Melarutkan gula (source : Chanel YouTube Boss Awe) |
Pada larutan jenuh, zat terlarut sudah berada pada jumlah maksimal yang mampu ditampung untuk dapat larut. Sedikiiiit saja ditambah lagi zat terlarut, maka zat tersebut akan tampak. Tak larut lagi.
Bayangkan Anda sedang membuat teh manis hangat. Saat Anda menambahkan satu sendok teh gula, mungkin gula masih dapat larut sempurna. Itu merupakan contoh larutan tak jenuh (belum jenuh).
Begitu pula kehidupan. Kepahitan, kegagalan, sedih, amarah, lelah, dsb. Bisa jadi merupakan zat-zat yang dapat larut (zat terlarut) dalam kehidupan kita. Bila kita tak pandai mengelola, bisa jadi suatu saat akan mencapai titik jenuhnya.
Jika hal tersebut masih dibiarkan ... tinggal menunggu waktu saja ketika penambahan sedikit zat terlarut kehidupan menyebabkan segala amarah, kesal, letih kita menjadi "tampak" bahkan di mata orang lain. Tak lagi tersembunyi. Tak lagi larut dalam diri.
Temukan Celah dalam Toren Hidupmu
Ada masuk, ada keluar. Ibarat sebuah toren (penampung air). Ada pipa untuk mengalirkan air masuk. Ada juga pipa untuk mengalirkan air keluar toren.
Celah masuk dan keluar ini, dalam hal mengatasi titik jenuh, harus kita sadari. Mengapa harus kita yang sadar? Karena kita sendirilah yang sesungguhnya mampu mengukur sudah berapa banyak yang masuk, dan berapa yang harus dikeluarkan.
Seorang lelaki jika memiliki masalah umumnya akan memilih melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Mereka membuat celah keluar agar beban masalah tak menumpuk dalam batinnya.
Hobi memang menjadi salah satu cara ampuh untuk mengeluarkan energi negatif dalam tubuh kita. Mengubahnya (ingat Hukum Kekekalan Energi, bahwa energi tak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat diubah bentuk) menjadi energi positif.
Terkait perubahan bentuk energi negatif menjadi positif, menulis bisa menjadi salah satu alternatif. Dengan menulis, kita bisa mengeksplorasi perasaan kita, menelaahnya, mengungkapkannya, sehingga disadari atau tidak kegiatan menulis akan "menyembuhkan" kita.
Tak percaya? Cobalah untuk menulis segala kegundahan hati Anda saat ini. Insya Allah setelahnya Anda akan merasa jauh lebih tenang.
Yuk, self healing teraphy dengan rajin menulis. Semoga dengan semakin sering menulis, kepribadian kita pun akan semakin baik.
Sudahkah Anda menulis hari ini?
#semoga bermanfaat
Mantap bu Ditta
BalasHapusTerima kasih, Pak Naff 🙏🏻
HapusMenulis dapat menjadi "celah toren" bagi kehidupan kita, ya. Setuju!
BalasHapusTerima kasih Pak D 🙏🏻
HapusKetika lelah menjadi lillah
BalasHapusBetul Omjay, jika semua ditujukan padaNya, insya Allah setiap lelah akan menjadi lillah.
HapusLuar biasa,Bu Ditta. Betul sekali menulis dapat menumpahkan segala gundah hati. Buku diary biasanya menjadi sahabat.
BalasHapusIya Ambu. Hehe dulu biasanya punya buku diary. Sekarang, diarynya beralih ke blog 😁
HapusMasya Allah...sangat menginspirasi. Thanks ya..
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih, Bu 😊🙏🏻
HapusMantab betul Bu Dita sejenuh apapun ungkapan dalam tulisan. Mampir ke blog cakininblogspot.com
BalasHapusSiappp BW Cak Inin 😊👍🏻
Hapusself healing teraphy dengan rajin menulis
BalasHapusmenjada titik kesetimbangan..mantap Bu
Betul Bu ... Semangat menulis ✍️
HapusCakep dah. Berarti lelah itu jenuh ya dan kejenuhan itu melelahkankan. Klo sudah lelah akibat jenuh akhirnya jadi jemu. Jadi ingat lagu Koesplus "Jemu". Nah setuju sekali menghilangkan jenu dengan menulis.
BalasHapusMantabs bucan. Lanjutkan
Thank you Mam ... Hihi sepertinya sesekali Ditta harus mendengar lagu Jemu-nya Koesplus 😁
HapusMenulis.jadi salah satu solusinya dari sekian masalah yang ada. Ini baru penyemangat lagi untuk penulis. Saya baru ikuti Webinar perpusnas intinya kita ini negara kekurangan bacaan. Sudah saatnya Indonesia Menulis ...itulah yang akan dicanangkan duta baca 2021 Gol Agong Juli nanti. Inilah salah satu celah yang tidak habisnya yiatu profesi menulis.....
BalasHapusSepakat 👍🏻 saya juga tadi ikut webinar, hanya tidak tuntas karena ada urusan lain 😁
HapusHebat Bu Ditta...
BalasHapusAyooo rajin menulis, agar lelah menjadi lillah...
Sehat selalu Bu Ditta
Alhamdulillah, aamiin. Terima kasih Pak Indra. Semoga sehat selalu juga.
HapusBetul menulis bisa menjadi self healing therapy. Terutama untuk hal-hal yang kadang sulit disampaikan langsung. 😊
BalasHapusBetul Bu. Saat lisan tak mampu berucap, tangan masih bisa menulis apa yang ada dalam pikiran dan hati kita. 😊
HapusSetuju bu Dita keluar sgl energi negatif dengan hal positif salah satunya denfan menulis...
BalasHapus😊🙏🏻 terima kasih, Bu ...
HapusIbarat gula, makin banyak ditambahkan, akan makin jenuh. Itu yang jenuh gulanya atau orang yang menambahkan gula ya?
BalasHapusTapi memang gula tidak perlu banyak ditambahkan. Apalagi jika yang menambahkan sudah manis memang.
Seperti menulis, kalau penulisnya memang namanya manis, maka tulisannya akan tetap manis dan bermanfaat. Semoga terus begitu.
Kalau dalam konsep kimia, ya 'larutannya' Pak Rizky.
HapusSetelah ikut pelatihan belajar menulis, setiap momen saya jadikan bahan tulisan. Segala unek- unek saya dituangkan dalam menulis. Cukup ampuh menghilangkan setiap permasalahan.
BalasHapus