Hari ini (2/8) Komunitas Guru Penggerak (KGP) Kabupaten Subang mengadakan kegiatan inaugurasi. Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang (wabup dan sekda), kadisdikbud, sekdis beserta Panitia PGP Daerah Subang (Bidang GTK), KCD Wilayah IV, kepala sekolah, pengawas, Pengajar Praktik Angkatan 3, Guru Penggerak (GP) Angkatan 3 dan perwakilan CGP Angkatan 6 turut hadir dalam acara ini.
Kegiatan yang inisiatif dan dananya berasal dari para GP Angkatan 3 Kabupaten Subang ini mengambil tema "Bersama Guru Penggerak Sukseskan Subang Merdeka Belajar, Subang Jawara Daya".
Persembahan tari jaipong dari SMAN 3 Subang dan angklung dari SMPN 3 Pagaden menjadi pembuka acara. Kegiatan inti berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan ketua panitia, sambutan-sambutan dan doa.
Sumber: panitia |
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan
“Guru Penggerak adalah calon pemimpin di Kabupaten Subang. Ini bukan akhir, tapi langkah awal dari tuntutan dan harapan seluruh warga Subang. Dengan adanya guru penggerak, diharapkan martabat pendidikan khususnya di Kabupaten Subang akan meningkat.”
Kalimat di atas merupakan penggalan sambutan dari Kadisdikbud Kab. Subang, Tatang Komara, S.Pd., M.Si. Beliau mengingatkan bahwa saat ini masih ada gap antara guru yang mengikuti PGP dan yang tidak (dari segi kompetensi).
Oleh karena itu, beliau juga berpesan agar jangan bangga ketika kita hebat bila dibandingkan rekan-rekan yang belum ikut PGP. Tapi banggalah jika guru penggerak bisa menggerakkan guru lain.
Diharapkan dengan pengimbasan yang dilakukan setiap guru penggerak, dalam kurun tiga sampai enam bulan ke depan atau mungkin satu tahun, gap antara GP dan guru yang belum ikut PGP akan semakin tipis. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Kabupaten Subang akan terus meningkat.
Sambutan Perwakilan BBGP Jabar
Salah satu hal luar biasa yang saya saksikan hari ini adalah kehadiran Dr. Agus Mulyadi, M.Pd. Sebulan lalu beliau harus menjalani operasi di bagian kaki. Namun hari ini, beliau menyempatkan hadir dalam inaugurasi untuk mewakili Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat walau harus duduk di kursi roda.
Dr. Agus Mulyadi, M.Pd. saat memberi sambutan (dokpri) |
Dalam sambutannya beliau mengatakan biarlah ia menjadi role model pendidikan inklusif. Bagaimana kita mampu menerima orang-orang berkebutuhan khusus dengan sangat bijaksana.
“Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.” ujar Pak Doktor.
Sosok yang pada hari ini juga genap berusia 58 tahun itu menyampaikan bahwa inaugurasi adalah momentum bagi para guru penggerak untuk menjaga semangat. Sembilan bulan proses pendidikan yang telah dilalui tentu bukan hal mudah.
Namun sekali lagi, inaugurasi bukanlah langkah akhir, melainkan langkah awal untuk memulai lembaran baru. Oleh karena itu, semoga para GP tetap semangat untuk berbagi kepada sesama terkait ilmu-ilmu yang telah didapatkannya di PGP.
Sambutan Wakil Bupati Subang
Walau pak bupati berhalangan hadir karena ada agenda lain yang tak bisa ditinggalkan, Agus Maskur Rosyadi, S.Si., M.M. sebagai Wakil Bupati Subang hadir untuk mengukuhkan para GP sekaligus menutup seluruh rangkaian PGP Angkatan 3 di Kabupaten Subang secara resmi.
Senada dengan pesan pada sambutan-sambutan sebelumnya, Pak Wabup mengingatkan bahwa orang yang sukses itu, orang yang belajar kemudian mampu menyebarkan ilmunya. Karena yang namanya berkah bukan saat ilmunya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi mampu bermanfaat juga bagi orang lain.
Mengimplementasikan dan mengimbaskan ilmu yang didapat menjadi tugas tersendiri bagi para guru penggerak. Namun, Pak Wabup mengingatkan dengan halus bahwa para GP pasti sanggup melaksanakannya. Ibarat pepatah berilah tugas pada orang yang sibuk. Mengapa? Karena orang yang sibuk pasti bisa mengelola waktunya.
Foto bersama Guru Penggerak Angkatan 3 dan tamu undangan (foto: panitia/GP) |
Prosesi wisuda dilanjut dengan memakaikan selendang guru penggerak dan menyerahkan sertifikat kepada 18 orang perwakilan GP (dari setiap kelompok PP). Wabup, kadis dan perwakilan BBGP yang langsung memakaikan selendang dan menyerahkan sertifikat.
Panitia juga menyerahkan salinan sertifikat GP yang diterima langsung oleh Kadisdikbud Kab. Subang. Selanjutnya, seluruh GP Angkatan 3 mengikuti prosesi wisuda. GP dipanggil satu per satu sesuai urutan abjad untuk menerima selendang dan sertifikat yang diserahkann oleh Kadis, Sekdis dan perwakilan BBGP Jabar.
Acara musofahah dan foto Bersama menjadi penutup seluruh rangkaian inaugurasi GP Angkatan 3 Kab. Subang.
Selamat kepada 113 guru lulusan PGP Angkatan 3 yang terdiri dari 9 guru TK, 38 guru SD, 56 guru SMP, dan 10 guru SMA. Semoga setelah inaugurasi ini, kita akan tetap tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Terakhir, izinkan saya mengutip pantun yang disampaikan Pak Wabup dalam sambutannya:
Makan kerak dengan daging babat
Guru penggerak memang hebat!
Penulis : Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.
Pengajar Praktik Angkatan 3, guru SMPN 1 Cipeundeuy
Note : tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan menulis 40 hari Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan dan telah diunggah dengan judul yang sama di website terbitkanbukugratis.id
GP Kab. Subang mantap
BalasHapusbu Dita keren..
BalasHapusIbu yang satu ini luar biasa...terima kasih selalu menginspirasi
BalasHapus