Halaman

Jumat, 19 Maret 2021

Angin Segar Buku Resign

Jujur, baru kali ini saya membaca novel tentang karyawan yang bekerja di kantor konsultan. Ini jelas di luar bidang saya yang merupakan guru IPA.

Membaca karya metropop Almira Bastari berjudul Resign sungguh memberi angin segar bagi saya. Banyak istilah baru yang saya temukan dan gaya penyampaian khas anak muda tentunya membuat novel ini mudah dicerna.

Dokpri


Saya bahkan tak bisa berhenti membuka halaman demi halaman buku ini hingga akhir! Kisah para karyawan yang berlomba-lomba untuk resign karena tidak tahan dengan sikap bos sungguh jadi cemilan otak yang menyenangkan.

Melalui buku ini, Almira menunjukkan betapa manusia adalah makhluk yang tak pernah puas. Sudah mendapat gaji besar, ingin mencari yang lebih besar. Kerja sudah enak, tapi ingin resign mencari kerjaan lebih longgar agar bisa bersama keluarga, dsb.

Dalam obrolan ringan para tokoh, Almira bertutur bahwa gaji salah satu karyawan senior dalam sebulan bisa dipakai membeli mobil SUV mini. Which mean, gaji mereka bisa mencapai ratusan juta! Wow.

Wajar saja jika para tokoh digambarkan hidup berkecukupan. Mulai dari liburan ke berbagai kota bahkan ke luar negeri, minum kopi yang harga secangkirnya puluhan ribu rupiah setiap hari, hingga paket lunch sehat seharga Rp 100.000 per porsi.

Namun, dibalik kenyamanan terkadang ada ketidaknyamanan. Work under pressure setiap saat. Lembur yang sudah menjadi rutinitas. Quantity (bahkan bisa jadi quality) time bersama keluarga yang kurang, dll.

Istilah makan teman yang sering ditulis dalam buku ini mengingatkan saya pada istilah "Tidak ada yang namanya teman sejati. Yang ada hanyalah kepentingan". 

Pelajaran lain yang saya petik dari buku ini antara lain bagaimana setiap tokoh berusaha untuk bertindak profesional dalam pekerjaannya. Bagaimana atasan harus sigap dan mau pasang badan untuk bawahan. Betapa komunikasi dan tanggung jawab penting dalam kerja sama tim.

Buku ini menunjukkan bahwa seprofesional apa pun seseorang, ketidakstabilan emosi terkadang bisa berdampak pada pekerjaan.

Buku yang pada Januari 2021 ini sudah masuk cetakan kesembilan, telah memberi wawasan terkait hal-hal teknis dalam dunia konsultan, tempat wisata unik, serta tempat-tempat untuk mengisi perut.

Meski alur cerita antara tokoh Alranita dan Tigran bisa diraba arahnya, namun bahasa renyah dari penulis membuat saya sebagai pembaca tetap bisa menikmati novel ini.

Wajar jika tulisan yang mulanya dipublish di Wattpad ini akhirnya diterbitkan oleh Gramedia.

Sepertinya saya harus membaca berbagai karya metropop lainnya. Yang menurut Wikipedia, kisah fiksi metropop mengangkat cerita tentang masyarakat urban menengah yang tinggal di kota-kota besar dengan segala sisi kehidupan serta menggunakan bahasa pop. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak menyikapi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar