Halaman

Rabu, 21 April 2021

Drama (Again) di Webinar APKS PGRI

"Dunia ini ... panggung sandiwara,

Ceritanya mudah berubah."

Well, sepertinya lagu dari Nicky Astria ini harus menjadi soundtrack webinar APKS PGRI ketika saya menjadi narasumber. Hehehe .... Mengapa? Karena telah terjadi drama (lagi) di Webinar APKS PGRI pada Kamis, 15 April 2021.

Belum juga seumur jagung setelah drama pertama (1 April 2021, kisah lengkapnya baca di sini), saya kembali mengalami hal seru di webinar kali ini.

6 April 2021. Setelah saya berbagi tulisan karena mendapat penghargaan dari Bupati Subang untuk kedua kali (baca kisahnya di sini), Omjay meminta saya menjadi pemateri Belajar Bicara PGRI (webinar APKS PGRI).

Guru Mulia Karena Karya adalah tema yang Omjay berikan untuk saya. Wah, berat ini! Butuh sehari dua hari untuk memikirkan konsepnya dengan baik.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya mempersiapkan materi sematang mungkin. Saya bahkan membuat kuesioner sederhana yang diisi oleh peserta pelatihan. Hasilnya digunakan untuk melengkapi materi saya (silakan unduh materinya di sini).

Tak hanya itu, saya bahkan sudah menyiapkan cadangan file di hp. Hal ini untuk jaga-jaga apabila koneksi internet di laptop tiba-tiba hilang tak berbekas. Jika hal tersebut terjadi, saya tinggal share screen materi melalui hp.

Kamis, 15 April 2021. Sebelum jarum jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, saya sudah bergabung ke ruangan zoom yang telah disediakan. Ini akan menjadi pengalaman pertama saya menjadi narasumber tunggal via zoom yang langsung disiarkan melalui Chanel YouTube.

Waktu sudah melebihi jadwal. Namun acara belum dimulai. Omjay yang sudah hadir, menemani sembari bernyanyi. Indonesia Pusaka karya Addie M.S. dipilih untuk dinyanyikan bersama secara estafet untuk mengisi kekosongan.

Biasanya webinar dimulai jika Pak Fajar selaku host acara sudah me-live streaming-kan aktivitas di zoom ke Chanel YouTubenya. Namun, hingga hampir setengah dua siang, Pak Fajar masih belum aktif.

Maka baiklah, kegiatan pun dimulai dengan Bu Kanjeng sebagai moderator. Tentu saja saya pun tak bisa merekam pertemuan zoom karena harus seizin host. Hal lain yang membuat saya sedikit shock adalah tak bisa share screen 😂

Lah ini slide presentasi sudah saya siapkan maksimal tapi nggak bisa tayang karena posisi saya masih "peserta" 😅 hahaha. Pantas saja sedari awal saya punya firasat memberikan slide presentasi ke Pak Fajar. Sayang, hal tersebut tidak saya lakukan.

Ini jadi catatan penting untuk saya. Sebagus apa pun materi atau bekal yang kita siapkan untuk zoom meeting, pastikan bahwa kita dijadikan co-host atau hostnya sekalian. Hee.

Presentasi di zoom tanpa menayangkan slide memang terasa aneh bagi saya. Belum lagi ditambah langit di bumi yang saya pijak semakin menjadi kelabu.

Dalam hati saya terus berdoa agar Pak Fajar segera bergabung. Terlebih saat rintik hujan berubah deras dan petir semakin menggelegar.

Seolah tak mau kalah dari teriakan angin dan cetarnya halilintar, saya pun sedikit meninggikan volume suara. Hasilnya? Aduuuh cempreng sekali suara saya 😂 (hasil menyimak rekaman webinar di YouTube).

Untung saja tak sampai ada topan badai. Pasalnya, saat itu saya online di teras kelas tempat saya mengajar, alias di sekolah. Wkwkwk ....

Nah barangkali ada yang mau menyimak tayangan rekaman webinar saya yang diawali drama ini, silakan tonton video berikut (tapi sepertinya suara hujan tak terdengar. Tahu begitu, saya tak akan meninggikan suara, deh 🤭)


4 komentar: