Halaman

Jumat, 18 Juni 2021

Asam Urat!

Hasil check up hari ini (dokpri)

6,3 dari maksimal 5,2 untuk wanita. Waduh, saya kena asam urat!

Kaget tak kaget sebetulnya setelah mengetahui hasil cek asam urat tersebut. Belakangan ini saya memang sering merasa pegal di bagian kaki. Ternyata firasat saya benar, kadar asam uratnya tinggi.

Pagi ini, sebelum sesi simulasi Kompetisi Sains Nasional (KSN) di sekolah, saya memutuskan untuk tes kesehatan. Bukan pergi ke Puskesmas, melainkan dengan jasa orang yang datang ke sekolah.

Jika di lab umumnya sampel darah/urin yang diambil, kemudian hasilnya bisa didapat 1-2 hari kemudian, nah saya pakai cara yang instan. 

Dengan bantuan alat yang mengambil sampel darah di jari menggunakan jarum, hasil gula darah, asam urat dan kolesterol bisa diketahui dalam waktu relatif singkat.

Sampel darah di ujung jari saya diteteskan ke tiga strip tetes yang berbeda. Setiap diteteskan, sebuah alat digital tempat strip tetes diletakkan akan menunjukkan hasil pembacaan sesuai yang diatur (gula darah, asam urat atau kolesterol).

Syukurlah gula darah dan kolesterol saya masih dalam batas normal. Tinggal perbanyak minum, jaga pola makan dan rutin olahraga saja untuk menormalkan kembali kadar asam urat dalam tubuh saya.

Dilansir dari Alodokter, asam urat adalah produk buangan hasil pemecahan zat bernama purin, yang akan disaring ginjal dan dikeluarkan bersama urin.

Kadar asam urat tinggi dalam darah bisa menandakan terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin (seperti daging, jeroan dan seafood), menderita preeklampsia (gangguan kehamilan), atau mengalami batu ginjal.

Asam urat yang tinggi tanpa disertai pengeluaran urin yang banyak bisa menyebabkan penumpukan asam urat. Akhirnya lama kelamaan akan terbentuk kristal di persendian (menyebabkan rasa pegal) maupun ginjal (membentuk batu ginjal).

Malu juga sempat disindir ibu saya. Beliau itu sampai usia 50 tahun bila dicek kadar gula darah, kolesterol dan asam urat selalu dalam batas normal. Lah saya? Ini masih 19 tahun di bawahnya sudah asam urat. Wkwkwk.

Meski zaman sekarang penyakit seolah tak pandang bulu, tampaknya hasil cek kali ini patut jadi alarm. Alarm agar lebih sayang terhadap diri sendiri dengan menjaga kesehatan jiwa dan raga.

Bismillah, semoga kita semua senantiasa diberi nikmat sehat dan bahagia. Aamiin 🤲🏻 

8 komentar:

  1. Wah, offset nih. Kelewat. Hehe

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Ya Allah Bu Kepsek ... Pasti pegal nyut nyutan itu. Huhu, yuk ah jaga kesehatan.

      Hapus
  3. Ambu baru pulih dari asam urat dan kolesterol tinggi sejak lebaran. Sedih bngt, ga bisa salat dg khusyuk krn cuma bisa duduk.😔😔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Ambu, sedih rasanya tak bisa sujud. Ditta pun pernah merasakan saat cedera kaki.

      Semoga setelah ini sehat selalu ya Ambu ....

      Hapus
  4. Aih2 sigeulis tos asam urat. Fix ga bisa mon kacang2an klo sayamah min kcg asli hehehe. Jngn minum dingin nerwarna buatan dan pengawet juga perasa. minum air mineral hangat aja untuk membantu kerja ginjal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheh, iya nih Mam. Maklum stok abis lebaran, banyak minuman bersoda dari parsel yang didapat.

      Terima kasih tips minum air hangatnya, Mam 👍🏻

      Hapus