Hari ini (27/6), dua kabar duka saya terima. Keduanya memiliki hubungan kekerabatan dengan anak didik saya.
Yang pertama (Endah) kehilangan adiknya (sepertinya seusia dengan Fatih - anak saya). Satu lagi (Suci) kehilangan ibunya. Innalilahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Ibu Endah mengabari pada saya bahwa anaknya yang bungsu telah berpulang. Semalam, pukul 23.00 WIB. Sungguh, saya pun begitu terpukul mendengar kabar tersebut.
Kabar mengenai meninggalnya ibunda Suci saya dapatkan dari bibi Suci. Beliau mengirim pesan dengan menggunakan nomor ibu Suci.
Kiranya kedua kabar tersebut mengingatkan saya akan kematian. Bahwa perjalanan kita menuju kematian tak pernah "libur". Lalu, apa yang telah saya siapkan?
Saya bukanlah orang yang memegang tiket emas menuju surga. Pun tak juga seperti para sahabat yang dijanjikan surga. Tapi, diri ini masih saja lalai.
Saat saya menulis artikel ini, berita kematian ketiga saya dapatkan. Kali ini tetangga yang meninggal.
Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang merindukan berjumpa dengan-Mu.