Kamis, 12 Desember 2024
Sebuah armada travel melaju di jalan tol Cipularang. Membawa 12 penumpang dari Baltos melintas kota di waktu malam.
Masih ada tugas pelatihan STEM yang harus saya selesaikan. Meski pusing karena harus membuka tablet saat di mobil, namun saya paksakan agar esok lebih tenang.
Pukul 21.10 WIB, saya tiba di shuttle Sadang. Sudah ada Fatih dan Abi yang menunggu di mobil. Menjemput.
Tentu saja saya langsung memeluk Fatih. Selama beberapa hari ini, selalu Fatih yg lebih dulu melakukan video call. Subuh, pagi jam 6, atau sekitar pukul 8 dan 10 pagi.
Sebaliknya, saat usai kelas dan saya coba hubungi Fatih, justru tidak terjawab. Mungkin Fatih sedang mandi, atau main.
Rupanya Fatih sedang tidak baik-baik saja. Dari sorot matanya serta suhu badannya, saya menduga Fatih mengalami gejala demam dan/atau flu.
Benar saja. Malamnya suhu tubuh Fatih kian meningkat. Fatih demam hingga menggigil dan mengigau. Astaghfirullah.
Saya sangat bersyukur karena memutuskan untuk pulang di malam itu. Karena dengan begitu, saya bisa ada di samping Fatih saat Fatih demam.
Saya coba untuk mengompres Fatih dengan air hangat kuku terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh. Tak lupa saya minta Fatih minum obat penurun panas sebagai pertolongan pertama.
Fatih pernah kejang. Saya tak mau itu terulang. Dan saya ingat pesan dokter, jika Fatih demam, segera upayakan turunkan suhunya.
Alhamdulillah, qodarullah. Suhu Fatih sudah lebih stabil dan di pagi harinya Fatih pun bs ikut outing class dg anak-anak Satcip.
Saya lega karena bs menunaikan kewajiban sebagai walas dan fasilitator P5. Bersyukur krn ada di samping Fatih terlebih saat Fatih demam di malam hari. Serta bahagia bs ikut pelatihan STEM yang diadakan BBGP Jabar di Bandung.
Semoga semuanya berkah.
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar