Halaman

Rabu, 08 April 2020

Menulis Tanpa Ide? Masa, Sih?

Selasa, 7 April 2020 saya kembali mendapat materi dalam dunia tulis menulis di kelas Omjay.

Kali ini, Pak Budiman Hakim atau yang lebih akrab disapa Om Bud yang jadi pemateri.

Materi kali ini seru sekali! Bagaimana tidak? Om Bud memberikan materi tentang Menulis Tanpa Ide.

Cooocok buat siapa aja (termasuk saya) yang kadang malah bengong depan laptop ato hp karena otak blank gak punya ide buat nulis.

Gimana caranya bisa nulis kalau tanpa ide? Ternyata sangat sederhana!

Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak, menangis, marah, kecewa, sedih?

Jika ya, artinya tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya. Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.

Salah satu metode belajar menulis dengan melibatkan emosi adalah CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting.

Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita.

Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.

Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama atau anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba, maka itu cerita penting.

Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting.

Coba deh baca contoh Carpenting berikut :
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT

Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.

“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.

“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.

Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”

“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.

“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”

Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”

“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”

Nah, lucu kan? Aslinya saya ketawa baca Carpenting di atas 😆

Tips kedua adalah Memancing Emosi. Rumusnya, JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU.

Ide itu nggak boleh ditunggu. Ide itu harus dipancing. Caranya?

Lihat benda sekitar. Pilih ENAM BENDA lalu buatlah tulisan terpadu dari keenam benda yang kamu pilih.

Nih contoh :
Asep lagi ngehank karena nggak punya ide buat nulis. Dia lalu melihat benda di sekitarnya. Setelah dicatat, ada :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP

Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. Dan beginilah hasilnya :

"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."

Nah, mudah bukan? Yuk praktik!

Note (pesan dari Om Bud) :
Ingat ya, teman-teman ... Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.

Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas2nya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.

Buat temen-temen yang mau tau lebih banyak tentang tips-tips menulis dari Om Bud, bisa beli bukunya ya ...

Kalo kalian berniat membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA, namanya Andung di no. 0816-523-773

Semoga bermanfaat dan menginspirasi 🤗
Selamat dan SEMANGAT menulis!!! 😄

Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang, Jawa Barat


1 komentar: