Halaman

Selasa, 09 Maret 2021

Belajar Sabar dari Buah Hati

Dua hari lalu, Fatih bangun di sepertiga malam. Saya yang baru terlelap 3 jam, tak kuasa menahan kantuk.

Mata saya yang masih merem melek, menangkap sosok Fatih tengah duduk di samping saya. Melihat ke arah saya. Tapi diam tanpa suara.

Sepertinya ia tahu bahwa "Ami"nya sedang lelah. Tapi ... sebagai seorang ibu, saya tahu sebetulnya Fatih sedang merasa tidak enak.

Alhamdulillah, meski mengantuk, saya masih bisa mendengar dengan baik. Saya bisa menangkap bunyi dari perut Fatih. Tampaknya ia sedang sakit perut.

Benar saja. Tak berapa lama, Fatih pup. Saya yang sudah cukup menghimpun tenaga akhirnya bergerak untuk bangkit. Kemudian ke kamar mandi bersama Fatih. Syukurlah Fatih sudah paham, ia mau ke kamar mandi bersama saya.

* * *

Tak hanya satu kali. Fatih sudah sering melakukan hal serupa saat saya sedang benar-benar lelah.

Pernah suatu hari, suami saya bercerita. Fatih duduk di samping saya yang terlelap. Tidak berisik. Saat suami saya datang, Fatih hanya menunjuk wajah saya. Dengan keep silent.

Di waktu yang lain pun, sama. Masya Allah, Fatih selalu sabar menunggu saya untuk bangun. Membiarkan saya sejenak beristirahat tanpa diganggu.

Jadi anak shaleh dan sabar ya, Nak. Terima kasih Fatih selalu sabar nungguin Ami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar