Halaman

Kamis, 04 Februari 2021

Keluarga Penyintas Covid

Hari ini, resmi sudah keluarga kami menyandang predikat "Keluarga Penyintas Covid-19". Alhamdulillah.
Sedikit info bahwa yang dimaksud penyintas Covid-19 adalah orang yang pernah terpapar virus corona (positif) namun berhasil sembuh berjuang melawan penyakitnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata penyintas adalah orang yang mampu bertahan hidup. Arti lainnya dari penyintas adalah orang yang dapat bertahan terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup.

Virus corona yang masuk ke dalam tubuh, jika dibiarkan begitu saja memang bisa menimbulkan dampak yang serius bahkan hingga harus kehilangan nyawa. Maka, pantas bila orang yang telah sembuh dari virus ini disebut dengan "penyintas".


Foto bersama keluarga usai menerima hasil rapid tes antigen di Subang. Kamis, 4 Februari 2021 (dokumen pribadi)

Saya dan keluarga pun mengalaminya. 14 hari telah kami lalui sejak swab PCR. Meski kami masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa (berolahraga, mencuci, memasak, ikut kegiatan online dsb) namun karena wilayahnya terbatas, terkadang emosi pun tersulut. 

Jenuh tentu saja karena kami hanya bisa beraktivitas di rumah saja (isolasi mandiri). Tapi, kami sadar ini demi kebaikan bersama. Agar kami tak menularkan pada yang lain terutama di 10 hari masa penularan.

Selasa, 3 Februari 2021, kami mendapat info dari saudara kami (A Dindin) yang tergabung dalam satgas covid Kabupaten Subang. Beliau menginformasikan ada rapid tes antigen gratis yang diadakan di Terminal Tipe A Kabupaten Subang.

Masya Allah ... Tentu saja kami senang. Segera enam anggota keluarga yang awalnya dinyatakan positif termasuk Fatih -anak saya- berangkat.

Melakukan rapid tes antigen pasca isolasi mandiri sungguh mendebarkan. Bagaimana jika hasilnya belum berubah? Bagaimana jika kami masih harus isman alias isolasi mandiri? Astaghfirullah.

Hujan yang mengguyur tak mengurungkan niat kami untuk pergi. Syukurlah langit menjadi cerah kembali ketika kami tiba. A Dindin segera menyambut.

Usai melakukan pendaftaran dan mengantri, akhirnya tiba juga giliran keluarga kami yang di tes. Saya sendiri mendapat nomor 19. Wah, sama kaya covid ya ... Covid-19.

Kami sempat mengambil beberapa foto saat menunggu hasil. Ketika salah seorang petugas menyebutkan beberapa nama yang hasilnya sudah keluar, kami memasang telinga baik-baik.

Alhamdulillah seluruh hasilnya negatif. Dengan demikian kami resmi menjadi penyintas Covid-19.

"We are FIGHTER. We are FAMILY. Kami ... Keluarga Penyintas Covid-19."

6 komentar:

  1. Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah berkunjung, Prof 🙏🏻

      Hapus
  2. Alhamdulillah ikut senang jika ibu sekeluarga sudah dinyatakannegatif. Semoga terus sehatwalafiat. Bu, bolehkah berbagi tips bagaimana treatmen yang ibu sekeluarga lakukan setelah dinyatakan positif? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terima kasih Bu. Bole banget Bu. Ini sudah Ditta tuliskan apa yang dilakukan keluarga saat isolasi mandiri :

      https://dittawidyautami.blogspot.com/2021/02/apa-yang-harus-dilakukan-saat-positif.html?m=1#more

      Hapus
  3. alhamdulillah bu ditta...semoga sehat selalu

    BalasHapus