Halaman

Minggu, 07 Maret 2021

Serunya Bermain Bersama Anak di Taman Edukasi Surawisesa

Sejak Fatih bisa berdiri dan berjalan, saya memang sudah meniatkan agar bisa berolahraga bersama di luar rumah. Mengajak Fatih untuk banyak beraktivitas.

Biasanya, sekitar pukul 05.30 WIB, saya atau suami mengajak Fatih keluar. Menghirup udara segar (tentu dengan tetap menggunakan masker). Selain itu, lingkungan juga masih sepi. Karena banyak warga yang bersiap pergi ke kantor atau menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah tangga.

Terkadang kami berjalan kaki menuju warung di pertigaan Cisalak. Yah sekitar 800 meter sekali jalan. Warung ini unik. Menjual sayuran yang lumayan lengkap seperti di pasar. Saya sering berbelanja di sini karena akan tetap dilayani walau membeli dalam jumlah sedikit. 

Maklum, memasak sayur kan memang baiknya yang fresh. Jadi, saya jarang menumpuk persediaan sayuran di kulkas. Lebih baik membeli segar.

Kembali lagi ke Fatih. Pernah juga kami berjalan berkeliling kampung menempuh jarak hampir 2 km. Pun dengan berjalan kaki. Membiarkan punggung maupun muka dibasuh hangatnya mentari pagi.

Sesekali Fatih juga dibawa ke kebun kurma. Yang ini jaraknya dekat. Hanya 100 m. Yang lebih dekat lagi tentu saja main ke rumah neneknya Fatih yang hanya terhalang satu rumah. Hehe.

Pokoknya Fatih sudah sering diajak keluar pada pagi hari. Berjalan bersama sambil mengenalkan berbagai ciptaan-Nya.

Mengunjungi Taman Edukasi Surawisesa

Pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, saya mengajak suami dan Fatih pergi ke teater terbuka yang terletak dekat Situ Buleud, Purwakarta.

Belakangan saya baru tahu bahwa teater terbuka itu sudah beralih fungsi. Di tahun 2017, Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta kala itu meresmikan Taman Edukasi Surawisesa. Kata Surawisesa sendiri diambil dari nama Senopati Padjajaran yang sangat cerdas.

Taman ini dikhususkan untuk anak-anak. Setiap malam Sabtu, akan diputar film-film yang bisa mengedukasi anak. Entah itu mengenai flora, fauna, teknologi, dll. Film akan diputar melalui layar videotron berukuran 8 x 6 meter yang ada di atas panggung terbuka. 

Taman yang dilengkapi dengan dua teropong bintang Celestron GT 90 WiFi ini, setiap malam bulan purnama akan dibuka. Hanya anak-anak yang boleh masuk. Orang dewasa (kecuali yang mendampingi anak) tidak boleh masuk.

Pada saat bulan purnama itu, anak-anak bisa mengamati planet-planet yang dekat dengan bulan melalui layar hp! Mereka cukup menginstal aplikasi Sky Portal.

Wah, pasti seru ya. Sayang ... Sekarang sedang pandemi. Saya juga tidak sempat bertanya apakah kegiatan tersebut masih berjalan (karena kini bupati telah berganti).

Fatih di Taman Edukasi Surawisesa, Purwakarta, Jawa Barat


Meski demikian, saya tetap senang karena bisa mengunjungi tempat ini bersama Fatih. Alhamdulillah tidak ada kerumunan. Mungkin karena memang diperuntukkan bagi anak-anak. Gerbang besarnya tak dibuka. Hanya satu jalan masuk seukuran orang dewasa saja yang dibuka.

Fatih pun tampaknya sangat senang. Ia menjelajahi taman dengan riang. Naik turun ke tempat duduk yang berundak-undak. Menunjuk-nunjuk daun ketapang, memerhatikan kolam air, dsb.

Anak seusia Fatih (0-2 tahun) memang harus dioptimalkan seluruh panca inderanya. Perbanyak melihat hal-hal baru, perbanyak mendengar berbagai macam suara, biarkan tangan dan kakinya merasakan berbagai tekstur, biarkan hidungnya mengenali berbagai macam aroma serta lidahnya mengecap berbagai rasa.

Tak lupa, saat menjelajah, kenalkan ia pada nama-nama benda yang dilihat, didengar, dirasa, dsb. Agar semakin kuat koneksi memori dalam otaknya.

Terakhir, tentu kita patut bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga tercinta.


2 komentar: