Halaman

Rabu, 16 Desember 2020

Begini Rasanya Bila Anak Sakit

Bada magrib, rasanya lemas sekali ketika mendengar kakak Banis (anak dari kakak saya) harus dirawat di klinik Karina Medika, Purwakarta. Penyebabnya dehidrasi. 

Sudah sejak Senin sore kakak Banis terus-menerus muntah. Makan sedikit keluar lagi. Minum juga begitu. Selasa badannya agak demam. Hari ini sebetulnya sudah lebih ceria dan aktif. Tapi kakak kembali muntah saat siang hari.

Senin malam kakak Banis sebetulnya sudah berobat. Tapi karena obat sulit masuk (anak kecil kan memang agak gimanaaa gitu kalau minum obat) dan kondisi muntahnya terulang, kakak saya akhirnya memutuskan membawanya ke dokter spesialis anak. Hingga akhirnya dokter putuskan untuk dirawat inap.

Sebagai seorang ibu, saya langsung lemas. Bagaimana tidak? Kakak Banis harus belajar sabar saat disuntik untuk diinfus, tidak banyak bergerak maupun melakukan berbagai hal seperti biasa. Ini mengingatkan saya ketika Fatih (anak saya) sakit panas. Walau hanya satu hari dan tidak sampai dirawat, tapi tetap saja hati ini cemas.

Sekarang, saya pun tidak bisa menemani Banis. Selain anak saya yang masih 1 tahun, suami juga sedang ada acara penting yang tak bisa ditinggalkan.

Besok, saya pun harus rapat dan menyusun rapot kelas. Ingiiiin rasanya menengok. Niat ini juga sudah saya utarakan ke kakak dan orang tua saya. Tapi, karena masih pandemi dan belakangan kasus covid di Purwakarta cukup tinggi, jadi mereka menyarankan agar saya tetap di rumah saja.

Sedih sebetulnya karena tidak bisa menjenguk keponakan. Hanya doa yang semoga sampai dan diijabah agar kakak Banis lekas sembuh.

Sehat sehat ya Kakak Banis ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar