Di era digital yang serba paperless ini, kegiatan menulis lebih banyak dilakukan dengan alat teknologi seperti handphone maupun laptop. Meski demikian, banyak sekali manfaat menulis yang bisa dirasakan mulai dari balita bahkan hingga lansia.
Manfaat Menulis untuk Balita
Kegiatan menulis untuk balita maupun anak usia SD sebaiknya diutamakan menulis dengan tangan (menggunakan pinsil, ballpoint, dsb). Karena bagi mereka, menulis dengan tangan dapat mengasah kemampuan motoriknya.
Dengan menulis menggunakan tangan, mereka akan belajar memahami konsep dengan baik. Menghubungkan apa yang dilihat, dirasa, didengar dengan huruf-huruf dalam tulisan.
Dilansir dari parenting.co.id, saat anak makin besar, kemampuan motorik dan komunikasi yang didapat dari kebiasaan menulis tangan akan membantunya lebih mudah menuangkan ide ke kalimat. Kemampuan menulis dengan tangan merupakan kunci untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berkomunikasi.
Seorang psikolog anak, Alzena Masykouri menyatakan bahwa "Memang banyak fungsi menulis digantikan oleh tombol di papan ketik. Tetapi, anak tetap harus bisa menulis tangan. Mereka akan lebih cepat menulis dengan tangan ketika mencatat. Dan, mereka akan punya keterampilan hidup yang tidak tergantikan oleh teknologi."
Menulis untuk Terapi Diri
Pernahkah Anda menyimak channel YouTube Hujan Tanda Tanya? Ternyata, sang pemilik akun, Fikri pernah melakukan terapi dengan menulis di blog loh!
Seperti dikisahkan di website pahamify.com, Fikri yang masuk ITB di usia 15 tahun ini pernah berkonsultasi dengan psikolog. Sang psikolog mengatakan bahwa indeks prestasi (IP) Fikri bagus, tapi seharusnya ia masih bisa meraih nilai sempurna, 4,00.
Psikolog tersebut akhirnya menyarankan Fikri untuk menulis di blog demi mengatasi masalah lemahnya Fikri dalam mengelola mood atau emosi.
Berdasarkan saran tersebut, Fikri akhirnya menulis. Mulanya hanya menulis sesuai apa yang dirasakan saja alias curhat (tulisan ekspresif). Tapi lama kelamaan, ia pun mulai menuliskan pemikiran-pemikirannya.
Beberapa manfaat yang Fikri dapatkan dari menulis di blog antara lain :
1. Melatih kecerdasan kognitif. Jika kita terbiasa menulis, maka otak kita akan terbiasa belajar runut dan logis. Jika terus di asah, otak kita akan mampu membuat kerangka tulisan bahkan tanpa harus menuangkannya terlebih dahulu. Dengan demikian, jika kita tiba-tiba diminta menjelaskan sesuatu, otak kita sudah siap menghadapinya. Insya Allah bahkan dengan urutan yang runut dan logis.
2. Meningkatkan kecerdasan linguistik. Selain menulis dalam bahasa Indonesia, Fikri juga sering menulis dalam bahasa Inggris. Setiap mendapat kata baru dalam bahasa Inggris, ia akan menuliskannya dalam bentuk artikel untuk di-posting di blog.
Fikri tidak merasa malu jika masih terdapat kesalahan dalam penulisannya. Karena yang namanya belajar selalu butuh proses, toh?
Ia hanya yakin, bahwa dengan sering menulis berbahasa Inggris, maka lama lama ia akan menjadi pandai berbahasa. Yup. Menulis akan meningkatkan kecerdasan linguistik kita.
Tak hanya bahasa Inggris, saat kita menulis dalam bahasa Indonesia pun, kita selalu bisa menelaah kembali hasil tulisan kita. Mengeceknya dengan KBBI atau PUEBI sehingga hari demi hari, tulisan kita akan semakin baik dari segi tata bahasa. Bahkan akan selalu meningkat terutama dalam penggunaan diksi.
(channel YouTube Hujan Tanda Tanya)
3. Menulis untuk kecerdasan emosional
Menurut Fikri, menulis dapat meningkatkan kapasitas emosional (emotional capacity) dan penguasaan diri (self mastery).
Kapasitas emosional adalah kemampuan kita dalam menyadari, mengontrol, dan mengekspresikan emosi diri kita serta kemampuan kita dalam menangani hubungan interpersonal secara bijaksana dan empati.
Di sini Fikri mengenal adanya jurnal meditasi (meditative journal) dan jurnal bersyukur (gratitute journal). Dengan metode jurnal meditasi, kita bisa menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.
Jika kita pernah menuliskan pengalaman-pengalaman pahit, atau hal-hal yang membuat emosi kita menjadi sedih, marah, kecewa. Atau ketika kita menuliskan permasalahan dalam hidup, sesungguhnya kita telah menulis jurnal meditasi.
Dengan menuliskan hal-hal tersebut, kita bisa menganalisa perasaan atau emosi yang sedang kita alami dan menemukan solusi atas masalah yang menyebabkan emosi tersebut.
Metode kedua, yaitu jurnal bersyukur adalah pembiasaan untuk menuliskan hal-hal baik yang kita syukuri dalam hidup kita.
Otak terbiasa menyerap informasi yang negatif dibandingkan yang positif. Dengan membiasakan diri menulis hal-hal positif dalam hidup kita, kita bisa jadi pribadi yang lebih bersyukur dengan segala yang terjadi dalam hidup kita.
Terkait penguasaan diri, Fikri mengatakan inilah alasan utama psikolog menyarankan dirinya untuk menulis di blog. Menulis di blog merupakan salah satu sarana kita berdialog dengan diri sendiri. Dengan tulisan-tulisan kita tersebut, kita dapat menelusuri semua perkembangan yang sudah kita lalui dalam hidup kita.
Dengan menulis, kita bisa memahami pola pikir, perubahan minat, emosi dll tentang diri kita dari waktu ke waktu. Semua itu akan membuat kita mengetahui nilai-nilai dalam hidup kita serta tujuan hidup yang kita miliki.
Manfaat Menulis bagi Orang Dewasa maupun Lansia
Menulis merupakan proses yang melibatkan fungsi otak. Dengan menulis, maka otak kita akan aktif sehingga mengurangi resiko pikun di masa tua.
Siklus hidup manusia yang telah beranjak dewasa, perlahan akan kembali seperti bayi. Kemampuan tubuh yang berkurang, terkadang membuat usia lansia membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan beberapa hal.
Oleh karena itu, dalam menulis di usia lansia sebaiknya kembali dengan menulis tangan. Dengan begitu, motorik lansia dapat terus dirangsang aktif. Selain itu, menulis dengan tangan memiliki manfaat lain yaitu meningkatkan daya ingat.
Pam Mueller dari Princeton University dan Daniel Oppenheime dari University of California, Los Angeles melakukan penelitian tentang hubungan menulis dengan daya ingat.
Subjek penelitian mereka adalah dua kelompok mahasiswa yang diminta mendengarkan penjelasan dosen. Kelompok pertama menulis dengan berbagai media seperti laptop atau hp. Sementara kelompok kedua mencatat dengan tulisan tangan.
Meski tak tertata rapi, kelompok yang membuat catatan dengan tulisan tangan diketahui memiliki daya ingat yang lebih baik dari kelompok pertama. Hal ini dibuktikan dari hasil tes.
Masih banyak manfaat lain dari menulis. Anda mungkin sudah merasakannya. Bagi yang belum, yuk mulai rajin menulis agar kita memperoleh banyak manfaat baik dalam hidup ini dengan menulis.
Semoga bermanfaat,
Salam literasi!
Ditta Widya Utami, S.Pd.
NPA. 10162000676
Good job 👍
BalasHapusTerima kasih Bu Tuti 😊🙏🏻
Hapuskeren...ayo terus semangat menulis...sukses terus bu Ditta, salam literasi
BalasHapusTerima kasih Bu Eti ... Salam Literasi 👆🏻
Hapus