Halaman

Rabu, 04 November 2020

Senangnya Tuh Di Sini

Senin, 2 Nov 2020, seharusnya setiap mahasiswa PPG Daljab 2020 melakukan praktik mengajar untuk PPL 1. Tapi saya tidak bisa. Pada hari tersebut, saya sebagai wali kelas 7, harus mendampingi peserta didik untuk sesi pemotretan.

Selain itu, memang sebelumnya setelah berkoordinasi dengan guru IPA kelas 9A dan wali kelas 9A, praktik PPL akan dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Nov 2020 karena pada tanggal tersebut saya pun harus disupervisi (biar sekalian).

Saat melihat panduan, jadwal unggah video praktik PPL (karena PPG kali ini full daring) adalah hari Selasa. Karena itu, saya pikir bisa melakukan PPL di hari Selasa. Mengingat pada saat orientasi (penyamaan persepsi) tentang PPL, saya pernah bertanya terkait jadwal dan ternyata boleh disesuaikan.

Namun, izin tersebut tentu bukan berarti kita harus abai saat melaksanakan tugas. Maka, saya pun berusaha usai melaksanakan kewajiban sebagai wali kelas untuk mengondisikan peserta didik kelas 9.

Saya komunikasikan ulang pada guru pendamping (observer) bahwa saya akan coba praktik hari Senin. Lalu, saya pun mulai mencoba mengondisikan.

RPP yang saya buat sifatnya daring yang terdiri dari kegiatan sinkron dan asinkron. Pada kegiatan sinkron, sebenarnya peserta didik sudah bisa masuk platform meeting room online. Namun, qodarullah saat itu saya mengalami kendala tidak bisa share screen dan setelah melihat rekaman video praktik mengajar, ternyata suara tak terekam.

Saya coba kembali bagian sinkron hanya dengan video call biasa, tetap suara tidak terekam. Pembelajaran harus berlanjut ke asinkron. Maka saya coba komunikasi. Namun seperti terdampar di hutan belantara sendirian, ruang chat begitu sepi hingga saya pun merasa sedang melakukan monolog.

Saya benar-benar tidak tahu apakah mereka mengerjakan atau tidak. Tapi, mungkin karena memang bukan jadwal PJJ IPA, jadi belum ada respon.

Akhirnya, praktik PPL pun tetap saya laksanakan pada hari Selasa. Hasilnya sudah lebih baik karena saya gunakan platform meeting online yang berbeda. Suara saya juga terekam. Alhamdulillah.

Sedih Tak Dianggap
Saya berusaha mengejar ketertinggalan. Usai praktik mengajar, saya gabungkan video sinkron dan asinkron untuk kemudian diunggah ke YouTube dan dikirimkan ke link (ternyata ini menjadi tagihan hari Senin).

Selasa malam, webmeeting antara mahasiswa dosen dan guru pamong membahas video yang telah dikirim linknya. Dan sedihnya tuh di sini. Nama saya tak disebut. Satu-satunya yang tidak dibahas dari 9 orang yang atau kelompok. Padahal siang tadi usai dzuhur saya langsung mengirim link di LMS.

Namun, saya pun sadar. Dosen dan guru pamong tentu memiliki kesibukan. Mungkin mereka belum sempat melihat kiriman saya yang 'telat' itu. Saya masih bisa belajar dari masukan masukan terhadap video teman-teman.

Merasa tidak nyaman dan tidak tenang, saya pun menghubungi admin, memaparkan apa yang sebenarnya terjadi. Dan memohon maaf.

Saya bisa menjadi lebih tenang saat admin menjelaskan bahwa nama saya tidak disebut mungkin karena memang belum dilihat. Jadi, datanya melihat yang hari sebelumnya telah mengirimkan. Saat itu saya sudah pasrah berapa pun nilai yang akan saya dapat.

Senangnya Tuh Di Sini
Di WA Grup ada kabar hari ini (Rabu, 4 Nov 2020) video praktik pembelajaran telah dinilai untuk PPL 1. Saya cek di bagian grade, benar saja sudah dinilai. Eh, ternyata nilainya sudah baik. Saya dapat 90. Alhamdulillah.

Karena sempat ada yang menanyakan siapa yang memberi nilai, maka saya pun akhirnya membuka di bagian penugasan. Betapa bahagianya saya ketika melihat ternyata yang menilai adalah dosen saya! Pak Dr. Mohammad Wijaya.

Membaca feedback dari beliau, saya sungguh terharu 😭 ternyata saya tak dilupakan, hanya memang belum sempat dilihat saja videonya jadi tak disebut saat wm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar