Halaman

Senin, 14 September 2020

Menulis untuk Menyegarkan Otak

Banyak sekali yang menjadi pikiran saya beberapa hari ini. Mulai dari pertanyaan dosen PPG di forum diskusi, benjolan di belakang telinga Fatih, hingga perilaku anak-anak SMP yang mulai tidak aktif belajar dari rumah.

Pertanyaan Dosen
Perkuliahan PPG sudah masuk ke modul profesional. Membahas materi IPA secara lebih mendalam. Jumat lalu, kami (peserta PPG) masuk ke Modul 2 IPA yang membahas sel, sistem organ dan kelangsungan hidup (hereditas dan teori evolusi).

Pertanyaan menantang disampaikan oleh dosen di forum diskusi seperti "Mengapa sudah tidak ada lagi organisme tingkat organ? Apakah masih ada organisme tingkat jaringan? Jika ya, apa contohnya?" atau "Mengapa sel berukuran sangat kecil?"

Semua orang mungkin tau bahwa (umumnya) sel berukuran sangat kecil. Tapi pertanyaan "mengapa" membuat saya berhenti sejenak. Berpikir. Mencari referensi. Membaca. Memahami. Hingga akhirnya membuat kesimpulan untuk disampaikan dalam forum diskusi.

Pertanyaan unik. Menarik. Membuat kami berpikir.

Benjolan di belakang telinga Fatih
Sudah sejak Jumat lalu pula, ada benjolan di telinga Fatih. Saya yang kepo langsung berselancar mencari jawaban dengan internet. Wah, yang saya temukan sungguh membuat was was.

Benjolan di belakang telinga bisa jadi karena pembuluh limfa yang membengkak. Ada yang karena infeksi di bagian dalam telinga. Bahkan yang lebih parah bisa jadi gejala meningitis atau kanker. Astaghfirullah.

Saya sungguh tak tenang. Terlebih karena sampai hari Minggu benjolan kecil itu tak kunjung hilang. Meski sebetulnya saya sempat berpikir Fatih baik baik saja karena tidak demam dan tetap aktif, tapi saya tak mau main main dengan kondisi anak. Harus bertanya pada ahlinya.

Akhirnya, di Minggu pagi, saat kuliah PPG libur, saya dan suami pergi ke bidan. Syukurlah ternyata bidan bilang itu masih normal. Bisa hilang timbul. Yang patut diwaspadai adalah jika benjolan lebih dari 3. Harus cek karena bisa jadi ada masalah dari paru-paru.

Aktivitas anak belajar dari rumah yang menurun
Pikiran lainnya yang hinggap di otak saya adalah terkait keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring yang kian hari kian berkurang saja.

Bukan tanpa alasan, saya rasakan malah sejak Minggu Minggu lalu. Grup kelas mulai sepi dari pertanyaan materi apa sekarang, ada tugas atau tidak, dsb.

Setelah bertanya ke beberapa guru, ternyata memang benar. Kian hari makin banyak saja yang tidak aktif. Saya sampai bertanya ke anak. Tapi ternyata teman-teman kelasnya masih banyak yang aktif di medsos. Ada juga yang bermain game.

Saya sudah berusaha untuk bervariasi dalam mengajar. Tapi tampaknya anak memang mulai jenuh belajar online. Tak hanya di pelajaran saya, pelajaran lain pun sama.

Apakah ada yang punya alternatif solusi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar