Halaman

Minggu, 05 April 2020

Belajar dari Penulis Buku Man Jadda Wajada, Akbar Zainudin

Bertahun-tahun lalu, saya membaca sebuah buku berjudul "Man Jadda Wajada" karya Akbar Zainudin. Isinya sungguh luar biasa menginspirasi. Buku ini pertama kali terbit Januari 2010, sudah mencapai cetakan ke-13 dan telah beredar sebanyak 55.000 eksemplar. Wow!

Saat seorang guru (dulu saya pernah diajar oleh beliau) meminjam buku ini, persis seperti yang saya rasakan, beliau temukan "keajaiban-keajaiban". Beliau lalu meminta kepada saya untuk berkenan memberikan buku itu. Akhirnya saya pun merelakan buku Man Jadda Wajada berpindah kepemilikan.

Siapa sangka, hari ini (Ahad, 5 April 2020), melalui kelas online yang digagas oleh Omjay, saya bisa belajar langsung dari penulisnya! Wah, seperti dapat durian runtuh! Saya bahagia sekali 🤗

Di awal pembelajaran, Omjay selaku moderator memberikan link video tentang 6 Langkah Menulis Buku untuk kami pelajari. Selain itu, beliau juga mengirimkan satu file berformat pdf tentang profil sang narasumber.

ENAM Langkah Menulis Buku yang dimaksud, telah disingkat oleh Pak Akbar menjadi TOJTRP :
1. Tema, untuk menulis sebuah buku tentu saja yang pertama harus dilakukan adalah menentukan tema. Mau nulis apa? Fiksi atau non-fiksi? Temanya tentang apa? Nah sila jawab sendiri ya.

2. Outline. Setelah tema didapat, segera buat outline tentang apa yang akan ditulis. Boleh dalam bentuk daftar isi. Outline ini bisa membantu kita saat otak kita "ngeblank" untuk menulis.

3. Jadwal. Jika sudah memiliki outline, tentukan jadwal untuk menyelesaikan setiap bagian outline. Misal jika punya 30 outline, tentukan berapa lama outline 1 harus selesai? Kapan outline 2 selesai. Begitu seterusnya. Jadwal inilah yang bisa menolong kita untuk menyelesaikan sebuah buku.

4. Tulis. Tulis satu artikel/satu bagian, lalu segera beralih ke bagian selanjutnya. Jangan menunggu satu bagian sempurna, ini yang biasanya bikin mandeg dan buku kita tidak selesai-selesai. Biarkan saja seadanya dulu. Revisi, saat semua draft tulisan selesai dibuat.

5. Revisi. Nah, kalau tulisan untuk buku kita sudah sampai ending, baru mulai revisi. Saat revisi, perhatikan hal-hal berikut: (1) data, (2) tata bahasa, (3) judul, dan (4) gaya penulisan.

Tips membuat judul yang menarik :
a. Provokatif
Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. 
Buatlah lebih Provokatif. Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian"
b. Jelas, Tegas, dan Sederhana
c. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul. 
Contoh : MAN JADDA WAJADA (Judul) : The Art of Excellent Life (subjudul)

6. Penerbit. Saat akan dikirim ke penerbit, pastikan naskah kita telah rampung alias selesai. Daaan pastikan naskah yang dikirim sesuai dengan ketentuan penerbit.

Oleh karena itu, cari tahu apakah penerbit menginginkan hard copy atau soft copy? Ditulis dengan ukuran kertas A4 atau A5? Berapa marginnya? Jenis hurufnya? dll. Setelah itu? Sabaaaar menunggu jawaban.

Saat mengirim naskah ke penerbit mayor, ingatlah bahwa mereka akan mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Ni naskah bakal laku/nggak?
Pertimbangan pertama tentu saja apakah buku kita jika diterbitkan akan banyak yang beli? Berapa banyak orang yang butuh buku kita? Apakah sesuai dengan pangsa pasar? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka semakin besar pula untuk diterbitkan. Oleh karena itu, kita sebagai penulis harus paham betul siapa yang akan beli dan baca buku kita.

2. Apa yang membedakan buku kita dengan buku sejenis?
Dengan kata lain, buku kita tuh punya keunggulan nggak sih? Buku bertema pendidikan itu banyak. Lalu apa keunggulan buku kita dibanding buku pendidikan karya si A, B, C, D, dst. Kita harus bisa menjawab ini agar buku kita bisa diterbitkan.

3. Apa yang akan kita lakukan untuk memasarkan buku?
Eng ing eng. Jujur, pertanyaan ini baru saya ketahui. Kalau nomor satu dan dua saya pernah baca, tapi yang ketiga ini, sesuatu. Ini pun tentu kita harus punya jawabannya.

Di bagian diskusi, WAG ramai dengan pertanyaan peserta. Salah satunya ada yang bertanya apa kendala besar bagi penulis pemula? 

Pak Akbar menjawab, "Kendala utamanya adalah MALAS. Coba bisa melawan rasa malas, pasti sudah terbit bukunya. Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus belatih, pasti tulisan kita akan jauh lebih baik setahun mendatang. Berlatihnya SETIAP HARI."

Wahahah ... saya geli sendiri membaca jawaban beliau. Kenapa? Karena rasa MALAS itu suka nemplok ke saya. Wkwkwk. Dan betul, seandainya saja saya tidak malas, sudah dari dulu saya bisa menerbitkan buku. Hihih. Tapi alhamdulillah, insya Allah bulan ini buku tunggal pertama saya sudah dicetak (rencananya Selasa, 7 April 2020 akan dicetak). Aamiin.

Kunci utamanya itu loh ... (Pak Akbar sampe nulis pake huruf gedde) berlatihnya harus SETIAP HARI. Kalau kata Pak Akbar sih sampai harus mau meluangkan waktu, mengorbankan untuk menulis SETIAP HARI, meski hanya 30-60 menit saja. Intinya istiqomah yaa ....

Era 4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi. Jadi, MENULISLAH SETIAP HARI. Mohon buat jadwal : kapan urusan rumah tangga, urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis. (Wih)

Tips lain dari Pak Akbar adalah menulis itu harus :
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi

Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat stress. Tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting kita senang menulisnya. 

Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca kalau ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata.

Tak terasa, sesi ketujuh belajar menulis bersama Omjay telah mencapai batas waktu. Pembelajaran selama 120 menit itu sungguh terasa cepat berlalu. Bahkan, masih banyak pertanyaan peserta yang belum terjawab sehingga jawabannya disampaikan wapri. 

Akhirnya, kelas ditutup dengan kalimat motivasi dari Pak Akbar,
"Terus berlatih menulis, menulis, dan menulis. 
Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku. 

Happy Writing. 
Salam Man Jadda Wajada. 

Terima kasih untuk antusiasme yang luar biasa."

1 komentar:

  1. Selalu saya pantau tulisan ibu , he he,,,,oke banget

    tinggalkan jejak di blog saya :

    etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com

    BalasHapus