jadi, perbedaan itu wajar. Hadapi dengan hati yang tenang dan lapang.

Segelas air akan terasa sangat asin jika ditambahkan garam 1 sdm. Tapi, jika wadah airnya seluas danau, berkali-kali lipat garam ditabur pun, mungkin tak kan terasa asinnya. Jadi, mari berbenah menyiapkan wadah terbaik untuk menerima segalanya.

Bersyukur dan tetap bersyukur.

2nd Time-nya Fatih ke Cirebon

Hari ini (3/8/2020) adalah kedua kalinya Fatih pergi ke Cirebon. Sepanjang perjalanan, alhamdulillah Fatih senang memerhatikan jalan sambil sesekali berteriak atau berceloteh. Bahkan, Fatih sempat makan, mimi dan tertidur pulas 😊

Lebaran Iduladha tahun ini (31/7/2020), alhamdulillah Abi Kholil bisa ikut kurban sapi dengan 6 orang lainnya di lingkungan RT. Fatih juga ikut menyaksikan acara penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan kemarin (2/7/2020).

Kami sempat singgah di rumah saudara di Subang untuk memberikan daging kurban. Baru kemudian dilanjutkan ke Cirebon. Lewat gerbang tol Subang dan keluar di Kertajati.

Kami sampai sekitar dzuhur. Sempat menikmati cilok bumbu seblak sebelum akhirnya beristirahat sejenak.


Sore hari, usai shalat ashar dan mandi, kami mengunjungi rumah saudara yang letaknya tidak jauh dari rumah Bapak Qosim (mertua). Lalu kami berjalan-jalan sore sekitaran rumah.


Ba'da isya, Fatih sudah tertidur pulas. Siap untuk bertualang lagi esok hari. 😊

Catatan :
Rumah mertua di Cirebon termasuk kawasan hijau dari Covid-19.