Halaman

Senin, 18 Januari 2021

Menjemput Abah di Sekolah

Sejak pagi, awan hitam sudah menggantung di langit. Menjelang siang, rintik hujan turun membasahi bumi. Kabar duka dari teman kuliah membersamai. 

Suami Gy Suwandari meninggal (kemarin) saat shalat. Dari instagramnya, ia mengaku iri pada suaminya yang kembali pada Sang Pencipta dalam keadaan suci.  Ah, Gy ... Tentu semua akan iri padanya. Ia lalu mendoakan dan berharap dapat kembali pula dalam keadaan yang baik.

Sudah hampir sebulan, kakak dan kakak ipar pindah ke Subang. Alhamdulillah, kakak ipar lulus CPNS penyuluh pertanian di Kabupaten Subang. Jadi, ya mau tak mau rumah di Cimahi ditinggalkan.

Entah bagaimana nantinya, yang jelas saya senang-senang saja. Karena Fatih ada teman. Banis (anak kakak) usianya hanya berbeda 10 bulan dengan Fatih.

Menuju SMPN 3 Kalijati
Hari ini, pengumuman penempatan Teh Desi (kakak ipar). Sejak pukul 06.00 pagi, Teh Desi, kakak, Banis, dan Abah pergi. 

Kondisi Teh Desi yang kini tengah hamil 3 bulan, membuat kami keluarganya ingin menjaga baik-baik. Salah satunya dengan meminta kakak menggunakan mobil bila harus bepergian jauh. Maklum, jarak rumah ke Subang sekitar 1 jam.

Abah yang menjabat sebagai kepala SMPN 3 Kalijati hari ini harus ke sekolah. Ada semacam fasilitas smart board yang hari ini diperkenalkan ke guru-guru di sana.

Biasanya, abah mau bertukar kendaraan. Jika mobil dipakai, Abah akan pergi menggunakan motor. Namun, karena ada barang yang harus dibawa ke sekolah, jadi abah ikut menggunakan mobil.

Setelah mengantar Teh Desi, aa (panggilan untuk kakak saya) lalu mengantar Bapak ke Jalupang, Kalijati. Jika dari rumah, sebetulnya Kalijati terlewati lebih dahulu sebelum Subang. Namun, agar tidak kesiangan, mereka memutuskan untuk mengantar Teh Desi terlebih dahulu.

Saya kaget juga saat menjelang dzuhur kakak pulang dengan Banis. Abah masih di sekolah. Mungkin urusannya belum selesai, makanya kakak pulang dulu.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 01.00 siang. Hujan turun deras. Saya khawatir abah tidak bisa pulang. Meski kakak sudah mengatakan akan diantar oleh guru di sana.

Akhirnya saya mengajak suami untuk menjemput abah. Bawa Fatih tentu saja. Sekalian jalan-jalan.

Maka, pergilah saya, suami dan Fatih menjemput abah. Sementara kakak beristirahat karena sore harus menjemput Teh Desi ke Subang.

Jalan menuju ke Jalupang bukanlah jalur utama seperti Cipeundeuy-Subang yang masih bisa dilalui bis. Dari Kalijati, kami harus mengambil jalan kecil menuju selatan.

Sebelumnya saya pernah pergi ke SMP Jalupang (sebutan lain untuk SMPN 3 Kalijati). Namun, karena sudah bertahun-tahun tidak lagi ke sana, saya pun mengandalkan google map untuk bisa sampai. Hehe ...

Alhamdulillah kami sampai dengan selamat untuk menjemput abah. Kami pulang ke rumah dengan jalur yang berbeda. Istilahnya sih banyak jalan menuju roemah 😁

Meski Fatih sempat tertidur saat perjalanan, tapi ia kembali bangun ketika perjalanan pulang. Kami senang bisa menghabiskan waktu bersama. Jalan-jalan walau hanya di mobil saja. Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar