Halaman

Minggu, 15 Oktober 2023

Proyek Basoka (Belajar Asyik dengan Komik IPA)

Proyek Basoka adalah salah satu pembelajaran berbasis proyek yang saya ikut sertakan dalam Apresiasi GTK Kemendikbud Tahun 2023. 

Sumber: https://gtk.kemdikbud.go.id/apresiasigtk/

 Apa itu Basoka? Bagaimana proses dan hasilnya? Yuk simak video lengkapnya berikut:


Senin, 23 Januari 2023

QA Writer's Block KBMN Gel. 28 (lanjutan)

Bismillah, Ibu Bapak, berikut lanjutan Q&A Materi Ke-7 KBMN Gelombang Ke-28 tentang Writer's Block.



P11
izin bertanya bun saya Candra dari Jakarta 
apa bedanya WB dengan Malas bun karena setahu saya hanya beda tipis antara malas dan WB

A : faktor yang dapat menyebabkan WB lebih banyak daripada malas. Misal, WB bisa terjadi karena terlalu perfeksionis ingin tulisannya sempurna (artinya sebetulnya tidak malas menulis). Sementara dalam KBBI sendiri malas diartikan sebagai tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu.

P12
Assalamualaikum, Bu Ditta cantik. Perkenalkan Saya Eka Yulia dari Kalteng. Izin bertanya untuk Bu Ditta. Ada pendapat bahwa dampak Writter Block untuk tulisan non fiksi lebih ringan, karena kita bisa jeda lalu cari refensi dan lanjut menulis. Sedangkan untuk tulisan fiksi, dapat mempengaruhi keseluruhan cerita. (Plot hole, karakter tak berkembang, dll) apakah betul demikian?

A : Sepakat. Itulah mengapa penting ketika akan menulis tulisan fiksi (non fiksi juga sih), kita buat kerangka secara keseluruhan terlebih dahulu. Agar, bila ternyata kita terkena WB, kita masih memiliki kerangka tulisan sebagai acuan dan penentu arah kita. Penulis ternama seperti Dee Lestari bahkan menghabiskan waktu yang cukup lama dalam membuat kerangka tulisannya, karena itulah kunci penting dari buku-buku best sellernya.

P13
Saya Evrid Mangung. Peserta KBMN dari NTT
Jika WB dilihat sebagai virus maka dalam pemahaman saya perlu dimasukkan “bakteri khusus” yang dimasukkan ke dalam tubuh agar kebal terhadap penyakit WB. Apakah ada vaksin khusus yang hanya diberikan cukup satu kali ke dalam tubuh pikiran agar imun terhadap WB?

A : WB (berdasarkan pengalaman) bisa datang berulang dengan penyebab yang berbeda. Oleh karena itu, vaksinnya pun akan berbeda (tak cukup 1). Tapi bila ditanya apa yang paling ampuh, maka niat dan tekad menulis yang patut diperhitungkan.

P14
Assalamualaikum bu
Bagaimana agar kita bisa segera mengatasi writer's block? 
Bagaimana agar kita bisa lebih pede sehingga semangat menulis makin menggebu tdk minder menulis.
Mksh 
Sri Rejeki _Yogyakarta

A: wa 'alaikum salam. 
1. Kenali penyebabnya
2. Sering-sering menulis dengan teknik free writing, sering berbagi tulisan (bisa dimulai dari orang orang terdekat lalu luaskan lagi jangkauannya).

P15
assalamualaikum Ibu Ditta, perkenalkan saya Sri Rahayu dari Klaten, iji bertanya

terkait dengan dengan penyebab WB yaitu perfeksionis masih menjadi masalah saya sampai hari ini. berualng kali saya melakukan cek and recek terhadap naskah yang saya tulis seringkali merasa ada yang kurang. bagaimana resp dari ibu Ditta meyakinkan diri untuk agar keraguan kita semakin berkurang bilamana mau mempublikasikan karya2 kita, terima kasih.

A: wa 'alaikum salam Bu,
Dalam dunia kepenulisan, proses editing bisa jadi memakan waktu yang sangat lama. Itulah mengapa bila kita ingin tulisan benar-benar selesai, letakkan proses editing di luar waktu menulis kita. Cobalah untuk bertahan agar tidak mengedit sebelum tulisan benar-benar sudah selesai. Memulainya memang tak mudah, saya pun pernah mengalami. Tapi, percayalah, ketika kita terus menulis hingga tuntas lalu melakukan proses edit kemudian, hasilnya akan lebih baik daripada tulis-edit-tulis-edit yang bisa berujung pada karya yang tak muncul.-muncul.

P16
Assalamualaikum Bu
Sy Sri Mulyati dr Cirebon....sebagai penulis pemula banyak sekali yang di pikirkan ketika mau menulis.. bagaimana kiat2 agar pertanyaan yg td d tanyakan ibu kepada kita tdk trjadi ...Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya...

A: Wa 'alaikum salam
Wah, saya sekarang sedang di Cirebon nih Bu. Sedang di rumah mertua 😊

Hmm, coba dimulai dengan membuat tulisan untuk diri sendiri terlebih dahulu, Bu. Atau coba ikut menulis buku antologi, karena biasanya tulisan kita akan dicek oleh editor dan mendapat saran bila ada yang harus diperbaiki. Semangat menambah jam terbang dalam menulis. Insya Allah kekhawatiran itu akan mulai terkikis seiring makin banyaknya tulisan yang kita buat (entah itu untuk diri sendiri, atau dibuat untuk orang lain).

P17
Saya Wahyu dari Semarang , bukan bertanya tetapi minta contoh 1 atau 2 kalimat pembuka untuk menulis diary 🙏

A: Silakan Bapak bisa mendapatkan contohnya dari tulisan-tulisan saya di blog ini. Karena banyak tulisan saya di blog ini yang sebenarnya merupakan diary online saya 😁 yang jelas, karena diary, maka biasanya akan saya sertakan waktu atau setting kejadian yang akan saya tuangkan. Mirip unsur unsur cerpen.

Karena saya orangnya simpel, jadi ya kadang hanya menuliskan "Sabtu, 11 Januari 2000. Hari ini saya ..." (Menuliskan waktu kejadian)

Atau kalau ingin nyastra dikit, saya juga pernah menuliskan "Ternyata menyulam hati pascalokakarya 7 itu gagal. Buktinya tak hanya hati, bahkan wajah saya pun kini banjir air mata." (mengungkapkan perasaan terlebih dahulu)

P18
Assalamualaikum

Rinrin Siti Maemunah _Bandung Barat
Jika saya membuat program menulis di blog buat murid murid saya apa boleh ?isinya tentang kesimpulan atau refleksi pembelajaran setiap hari

A: wa 'alaikum salam
Boleh dong Bu ... Disertasi Omjay juga kalau tidak salah tentang anak anak yang menulis di blog. Bu Rita dari Bali yang pernah dapat Apresiasi GTK Kemdikbud juga seingat saya praktik baiknya berkaitan dengan hal tersebut. Pak Dail juga sudah pernah berbagi terkait blog yang dijadikan media pembelajaran. Ayo semangat Buuu ....

P19
Assalamu'alaikum Bunda...
Saya Afida dari Sampang
Izin bertanya Bun,,,
Bagaimana mengatasi WB yg perfectionist Bun,,,
Saya tuh terbiasa selalu perfect di sekolah, di saat menuliskan materi, buat undangan, ngerjakan laporan,,, 
Sampai-sampai menulis must be perfect..
Jadi gak PD kalau tidak perfect...
Mohon solusi dan semangatnya Bun...
Terimakasih 🙏🙏🙏
Wassalamu'alaikum

A: Wa 'alaikum salam Bun ...

Pasti sulit ya, mengubah kebiasaan tersebut? Terlebih bila ada faktor yang membuat kita menjadi demikian (misal saat kecil selalu dituntut untuk sempurna).

Sulit bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Buku "Free Writing: Mengejar Kebahagiaan dengan Menulis" karya Hernowo Hasim mungkin bisa membantu Bunda dalam mengatasi WB akibat terbiasa perfeksionis. Semoga membantu.

P20
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nurkhotijah dr Wonosobo

Beberapa kali ketika saya menulis mengalami yg dikatakan writers Block.

Cara mengasah tulisan saya yaitu ikut dibeberapa buku antologi ,menulis yang saya suka dan saya kuasai penerapan mantra omjay

Namun setiap penulisan saya tak pernah bisa finishing sekali duduk, paling bisa hanya beberapa paragraf yg belum selesai

Paling kl sudah ditagih/deadline baru bisa menyelesaikan

Gimana cara mengatasinya agar jangan jadi penyakit permanen??

A: wa 'alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh

Wah, luar biasa Bunda, selalu semangat mengasah tulisan.

Tak apa bila saat ini masih belum bisa membuat tulisan dalam sekali duduk. Karena selain free writing, menulis baik itu fiksi maupun non-fiksi memang bisa membutuhkan waktu yang tak sebentar. Terlebih bila harus based on data.

Novel Leak Tegal Sirah bahkan ditulis dalam waktu 19 tahun dan dirampungkan selama 9 bulan.

Sepertinya tinggal dibuat jadwal saja agar bisa lebih efisien, Bun.

P21
Helny Untu. 
Bisakah kita menulis cerita/novel lebih dari satu judul dalam waktu bersamaan? Novelnya dibuat tamat bersamaan. 
Jika mengalami BW sebaiknya apa yang dilakukan?

A: salah satu ciri terkena WB adalah sulit untuk fokus. Tapi sebetulnya, kita lah yang paling mengenal diri kita sendiri. Selama kita bisa tetap fokus dan konsisten menulis keduanya (misal pagi nulis novel A, malam novel B), why not?

Nah jika kemudian mengalami WB, tinggal tentukan prioritas dan selesaikan yang lebih penting dan mendesak.

P22

Assalamu'alikum wr wb. 

Saya Yamin dari Lombok Timur.

Ada stress yang sifatnya permanen atau membutuhkan waktu yang lama untuk reda. Hal ini bisa disebabkan oleh konflik dalam keluarga yang berkepanjangan atau bisa juga dipicu oleh situasi di dunia kerja yang tidak kondusif. Stress permanen ini secara lamgsung juga dapat mengakibatkan bercokolnya writer's block dalam jangka waktu lama. 

Bagaimana cara mengatasinya?

Terima ksih
wassalamu’alaikum

A: wa 'alaikum salam

Atasi dengan menulis Bun. Buatlah tulisan ekspresif. Tuangkan segala emosi Bunda. Ini pernah saya coba ke anak didik saya. Mereka selalu tampak tidak akur satu sama lain. Setelah saya tanya-tanya, memang sudah terlalu banyak konflik yang terjadi. Lantas, saya meminta mereka untuk menuliskan segala sesuatunya di selembar kertas. Bahkan, jika ada makian, hinaan, dsb saya minta mereka menuliskannya. Tentu, kertas tersebut tidak boleh diberikan atau dibaca oleh yg lain. Setelah selesai, saya minta mereka untuk membakar bersama luapan kekesalan yang sudah mereka tuangkan. Ketika saya melakukan refleksi bersama anak-anak, ternyata banyak di antara mereka yang mengaku merasa lebih baik. Setelah itu, lambat laun kelas kami menjadi semakin lebih baik.

Terkadang, kita memang sulit mengungkapkan perasaan kita. Padahal, mengenali dan mengungkapkan perasaan erat kaitannya dengan kecerdasan emosional.

Jadi saran saya, tuliskan (apa pun yang berkaitan dengan konflik atau stres Bunda) lalu lupakan (misal kalau saya dan murid dengan cara membakar, karena kalau hal seperti itu disimpan, bisa jadi suatu saat akan terbaca kembali dan berubah menjadi blm waktu).

Jumat, 16 Desember 2022

Kejang Pertama

Kamis, 15 Des 2022 malam hari ...

Fatih demam. Tinggi.

Mengigau sepanjang malam. Tak bisa tidur.

Padahal sore masih baik baik saja, masih ceria.


Jumat pagi, suhu Fatih mencapai 39,4°C.

Makanan sulit masuk, hanya banyak minum dan sedikit makan roti dan snack.

Siang usai Jumatan, baru saja akan menyuapi Fatih makan ... Mata Fatih berputar hingga hanya putihnya saja yang terlihat.

Badannya kaku, bibirnya berubah biru. Syukur Abi sudah pulang. Segera kami bawa ke IGD RS terdekat.

Kami benar-benar panik karena ini kejang pertama Fatih. Saturasi dan denyut jantung Fatih juga tidak normal.

Di layar monitor tertera 163 untuk denyut jantung dan saturasi oksigennya kurang dari 70. Indikator di monitor berwarna merah. Saya pikir itu kondisi berbahaya.

Pihak RS akhirnya meminta kami pergi ke RS yang lebih besar. Khawatir harus masuk ICU.

Maka pergilah kami.



Di IGD yang baru, Fatih segera diberi obat penurun panas yang dimasukkan melalui anus. Setelah diambil darah dan dipasang infus serta obat pertama melalui suntikan, Fatih dipindah ke ruang rawat anak.

Kurang lebih 5 jam setelah kejadian siang tadi ... Suhu Fatih kini sudah normal. Alhamdulillah.

Jika baca di Alodokter, kejang demam ini bisa jadi karena infeksi dan masih mungkin tidak berdampak buruk pada anak.

Duhai Allah, mohon sembuhkanlah Muhammad Fatih Musyfiq ❤️


Jumat, 18 November 2022

MGMP Kalijati

Hari ini (18/11) sebagaimana telah dijadwalkan, saya mengikuti kegiatan MGMP IPA di Komisariat Kalijati. Berbagi tentang menyusun modul ajar kurikulum merdeka.

Kegiatan MGMP IPA Komisariat Kalijati (foto: Muttaqien)

Sebelumnya, para pengurus telah mendapat materi yang sama dari Bu Fera, guru SMPN 1 Subang. Beliau juga merupakan seorang guru penggerak.

Tentu saya senang karena setelah sekian lama, akhirnya kegiatan MGMP di Komisariat kembali menghangat. Semoga ke depan akan semakin bermanfaat lagi.

Saat berbagi tentang modul ajar (foto: Muttaqien)




Sabtu, 06 Agustus 2022

Penganugerahan dan Festival Literasi GLN Gareulis Jabar 2022

Sejak November 2020 hingga Agustus 2021, saya bersama Komunitas Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa) Grup B mengikuti tantangan Gerakan Literasi Nasional (GLN) Gareulis Jabar. 

Selain West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC), tantangan GLN Gareulis Jabar ini termasuk tantangan literasi terlama yang saya ikuti.

Peserta tantangan ini bisa perorangan, tim Gerakan Literasi Sekolah (GLS), tim Gerakan Literasi Masyarakat (GLM), maupun tim Gerakan Literasi Keluarga (GLK).

Ada 10 tantangan yang harus dituntaskan peserta, yaitu:

  1. Membuat pantun (individu)
  2. Membuat cerpen (individu)
  3. Membuat Diorama Buku (minimal 3 buku yang dibaca, dibuat kelompok)
  4. Membuat carpon (individu)
  5. Membuat English story (individu)
  6. Membuat artikel (individu)
  7. Membuat best practice (kelompok)
  8. Membuat dongeng (individu)
  9. Meriview Buku yang Dibaca (dilakukan setiap bulan)
  10. Membuat buku (minimal 1)

Selain menuntaskan tantangan, para peserta juga wajib mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh panitia. Syukurlah satu poin tantangan boleh diselesaikan dalam waktu satu bulan. Sehingga kami (peserta) masih bisa membagi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang lain. 

Selasa, 02 Agustus 2022

Inaugurasi Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Subang

Hari ini (2/8) Komunitas Guru Penggerak (KGP) Kabupaten Subang mengadakan kegiatan inaugurasi. Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang (wabup dan sekda), kadisdikbud, sekdis beserta Panitia PGP Daerah Subang (Bidang GTK), KCD Wilayah IV, kepala sekolah, pengawas, Pengajar Praktik Angkatan 3, Guru Penggerak (GP) Angkatan 3 dan perwakilan CGP Angkatan 6 turut hadir dalam acara ini.

Kegiatan yang inisiatif dan dananya berasal dari para GP Angkatan 3 Kabupaten Subang ini mengambil tema "Bersama Guru Penggerak Sukseskan Subang Merdeka Belajar, Subang Jawara Daya". 

Persembahan tari jaipong dari SMAN 3 Subang dan angklung dari SMPN 3 Pagaden menjadi pembuka acara. Kegiatan inti berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan ketua panitia, sambutan-sambutan dan doa.

Sumber: panitia

Sandi Wijaya, S.Pd., koordinator KGP sekaligus ketua panitia menyampaikan dalam laporannya bahwa inaugurasi ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi para guru penggerak. Motivasi untuk dapat mengimplementasikan dan mengimbaskan ilmu, pengalaman, praktik baik, serta aksi nyata yang telah didapatkan melalui Pendidikan Guru Penggerak (PGP).

Minggu, 26 Juni 2022

Haru Biru Lokakarya 9 PGP Angkatan 3 Kabupaten Subang

 

“Ternyata menyulam hati pascalokakarya 7 itu gagal. Buktinya tak hanya hati, bahkan wajah saya pun kini banjir air mata.”

Kalimat di atas saya ungkapkan setelah kegiatan Lokakarya 9 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 3 Kabupaten Subang selesai dilaksanakan. Sabtu, 25 Juni 2022 menjadi akhir perjalanan para Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 3. Selanjutnya hanya tinggal menghitung hari untuk menunggu hasil pleno kelulusan. Para CGP kemudian akan wisuda dan yang lulus pendidikan mendapat gelar “Guru Penggerak”.

Sesaat setelah pembukaan (foto: Egi)

Lokakarya 9 diawali dengan sambutan oleh Dr. Agus Mulyadi, M.Pd. sebagai perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat. Dilanjut dengan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Subang, Tatang Komara, S.Pd., M.Si. yang sekaligus membuka acara.

Partner Room B Nalendra (foto: Arie)

Para pengajar praktik (PP) kemudian memfasilitasi lokakarya dalam 6 kelas kecil yang tersebar di tiga hotel: Nalendra, Grant dan Lotus. Saya sendiri berpartner dengan PP-050 Yanto dan PP-061 Arie Insany di Kelas B Hotel Nalendra. Alhamdulillah para CGP masih tetap semangat menempuh pendidikan.