Halaman

Kamis, 03 Juni 2021

Mengurus ATM Tunjangan Profesi

Sumber : 123rf.com

Di zaman yang dituntut serba cepat, adanya ATM dan internet banking tentu sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Namun, apa jadinya bila Anda tak bisa mendapat ATM dan harus pergi ke teller setiap akan bertransaksi? Simak kisahnya sebagaimana pengalaman saya berikut.

Mengurus TPG

Sejak dinyatakan lulus PPG 2020, pihak Universitas Negeri Makassar (UNM) membantu lulusan PPG-nya menerbitkan NRG. NRG adalah Nomor Registrasi Guru, yaitu nomor unik yang dimiliki guru bersertifikasi.

Usai menerima sertifikat yang dikirim melalui pos, saya memberi tahu operator sekolah. Biar bagaimana pun, dalam proses sejak tes UKG, pretes PPG dan seterusnya, operator sekolah turut berperan penting dalam kesuksesan saya. Terutama perihal data.

Suatu siang di bulan Maret, saya dipanggil ke sekolah. Ternyata untuk menandatangani lembar info GTK sebagai salah satu syarat pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG).

Saya juga kurang begitu paham terkait tahapan pencairan TPG sebetulnya karena ini pengalaman pertama. Hanya saja di sekolah kami memang laporan ke dinas dsb memang lebih sering kolektif. Bagi yang terkendala, mungkin artikel berikut bisa membantu (klik di sini).

Sumber : Nico Nickoo

Operator dan bendahara sebenarnya geregetan dengan sikap saya yang telat memberitahu no.sertifikat PPG. Geregetan karena jika lebih awal, mungkin update dapodik bisa lebih awal pula. Dengan begitu, TPG saya bisa cair berbarengan dengan TPG yang diterima para PNS di sekolah. 

Haha ... actually it doesn't matter for me. Toh, bisa dapat TPG saja sudah sangat bersyukur. Jadi, sedikit telat menerima TPG karena proses validasi, tak mengapa.

Seingat saya, saya memang baru laporan di awal Maret, ketika sertifikat dalam bentuk fisik sudah berada di tangan. Padahal di Januari, saya sudah menerima draft sertifikat dari UNM untuk dicek data-datanya.

Benar saja, ketika awal April para PNS telah menerima TPG, saya masih harus menunggu keluarnya SKTP (Surat Keputusan Tunjangan Profesi). Hehe ... Surat yang berlaku per enam bulan ini menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan berhak mendapat tunjangan profesi, alias TPG-nya bisa dicairkan.

Mengecek ke Bank

Bulan April 2021 saya disibukkan dengan try out PPPK, kegiatan menjadi narasumber di belajar menulis dan bicara PGRI, serta mengikuti seleksi Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Kemdikbud. Oleh karena itu, saya tak sempat mengecek info GTK lagi.

5 Mei 2021, Pak Bibin, operator SMPN 1 Cipeundeuy yang baik hati, mengirim foto melalui aplikasi WhatsApp. Ternyata screenshot laman info GTK saya. Di sana tertera rekening bank. Di bawah foto, beliau menulis "Cek Teh, ke bank".

Pak Bibin memberi tahu, biasanya cetak buku tabungan untuk rekening baru TPG cukup membawa fotocopy KTP dan KK, NPWP jika ada. Namun, terkadang bank meminta syarat khusus semisal SK mengajar dsb. Oleh karena itu beliau meminta saya untuk mengecek ke bank.

Pergilah saya ke bank yang telah ditentukan Kemdikbud. Weeeeh, ternyata antrian Customer Service (CS) sudah panjang. Satpam bahkan menyarankan agar saya kembali setelah jeda istirahat siang. 

Customer service (sumber : Pngtree.com)

Saat saya kembali dan akhirnya dipanggil sesuai antrian, saya utarakan maksud saya. Dengan berbekal print out info GTK, fotocopy KTP, KK dan NPWP saya katakan ingin cetak buku tabungan. Namun, sepertinya CS di depan saya belum pernah menangani hal seperti ini. Ia kebingungan dan akhirnya meminta saya pindah CS. 

"Hmm ... Maybe he is newbie or just a substitute. So, he didn't know alot." I thought.

Saat pindah CS pun hasilnya tak jauh beda. Dari raut wajah, tampak ini kali pertama baginya mengurus buku tabungan TPG. Finally, setelah beberapa lama ia putuskan saya harus membawa berkas tambahan : SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak).

Akhirnya saya lapor kembali ke operator. Saya kemudian diberi tiga lembar SPTJM untuk bulan Januari, Februari dan Maret. SPTJM ini ditandatangani oleh kepala sekolah. Salah satu berkas yang biasanya disampaikan ke dinas agar TPG bisa cair.

Karena sudah menjelang lebaran, saya simpan dulu SPTJM yang per lembarnya harus dibubuhi materai tersebut. 

Tak Dapat ATM

Senin, 24 Mei 2021. Pasca lebaran, saya kembali ke bank. Kali ini dengan membawa SPTJM. Meski ada dua CS, ternyata saya kebagian CS yang sama dengan saat pertama kali datang.

Well, uang TPG sudah masuk rekening. Alhamdulillah. Namun ... CS memberi tahu saya bahwa saya tidak bisa membuat ATM. Whattt???

I thought, impossible if I couldn't get an ATM card. Altough the number is from government, but in this era, without ATM card and must go to teller every time we need money ... Oh God! It's really troublesome.

CS di hadapan saya kemudian mencoba menghubungi seseorang. Tampaknya untuk memastikan. Tak ada jawaban, ia pun izin pergi ke lantai atas. Menemui pimpinan atau orang terkait, maybe.

Sementara itu, saya mencoba menghubungi beberapa rekan yang juga telah lulus PPG. Bermaksud ingin tahu apakah sudah mengurus buku tabungan TPG ke bank dan apakah mereka dapat ATM atau tidak. Namun ternyata, teman satu kabupaten yang saya hubungi belum pergi ke bank. 

Teman nun jauh di sana malah ada yang rekeningnya belum muncul di info GTK. Hmm ... No reference.

Setelah kembali, CS tetap mengatakan bahwa saat ini saya belum bisa cetak ATM. Alasannya karena rekening bukan saya yang ajukan, melainkan dari Kemdikbud. Tapi, CS juga mengatakan mungkin nanti saya dapat ATM khusus, seperti para siswa yang mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Ilustrasi pejuang PPG (sumber : Cikimm.Com)

Well, meski dikira saya ini mendapat "dana bantuan" yang mungkin hanya cair satu dua kali, saya akhirnya setuju saja. Duh, Pak ... Tak mudah mendapat TPG ini. Tak setiap guru bisa menerima. TPG bahkan tak memandang apakah seorang guru yang mendapatkannya berasal dari ekonomi menengah, atas atau pas pasan.

Hanya mereka yang telah menempuh Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan "lulus ujian" yang berhak mendapat TPG. Saya bahkan masih ingat perjuangan selama menempuh pendidikan profesi tersebut. Satu dua rekan bahkan ada yang sampai sakit karena tugas serta tekanan mental pastinya. Work under pressure.

Tak hanya itu, linearitas serta jumlah jam mengajar kami pun tetap diperhitungkan. Jika tak sesuai, kami tak berhak mendapat TPG.

Tunjangan profesi guru, merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap etos kerja guru. TPG diberikan sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan pengajaran.

Dengan TPG, seorang guru bisa mengembangkan dirinya. Membeli berbagai sarana untuk proses pembelajaran, mengikuti seminar, diklat, dan sebagainya yang berbayar, membeli buku serta masih banyak lagi.

Finally, Got It!

Kamis, 3 Juni 2021. Hari ini saya kembali ke bank. Pasalnya dua teman saya sudah mengabari bahwa mereka telah cetak buku tabungan dan mendapat ATM.

Saya datang pagi untuk mendapat antrian awal. Yep, I got number 002. Entah rencana apa yang Allah siapkan. Lagi-lagi, saya harus duduk di depan CS yang sama 😅

Well, tampaknya beliau sudah mendapat 'pencerahan' atau mungkin telah ada pelatihan tambahan? I don't know. Yang jelas, saat saya sampaikan bahwa rekan saya mendapat ATM, ia tak lagi tampak kebingungan. Syukurlah.

Kartu ATM (Sumber : Freepik.com)

Tentu tak adil bukan, jika dua teman saya mendapat ATM sementara saya tidak? Padahal kami masih satu kabupaten. Sama-sama buka rekening baru. Sama-sama pertama kali dapat TPG.

Hari ini resmi sudah saya memiliki ATM dari rekening TPG saya. Biar sekalian, saya aktifkan juga internet banking-nya. Meski harus duduk hampir 30 menit, it's okay.

Ya Allah, terima kasih atas segala nikmat yang Kau beri. Mohon tetapkan kami di jalan kebaikan. Semoga TPG ini berkah dan sesuai peruntukannya. Aamiin.

12 komentar:

  1. Aamiin. Semoga lancar pencairan tpgnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin alhamdulillah. Terima kasih Omjay 😊🙏🏻

      Hapus
  2. Alhamdulillah... Semoga berkah..

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah semoga berkah. Ikut geregetan baca prosesnya.🤔🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ... Ehehehe, kalau nggak gitu, nggak seru ya Bu 🤭

      Hapus
  4. aamiin semiga lancar dan jaya.apakah harus studinlagi ambil jurusan ppg ya.kutunggunjwnnya mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mendapatkan TPG, iya harus menempuh dan lulus PPG terlebih dahulu.

      Hapus