Halaman

Kamis, 03 September 2020

Berbagi di Kelas Menulis Omjay

Saya selalu terkesima saat satu demi satu pemateri dihadirkan oleh Omjay ke dalam grup menulis bersama Omjay dan PGRI. Bagaimana tidak? Pemateri-pemateri tersebut bagai intan permata yang kilaunya kemana-mana dengan prestasi yang melimpah. Saat itu, saya sempat membayangkan jika suatu hari nanti saya pun akan ikut mengisi sebagai pemateri. Ah, tapi itu mungkin hanya sekedar mimpi.

 

Betapa mulia hati Omjay yang telah menggagas grup menulis gratis ini. Ilmu tentang kepenulisan, penerbitan dan pemasaran buku, menjadi blogger dan youtuber, hingga menjadi guru berprestasi saya dapatkan di grup binaan Omjay yang kini telah mencapai angkatan ke-15.

 

Ba’da subuh, 23 Agustus 2020, 

Saya mendapat pesan chat dari Bu Prapti, salah satu guru saya dalam dunia kepenulisan :

“Neng, mo jd pemateri di Belajar Menulis Om Jay ya, sama Om Jay ditambahkan di gel 15 … Ibu masih di situ Neng.”

 

Wah, ajaib! Pesan itu langsung membuat hati saya berdebar-debar. Saya tidak langsung menjawab. Cek dan ricek terlebih dahulu. Benar. Saya telah ditambahkan Omjay di gelombang 15. Kemudian saya cek lagi pesan-pesan yang masuk. Aha! Ada pesan dari Omjay yang ternyata belum sempat saya baca.

 

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mohon kesediaan ibu untuk menjadi narsum dengan materi menyongsong era baru pendidikan di wa grup ….”

 

Waaaaaah … saya langsung speechless. Impian saya kembali menjadi nyata! Alhamdulillah. Ternyata Omjay mengirim pesan itu malam sebelumnya (22 Agustus 2020), pukul 23.35 WIB.

 

Tapi …

Rasa cemas langsung menghantui saya. Beranak pinak menjadi kecemasan-kecemasan lain. Pantaskah saya mendapat kesempatan ini? Mampukah saya menyampaikan materi dengan baik? dsb. Lalu saya pun kembali teringat ucapan salah satu sahabat saya, “Jangan bertanya pantas atau tidak, tapi berusahalah untuk mulai memantaskan diri.” Baiklah, itu sudah lebih dari cukup untuk memberi motivasi. Go fighting!

 

Sebetulnya ini bukan kali pertama saya menjadi pemateri. Saat kuliah, saya pernah beberapa kali menjadi pemateri dalam acara BEM Jurusan. Awal menjadi sarjana pun saya pernah mengisi acara di masa orientasi mahasiswa baru. Ditatap oleh lebih 100 pasang mata mahasiswa jurusan pendidikan kimia baru, saya berbagi tentang bagaimana menjadi mahasiswa berprestasi.

 

Tapi itu dulu. Duh, rasanya lidah ini tetiba kelu mengingat audiens di grup menulis Omjay sangat beragam. Sejauh yang saya amati, peserta grup menulis Omjay semakin hari semakin luar biasa. Beberapa yang saya intip blognya bahkan telah sangat lancar bertutur kata lewat tulisan. Belum lagi ditambah para juara blog nasional. Masya Allah … beban berat di pundak. Saya tak boleh asal memberi materi.

 

Maka, mulailah saya di tiap malam usai menyelesaikan tugas PPG, membuat outline materi dan mencoba mengirim teksnya kepada WhatsApp suami. Jika dirasa kurang pas, saya hapus dan revisi kembali. Begitu seterusnya hingga waktu pun tiba pada yang telah dijanjikan.



Senangnya ditemani Bu Kanjeng

Rabu, 2 September 2020

Pukul 17.52 WIB

Sebuah pesan masuk dari Omjay :

“Assalamu ‘alaikum. Jangan lupa nanti malam. Di gelombang 15.”

 

Setelah mengatakan siap, Omjay membalas dengan kalimat hamdalah. Sekitar setengah jam kemudian (pukul 18.39 WIB) ada pesan masuk dari Bu Kanjeng :

“Assalamu ‘alaikum Bu Ditta cantik, nanti saya temani ya di acara omjay gel 15”

 

Waaahhhh … malam ini saya akan dimoderatori oleh Ibu hebat asal Solo! Bu Kanjeng alias Ibu Sri Sugiastuti. Bertambahlah kebahagiaan saya karena beliau ini sama seperti Omjay, sangat ramah dan hangat.

 

Singkat cerita, kuliah online pun selesai. Saya berjanji akan memberikan 2 buah buku Menyongsong Era Baru Pendidikan atau Lelaki di Ladang Tebu kepada 2 orang dengan resume terbaik. Namun, sesuai dugaan saya bahwa peserta di gelombang 15 grup menulis bersama Omjay ini memang banyak yang berbakat. Jadi, saya tambahkan satu lagi (Hehe, sepertinya Yang Maha Mengetahui ingin saya menunaikan niatan awal saya memberi buku kepada tiga orang peserta). 


Jujur, kalau bisa, saya ingin berikan hadiah kejutan pada setiap yang menulis :D tapi saat ini, izinkan saya memberi kepada 3 orang berikut :

 

Pak Syamsuddin al Munawiy

Link resume : https://www.almunawy.id/2020/09/memberi-arti-lewat-literasi-ala-ditta.html

 

Pak Etik

Link resume : http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/09/menyongsong-era-baru-seorang-guru.html

 

Pak Susanto (Pak D Antok)

Link resume : http://bit.ly/wujudkan_100_target_mimpi

 

Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah berkenan membuat resume dari pengalaman saya membuat dan menerbitkan buku. Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya telah dibuatkan resumenya oleh Bapak/Ibu hebat di gelombang 15 grup menulis Omjay.

 

Tetap semangat dan teruslah berkarya!

 

Salam literasi!

11 komentar:

  1. Tersanjung kali kedua. Terima kasih amanah untuk memiliki buku. Jika boleh memilih, saya ingin buku yang dipegang Pak Etik Nurinto, Lelaki di Ladang Tebu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap Pak D Antok, Testimoni : Buku Lelaki di Ladang Tebu sangat menginspirasi

      Hapus
  2. Trimakasih atas amanah dan kepercayaannya.

    BalasHapus
  3. Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam Setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki

    Terima Kasih bu Ditta atas amanah dan kepercayaannya, Jadi tersanjung. Barokalloh untuk Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, pak Etik sudah mengangkat nama baik kota Pemalang di dunia tulis menulis. Ayo mbak Ditta main ke kota Pemalang. Sebelah timur Tegal.

    BalasHapus