Halaman

Jumat, 08 Oktober 2021

Perjalanan Menuju ASN

Ketika mengawali profesi sebagai guru, menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) belum menjadi target dalam karir saya. 

Saat itu saya hanya berpikir untuk mengajar saja, apa pun statusnya. Jika ada tes CPNS ya ikut. Kalau lulus alhamdulillah. Jika belum lulus pun tak mengapa.

Hingga akhirnya Yang Maha Mengetahui menunjukkan bahwa ada beberapa keuntungan bila menjadi guru dengan status ASN. Salah satunya berkaitan dengan pengembangan diri.

Contoh sederhana saya dapatkan dari teman yang lulus seleksi ke Australia. Ia tak jadi berangkat ke negeri kangguru karena statusnya saat itu belum PNS (pegawai negeri sipil). Sayang sekali.

Saat ini, ASN terdiri dari PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Di tahun 2021, pemerintah membuka peluang lebar mengangkat guru menjadi ASN melalui jalur seleksi PPPK.

Berkali-kali Tes

Tak hanya di tahun ini saya mencoba menjadi ASN. 2015 saya ikut seleksi CPNS di Depok. 2018 saya ikut seleksi CPNS Kemenag. 2020 saya ikut lagi CPNS. Tentu saja walau berbeda daerah, namun formasi yang saya pilih tetap menjadi guru.

Di Depok, saya mampu melampaui nilai ambang batas kelulusan atau yang lebih popular disebut passing grade (PG). Hanya saja, saat itu formasi guru kimia yang dibutuhkan adalah 1. 

Hehe, di antara ratusan pelamar yang mendaftar untuk formasi tersebut, saya belum menjadi ranking satu sehingga harus mencoba di kesempatan berikutnya.

Tes CPNS (liputan6.com)

Seleksi kedua yang saya ikuti (CPNS Kemenag 2018) memuat soal-soal "baru". Jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari melalui buku maupun aplikasi online.

Seingat saya, saya tidak lulus dalam salah satu materi yang diujikan. Jadi, ya harus coba lagi di kesempatan tes CPNS berikutnya. Again.

2020 saya mengikuti seleksi CPNS lagi. Saat itu, Fatih (anak saya) yang masih berusia 2 bulan, ikut menemani.

Walau tak optimal dalam belajar (karena melahirkan dan menikmati masa-masa awal menjadi seorang ibu), alhamdulillah nilai saya sama dengan yang di posisi ranking 3. 

Saya pikir masih memiliki peluang ikut tes tahap 2. Namun, pada seleksi CPNS tahun 2020, ada kebijakan peserta boleh menggunakan nilai tes CPNS sebelumnya jika ternyata nilainya lebih tinggi. Maka posisi saya pun bergeser lagi.

Alhamdulillah, sepertinya belum rizkinya.

Rahasia Lulus PPPK 2021

Dari pengalaman mengikuti beberapa tes, ada dua hal yang menjadi catatan saya. Pertama, persiapan (latihan soal dll) harus sangat matang. Kedua, doa. 

Perbanyak Latihan Soal

Saya percaya bahwa hasil tak pernah mengkhianati ikhtiar. Semakin baik usaha yang kita lakukan, hasilnya pun akan sebanding.

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan diri ikut seleksi PPPK di tahun ini, saya mencoba berbagai cara dalam berlatih. Ikut guru belajar seri PPPK dari Kemdikbud. Ikut try out (TO) gratis dari berbagai penyelenggara. Ikut webinar bedah soal PPPK hingga masuk ke berbagai channel latihan soal PPPK di telegram.

Ilustrasi belajar (Twitter)

Tak hanya satu dua bulan menjelang seleksi, saya berlatih lebih awal lagi. Berlatih setiap hari tentu akan sangat optimal. Namun, berbagai aktivitas membuat saya hanya mampu berlatih beberapa kali dalam seminggu. Ya, saya usahakan selalu berlatih soal walau satu kali dalam seminggu.

Memiliki sertifikat pendidik (alhamdulillah awal tahun 2021 saya sudah memiliki serdik) dimana mendapat jaminan afirmasi 100% untuk nilai kompetensi teknis tidak mengendorkan niat saya dalam berlatih.

Teman saya malah berkata, "Rasanya malu jika sudah punya serdik tapi nilainya kecil". Duh, kalimat itu sungguh telah menampar saya. 

Syukurlah dalam tes PPPK tahap pertama, nilai teknis saya 335 (PG 270). Alhamdulillah.

Kekuatan Doa

Banyak kisah yang telah membuktikan kekuatan doa. Ketika kita lemah, doa bahkan mampu menjadi penguat bagi jiwa dan raga. 

Dengan berdoa kita akan sadar bahwa segala sesuatu berjalan atas kehendak-Nya. Sadar bahwa sesungguhnya yang menjadikan kita mampu melewati tes dengan baik adalah kuasa-Nya.

Ilustrasi doa (dream.co.id)

Oleh karena itu, selain berdoa mandiri, saya pun sering menyelipkan doa dalam doa. Saat menabung kebaikan pada sesama, tak jarang saya mendapatkan doa dari orang tua, guru, teman, murid, dsb. 

Ketika mereka mendoakan (misalnya) "Semoga sukses ya", maka selain mengamini, dalam hati pun saya niatkan salah satunya bisa lolos seleksi PPPK. Ya, saya telah menyelipkan doa di dalam doa.

Pengumuman Kelulusan

Hari ini telah diumumkan hasil tes PPPK tahap pertama. Walau nilai yang saya dapat di setiap bidang tes telah melampaui PG, tetap saja hati berdebar. Bagaimana bila ternyata saya tidak lulus?

Hal ini dialami oleh beberapa teman saya. Baik di dunia nyata maupun maya. Ada yang lulus PG namun tetap tidak lulus.

Saya terkadang bingung harus bersikap seperti apa. Antara senang dan sedih. Senang karena lulus dan sedih karena masih ada teman yang belum lulus.

Biar bagaimana pun, saya tetap mengapresiasi usaha pemerintah dalam menyelenggarakan tes seleksi PPPK untuk guru honorer. Kesempatan besar, peluang besar, adanya afirmasi hingga penundaan pengumuman kelulusan tahap 1 untuk menghasilkan kebijakan baru.

KEMENPANRB Nomor 1169 Tahun 2021 telah mengubah sistem pengolahan nilai. Adanya penyesuaian PG baru membuat beberapa guru yang awalnya tidak lulus, menjadi lulus di tahap 1. Alhamdulillah.

Pengumuman Kelulusan PPPK (dokpri)

Mungkin memang harus seperti ini jalan kehidupan saya. Belum lolos CPNS, tapi kemudian mendapat NUPTK dari program PPG, lulus PPG dalam satu kali tes, mendapat sertifikasi bahkan masih saat berstatus honorer, hingga akhirnya sekarang lulus PPPK.

Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rahiim ...

Engkau Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Mu. Maka cukupkanlah rizki bagi kami. Serta tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau ridhoi. Aamiin.

Untuk teman-teman yang belum lulus, tetap SEMANGAT!!! YAKIN bahwa Allah telah siapkan skenario terindah untuk kita semua ❤️

#Semoga bermanfaat dan menginspirasi#

20 komentar:

  1. iya bu, saya juga bingung antara senang dan sedih, pada saat lulus di sisi lain teman juga blm lulus.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah ngiring bingah mugia Neng Ditta langkung sukses. Aamiin.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, ngiring bingah Neng Ditta

    BalasHapus
  4. Luar biasa kisah Bu Ditta. Mohon izin share untuk memberi semangat guru lainnya.

    BalasHapus
  5. Barokallah Neng Ditta, semakin sukses dan semangat dlm berkarya utk ummat

    BalasHapus
  6. Selamat Yach ibu ....somoga menjadi inspirasi saya ke depan nya.barrakallah

    BalasHapus
  7. Bu Ditta selalu semangat, hebat๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  8. Barokalloh Bu Ditta, semoga kita menyusul lulus dan sukses PPPK,aamiin

    BalasHapus
  9. Selamat ya budit.... Antara senang Dan sedih... Sedih msih Ada temen seperjuangan yg msih blom lulus. . Semoga bagi teman2 yg blom lulus.. Dthap 2 ... Lulus semuanya.. Amiin yra

    BalasHapus
  10. Selamat bu dita, ngiring bingan, mugia janten ASN nu amanah

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah...barakallah...
    Laa haula wala quwwata illa billah

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, terima kasih semuanya. Aamiin aamiin aamiin untuk semua doa-doanya.

    BalasHapus
  13. Iya ,doa akan menghasilkan yang terbaik ,setalah ,daya dan usaha

    BalasHapus