Halaman

Sabtu, 16 Mei 2020

Ternyata Minta Digendong

Sejak insiden pingsan sekejap saat menggendong Fatih (anak saya yang kini berusia 5 bulan) dua hari lalu, saya hanya menggendong Fatih sebentar-sebentar saja. Cari aman, saya memilih menempatkan Fatih di stroller untuk sekedar berjalan-jalan di halaman rumah.

Belakangan ini, jika mengantuk, Fatih senang ditempatkan di stroller. Keliling halaman rumah 3 sampai 5 kali saja, Fatih biasanya sudah tertidur.

Kadang sekitar magrib atau setelah saya berbuka, Fatih akan tertidur. Tapi hari ini sedikit berbeda. Menjelang magrib, Fatih masih melek. Posisi duduk nggak mau. Tengkurap nggak mau. Mimi ASI nggak mau. Bahkan di stroller pun nggak mau.

Lalu saya pandangi Fatih, bertanya "Ade mau apa?". Tangannya terbuka lebar, tanda minta digendong. Ya Allah, bukannya tak mau, Nak. Tapi Ami masih merasa sedikit pusing. Khawatir jatuh lagi. Ami nya sih nggak apa-apa kalo jatuh, tapi khawatir kenapa-napa sama Fatih.


Tak tega dan kangen juga, bismillah saya akhirnya gendong Fatih. Fatih nya langsung diam. Saya coba taruh di stroller, nggak mau. Saya coba duduk, Fatih nya juga nggak mau. Beneran minta digendong ternyata.

Akhirnya untuk jaga-jaga, saya gendong Fatih dengan geos (gendongan kaos). Lalu menyiapkan minum dan menghangatkan makanan untuk berbuka sambil tetap menggendong Fatih. Fatih nya asyik-asyik saja. Alhamdulillah.

Terakhir, ketika semua sudah siap dan hanya tinggal menunggu beberapa menit untuk berbuka, Fatih akhirnya mau minum ASI (masih digendong). Sebentar saja, lalu dilepas. Daaan ... 

Ini yang membuat saya trenyuh. Setelah Mimi, Fatih menengadahkan kepalanya memandangi wajah saya. Tentu saya balas menatapnya sambil tersenyum. Matanya terus saja menatap saya hingga akhirnya terpejam dalam lelap tidurnya. Masya Allah, qurrota a'yun.

Duhai Allah, jadikanlah Fatih anak yang shalih. Aamiin.

2 komentar: