Halaman

Kamis, 28 Januari 2021

Bersyukur Terdeteksi Covid-19

Sampai sebelum hasil swab PCR muncul, saya tidak tahu bahwa ternyata saya positif covid. Saya juga tidak tahu bahwa mata merah bisa termasuk indikasi terjangkit virus ini.

Sebelum melakukan swab PCR, saya dan beberapa anggota keluarga memang sempat mengalami mata merah. Namun, karena pada saat itu kami sedang membersihkan kamar, lemari, dsb, kami pikir mata merah tersebut karena debu saja. (Baca postingan Ternyata + Covid-19 untuk mengetahui gejala ringan hingga berat).

Fatih juga sempat diare. Tapi, saya pikir itu karena Fatih sedang tidak mau makan. Sehingga pupnya menjadi lebih encer. Sekarang, alhamdulillah mulai membaik dan Fatih sudah mau makan.

Di antara keluarga kami, kakak ipar yang lebih dulu terdeteksi gejala covid. Selain flu, kakak ipar juga sempat kehilangan kemampuan indera penciuman dan perasa. Tidak bisa mencium bau dan hanya merasa sedikit asin saja di lidah saat makan apa pun.

Kronologi selanjutnya sudah terbayang bukan? Kakak ipar melakukan rapid tes antigen. Karena hasilnya positif, maka kami sekeluarga pun harus melakukan PCR (baca kisahnya di sini)

Selama menunggu hasil swab PCR, saya, suami, Fatih (anak saya yang baru mau 14 bulan) dan Bapak tidak menunjukkan gejala lebih lanjut. Ya, seperti orang sehat saja. Nenek dan mamah meriang. Kakak juga sama. Kakak ipar alhamdulillah indera penciumannya mulai berfungsi kembali.
Mungkin karena kondisi tersebut, Bapak jadi sedikit kaget ketika mengetahui hasil swab. Dari seluruh anggota keluarga yang tes PCR, ternyata hanya nenek dan mamah saja yang hasilnya negatif. Innalillahi.

Kini, kami tetap terapkan pola hidup sehat dan jaga jarak. Disiplin isolasi mandiri diperketat sejak keluarnya hasil swab.

Meski kami jadi terbatas dalam ruang gerak, tapi kami tetap bersyukur sudah terdeteksi positif. Karena keluarga kami termasuk yang harus berinteraksi dengan banyak orang dalam kondisi normal.

Kedua orang tua, saya dan suami berprofesi sebagai guru. Meski masih belajar dari rumah, namun kedua orang tua yang sudah PNS setiap hari ke sekolah. Tentu mereka akan bertemu dengan guru yang sudah dijadwalkan masuk sambil melakukan PJJ.

Saya dan suami yang masih guru honorer, pergi ke sekolah hanya sesuai dengan jadwal memberikan materi PJJ (tidak setiap hari). Penjadwalan ini dilakukan untuk mencegah kerumunan.

Sementara itu, kakak ipar baru menjadi CPNS penyuluh pertanian. Dalam kondisi normal, tentu setiap hari kerja harus pergi ke kantor bahkan mungkin sudah mengunjungi para petani.

Sementara kakak meneruskan usaha nenek mengurus toko pancing dan aquarium. Tentu setiap hari harus berhadapan dengan pembeli. 

Bayangkan jika kami tidak melakukan tes PCR dan melakukan aktivitas seperti biasa. Mungkin kami akan lebih banyak menularkan kepada yang lain (karena tidak tahu bahwa kami positif covid). Terutama jika orang yang kontak dengan kami dalam kondisi kurang vit. 

Maka, betul apa yang dikatakan "bisa jadi musibah yang kami alami saat ini untuk mencegah musibah yang lebih besar".

Dengan mengetahui bahwa kami positif covid, kami bisa mencegah orang lain agar tidak tertular.

Ya Allah, Ya Rabb ... 
Terima kasih.

#selaluadahikmah

Selasa, 26 Januari 2021

Ternyata + Covid-19

Ba'da Subuh, Bapak dan Mamah sudah masuk ke dalam rumah (selama isolasi mandiri, mereka tinggal di toko yang letaknya di depan rumah nenek). Mamah mengingatkan saya untuk memakai masker dan Bapak meminta kami untuk tetap tenang.

Dengan menahan tangis, mereka menyampaikan hasil swab PCR yang kami lakukan sebelumnya (22/01/2021). Dari seluruh keluarga yang tes, ternyata hanya mamah dan nenek yang negatif. Sementara sisanya positif.

Senin, 25 Januari 2021

Menjadi Narasumber di WAG 17 Pelatihan Belajar Menulis

3 Januari 2021, saya diminta Omjay untuk kembali menjadi pemateri di WAG Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17. Saat itu, saya menyatakan siap. 

Omjay lalu mengirimkan sebuah link berisi deretan nama yang direncanakan akan menjadi narasumber hingga 3 bulan kedepan. Alhamdulillah saya kebagian hari Jumat tanggal 22 Januari 2021. Masih ada waktu untuk menyiapkan materi.

Hari-hari berikutnya saya lalui dengan memikirkan tema apa yang akan saya angkat. Saya simak beberapa materi dari narasumber yang tampil sebelum saya. Wah, keren-keren.

Sabtu, 23 Januari 2021

Ice Breaker Penyemangat Belajar

Malam ini (23/01/2021) saya mengikuti obrolan santai Omjay bersama Kak Kusumo. Kegiatan yang dilakukan melalui zoom ini dimulai sejak pukul 19.00 WIB. Namun, saya baru sempat mengikuti sejak pukul 20.00 WIB.

Ketika saya masuk, Kak Kusumo sedang mempraktikkan salah satu ice breaker yang bisa dilakukan. Saat menyapa dikatakan "halo", minta anak untuk menunjuk otak lalu katakan "fokus".

Kamis, 21 Januari 2021

Akhirnya Swab PCR Covid-19 Juga

Awal mula ...
Beberapa hari belakangan ini, kakak ipar yang tinggal serumah mengalami gejala flu. Tapi, yang membuat kami (keluarga) sedikit cemas adalah flu tersebut disertai hilangnya kemampuan indra penciuman (anosmia) dan perasa (kakak ipar saya mengaku hanya bisa merasakan asin di lidah saat makan).

Beberapa orang yang mengalami flu berat juga bisa mengalami anosmia. Namun, pada penderita covid-19 anosmia bisa terjadi tanpa gejala hidung meler. Ya ... SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 memang bisa menyerang saraf yang berhubungan dengan indra penciuman. 

Selasa, 19 Januari 2021

Bermain Mahkota

Sejak kemarin sore, bagian kepala dan kaki Fatih terasa lebih hangat. Tapi di bagian tangan, suhunya masih biasa saja. Saya ukur dengan termometer pun, suhunya masih terbilang normal. 

Yah, tercatat 35,8°C sih. Sempat berpikir apakah termometernya rusak karena pernah terbanting? Lalu saya coba ke diri saya sendiri hasilnya 35,5°C. Karena tidak jauh berbeda, saya asumsikan masih normal (bukankah seharusnya normal di kisaran 36,6?). Hmm ... mungkin saya butuh termometer baru.

Senin, 18 Januari 2021

Menjemput Abah di Sekolah

Sejak pagi, awan hitam sudah menggantung di langit. Menjelang siang, rintik hujan turun membasahi bumi. Kabar duka dari teman kuliah membersamai. 

Suami Gy Suwandari meninggal (kemarin) saat shalat. Dari instagramnya, ia mengaku iri pada suaminya yang kembali pada Sang Pencipta dalam keadaan suci.  Ah, Gy ... Tentu semua akan iri padanya. Ia lalu mendoakan dan berharap dapat kembali pula dalam keadaan yang baik.

Minggu, 17 Januari 2021

Kurma yang Lebih Mahal daripada Emas

Bulan lalu, setelah melihat salah satu status teman, saya memutuskan untuk ikut PO buku Seri Kisah Al-Quran untuk Balita. Alhamdulillah hari ini 3 buku yang saya pesan sudah sampai di tangan.

Kurma yang Lebih Mahal daripada Emas
Jujur, ketika melihat judul buku karya Lisdy Rahayu dan Adinda Novalyawati ini saya sudah tertarik. Pasalnya saya belum pernah mendengar/membaca cerita tersebut.

Senin, 11 Januari 2021

Serunya Bermain Boneka Jari

Sebagai seorang ibu, saya tentu berharap tumbuh kembang anak saya akan optimal. Oleh karena itu, saya sering mencari tau aneka tips yang sesuai dengan perkembangan anak bahkan saat masih dalam kandungan.

Salah satu yang saya siapkan di antara berbagai tips yang telah saya baca adalah boneka jari. Ternyata banyak manfaat yang bisa dirasakan anak bila bermain boneka jari. Antara lain : meningkatkan fokus anak, daya imajinasi, kemampuan komunikasi dan sosialisasi.

Minggu, 10 Januari 2021

Selangkah Menuju Guru Profesional

"Kepadanya diberikan sebutan profesi GURU (Gr.) Ilmu Pengetahuan Alam sesuai hak dan kewajiban yang melekat pada sebutan profesi tersebut."

Saya tak bisa berkata-kata saat membaca kalimat tersebut. Bahkan untuk beberapa saat, saya menahan nafas. Meski baru draft sertifikat, tapi ... selangkah menuju guru profesional rasanya sungguh mendebarkan.

Ah, mungkin belum tepat juga jika saya mengatakan guru profesional. Karena, meski telah belajar dan lulus Ujian Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG), saya masih harus banyak belajar untuk menjadi guru yang benar-benar profesional.

Sabtu, 09 Januari 2021

Tenanglah, Nak ... Masih ada Allah

Di usianya yang menginjak 13 bulan, Fatih (anak saya) sudah pandai bermain petak umpet (hide and seek). Seperti hari ini. 

Saya beberapa kali bersembunyi di balik pintu, atau di balik tiang. Kemudian saya akan memanggil namanya. Biasanya Fatih akan berjalan mencari saya. Untuk memastikan langkahnya aman, tentu saja sesekali saya munculkan kepala saya dari tempat persembunyian. 

Jumat, 08 Januari 2021

Minat Baca vs Daya Baca

Hari ini, saya berhasil menyelesaikan bimtek seri guru belajar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang diadakan daring oleh Kemdikbud. Lalu apa hubungannya dengan judul tulisan saya? Silakan baca sampai tuntas yaa ... 😁

Selain bimtek, saya mengikuti webinar seputar AKM yang diselenggarakan oleh komunitas Lisangbihwa. Dari dua kegiatan tersebut, saya bisa mencermati beberapa contoh butir soal AKM. 

Minggu, 03 Januari 2021

Hadiah Terindah di Awal Tahun 2021

Tahun baru saat pandemi sungguh terasa sepi. Tapi meski ramai, biasanya saya memang tidak ikut merayakan. Esensi dari sebuah pergantian tahun bukan sekedar hura-hura atau bersenang ria. Lebih dari itu, kita harus mampu melakukan introspeksi diri. Menyiapkan agar di tahun berikutnya menjadi lebih baik.

Berkumpul bersama keluarga sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Namun, ternyata Allah masih memberikan kejutan manis di awal tahun baru ini.

Bada subuh (1 Januari 2021), saya mengecek informasi yang masuk di grup WA. Masya Allah, ternyata benar pengumuman kelulusan UKMPPG sudah dimulai per 1 Januari 2021.

Masih menemani Fatih usai mandi pagi, saya pun mengecek laman kelulusan. Panas dingin terasa. Padahal udara mulai menghangat dengan terpaan sinar matahari pagi.

Saya bahkan sempat memejamkan mata usai memasukkan no peserta dan tanggal lahir untuk mengetahui status kelulusan.

Alhamdulillah ....
Ternyata saya lulus UKMPPG. Saya pun langsung menciumi anak saya yang disambut dengan senyuman manis dan tawanya seolah ikut berbahagia. Tak lupa memberi kabar ke orang tua dan mancium tangan mereka sebagai ucapan terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. 

Duhai Allah, terima kasih atas kado terindah di awal tahun ini. Semoga menjadi jalan keberkahan untuk menjalani hari-hari berikutnya. Aamiin.