Halaman

Senin, 30 Maret 2020

Resume Materi Pentigraf - Belajar Menulis Bersama Omjay

Pada hari Sabtu, 28 Maret 2020, peserta latihan menulis bersama Omjay mendapat materi tentang Pentigraf atau cerpen tiga paragraf. Omjay menghadirkan Ibu Rosiana Febriyanti sebagai narasumber.

Kelas dimulai dengan pemaparan materi oleh narasumber. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab hingga akhirnya para peserta diminta mengirimkan karya pentigrafnya untuk kemudian diberi komentar/saran perbaikan oleh Ibu Rosiana.

Berikut adalah resume materi Pentigraf yang disampaikan oleh Ibu Rosiana :


PENTIGRAF
Pentigraf adalah akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sebarang tiga paragraf yang datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang manis atau menyedihkan.

Menurut DR. Tengsoe Tjahjono, penggagas pentigraf, yang kemudian disebut sebagai Presiden Kampung Pentigraf Indonesia, cerpen tiga paragraf ini merupakan cerita yang utuh.

Ciri-ciri Pentigraf adalah :
1. Panjang tulisan adalah 3 paragraf
2. Satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok.
3. Secara teknis penulisan di komputer: satu paragraf satu kali ENTER.
4. Sebagai cerpen, pentigraf memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
A. Alur (ada konfliknya)
B. Tokoh (yang menggerakkan alur)
C. Topik (persoalan yg dialami tokoh)
D. Latar (waktu, tempat, dan suasana)

Proses Kreatif
Ide bisa diperoleh dari mana saja, terlebih dari pengalaman pribadi. Ide tersebut tidak dituangkan mentah-mentah tetapi dikelola menjadi sebuah cerita baru yang menarik dalam kemasan dan bahasanya. 

Pentigraf boleh diawali dengan memunculkan konflik atau solusi atau pengenalan karakter tokoh. Endingnya pun beraneka macam. Ada yang membahagiakan, ada yang menyedihkan, ada pula yang twist atau memberikan kejutan.

Yang perlu diperhatikan dalam menulis pentigraf adalah keringkasan. Dialog dalam pentigraf diminimalkan, diubah dalam bentuk narasi atau deskripsi. Menurut Dr. Tengsoe, paragraf jangan terlalu panjang dan jangan terlalu banyak percakapan. Dalam paragraf maksimal hanya satu kalimat langsung. Panjang pentigraf sekitar 210 kata. Kalimat langsung pada paragraf kedua cukup satu saja.

Struktur Cerita
Struktur sebuah pentigraf adalah permulaan, tengah, dan penutup. Kisah harus terus bergerak maju lengkap dengan konfilk dan resolusi.

Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
1. Penggunaan tanda titik di akhir dialog
Contoh salah : “Aku yakin dia pemenangnya”.
Contoh benar : “Aku yakin dia pemenangnya.”

2. Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh salah : “Dia memang sangat berbakat.” menatap Bayu kagum.
Contoh benar : “Dia memang sangat berbakat.” Menatap Bayu kagum.
Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital.

3. Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh salah : Andi tersenyum, “Kamu adalah sahabat terbaik.”
Contoh benar : Andi tersenyum. “Kamu adalah sahabat terbaik.”

Usai pemaparan materi tersebut, Ibu Rosiana lalu memosting contoh-contoh Pentigraf untuk anak, remaja dan dewasa. Berikut adalah Pentigraf yang saya buat dalam kelas menulis bersama Omjay :

CERMIN TUA
Aku senang bukan kepalang saat suatu hari, ayah memberikanku cermin antik berukuran besar. Terkadang, aku membayangkan bisa berpindah tempat melalui cermin tua berukiran kayu yang kini terpajang di dalam kamarku. Ya, seperti di film Alice in Wonderland 2 atau buku serial Bumi karya Tere Liye dimana tokohnya dapat berpindah tempat melalui portal cermin.

Di suatu pagi, aku terkejut melihat dua sosok dalam cermin yang sedang berbincang. Kulihat sekeliling memastikan, tak ada siapa pun di kamar. Lalu, siapa mereka? Aku segera merapatkan tubuh mendekati cermin. 

Seorang anak tengah memegang foto dan bertanya pada ayahnya siapa orang dalam foto itu. Sang ayah menjawab sosok dalam foto menghilang secara tiba-tiba tahun lalu. Si anak lalu meletakkan foto berbingkai emas itu di atas sebuah meja. Saat mereka pergi, aku mencoba mengintip. Seketika dingin menjalar, tanganku segera menyentuh cermin tanpa bayangan. Foto itu adalah diriku dan kini, aku terperangkap dalam cermin.

Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat

8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mantul bu 👍😊
    Kunjungi juga ya
    https://arifiani05.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Keren kisah Cermin Tuanya. Sedikit serem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihih iya nih tiap bikin Pentigraf g tau napa bawaannya pengen kisah horor mulu 😆

      Hapus
  4. Balasan
    1. Alhamdulillah, sudah berkunjung Pak. Blog Bapak keren sekali 👍

      Hapus