Saya selalu terkesima saat satu demi satu pemateri dihadirkan oleh Omjay ke dalam grup menulis bersama Omjay dan PGRI. Bagaimana tidak? Pemateri-pemateri tersebut bagai intan permata yang kilaunya kemana-mana dengan prestasi yang melimpah. Saat itu, saya sempat membayangkan jika suatu hari nanti saya pun akan ikut mengisi sebagai pemateri. Ah, tapi itu mungkin hanya sekedar mimpi.
Betapa mulia
hati Omjay yang telah menggagas grup menulis gratis ini. Ilmu tentang
kepenulisan, penerbitan dan pemasaran buku, menjadi blogger dan youtuber,
hingga menjadi guru berprestasi saya dapatkan di grup binaan Omjay yang kini
telah mencapai angkatan ke-15.
Ba’da subuh, 23 Agustus 2020,
Saya mendapat pesan chat dari Bu Prapti, salah satu guru saya
dalam dunia kepenulisan :
“Neng, mo jd pemateri di Belajar Menulis Om
Jay ya, sama Om Jay ditambahkan di gel 15 … Ibu masih di situ Neng.”
Wah, ajaib!
Pesan itu langsung membuat hati saya berdebar-debar. Saya tidak langsung
menjawab. Cek dan ricek terlebih dahulu. Benar. Saya telah ditambahkan Omjay di
gelombang 15. Kemudian saya cek lagi pesan-pesan yang masuk. Aha! Ada pesan
dari Omjay yang ternyata belum sempat saya baca.
“Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Mohon kesediaan ibu untuk menjadi narsum dengan materi menyongsong
era baru pendidikan di wa grup ….”
Waaaaaah …
saya langsung speechless. Impian saya kembali menjadi nyata! Alhamdulillah.
Ternyata Omjay mengirim pesan itu malam sebelumnya (22 Agustus 2020), pukul
23.35 WIB.
Tapi …
Rasa cemas
langsung menghantui saya. Beranak pinak menjadi kecemasan-kecemasan lain. Pantaskah
saya mendapat kesempatan ini? Mampukah saya menyampaikan materi dengan baik? dsb.
Lalu saya pun kembali teringat ucapan salah satu sahabat saya, “Jangan bertanya
pantas atau tidak, tapi berusahalah untuk mulai memantaskan diri.” Baiklah, itu
sudah lebih dari cukup untuk memberi motivasi. Go fighting!
Sebetulnya
ini bukan kali pertama saya menjadi pemateri. Saat kuliah, saya pernah beberapa
kali menjadi pemateri dalam acara BEM Jurusan. Awal menjadi sarjana pun saya
pernah mengisi acara di masa orientasi mahasiswa baru. Ditatap oleh lebih 100
pasang mata mahasiswa jurusan pendidikan kimia baru, saya berbagi tentang
bagaimana menjadi mahasiswa berprestasi.
Tapi itu
dulu. Duh, rasanya lidah ini tetiba kelu mengingat audiens di grup menulis
Omjay sangat beragam. Sejauh yang saya amati, peserta grup menulis Omjay
semakin hari semakin luar biasa. Beberapa yang saya intip blognya bahkan telah
sangat lancar bertutur kata lewat tulisan. Belum lagi ditambah para juara blog
nasional. Masya Allah … beban berat di pundak. Saya tak boleh asal memberi
materi.
Maka,
mulailah saya di tiap malam usai menyelesaikan tugas PPG, membuat outline
materi dan mencoba mengirim teksnya kepada WhatsApp suami. Jika dirasa kurang
pas, saya hapus dan revisi kembali. Begitu seterusnya hingga waktu pun tiba
pada yang telah dijanjikan.
Senangnya ditemani Bu Kanjeng
Rabu, 2
September 2020
Pukul 17.52
WIB
Sebuah pesan
masuk dari Omjay :
“Assalamu ‘alaikum.
Jangan lupa nanti malam. Di gelombang 15.”
Setelah
mengatakan siap, Omjay membalas dengan kalimat hamdalah. Sekitar setengah jam kemudian
(pukul 18.39 WIB) ada pesan masuk dari Bu Kanjeng :
“Assalamu ‘alaikum
Bu Ditta cantik, nanti saya temani ya di acara omjay gel 15”
Waaahhhh … malam
ini saya akan dimoderatori oleh Ibu hebat asal Solo! Bu Kanjeng alias Ibu Sri
Sugiastuti. Bertambahlah kebahagiaan saya karena beliau ini sama seperti Omjay,
sangat ramah dan hangat.
Singkat cerita, kuliah online pun selesai. Saya berjanji akan memberikan 2 buah buku Menyongsong Era Baru Pendidikan atau Lelaki di Ladang Tebu kepada 2 orang dengan resume terbaik. Namun, sesuai dugaan saya bahwa peserta di gelombang 15 grup menulis bersama Omjay ini memang banyak yang berbakat. Jadi, saya tambahkan satu lagi (Hehe, sepertinya Yang Maha Mengetahui ingin saya menunaikan niatan awal saya memberi buku kepada tiga orang peserta).
Jujur, kalau bisa, saya ingin berikan hadiah kejutan pada
setiap yang menulis :D tapi saat ini, izinkan saya memberi kepada 3 orang
berikut :
Pak Syamsuddin
al Munawiy
Link resume
: https://www.almunawy.id/2020/09/memberi-arti-lewat-literasi-ala-ditta.html
Pak Etik
Link resume : http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/09/menyongsong-era-baru-seorang-guru.html
Pak Susanto
(Pak D Antok)
Link resume
: http://bit.ly/wujudkan_100_target_mimpi
Saya ucapkan
terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah berkenan membuat resume dari
pengalaman saya membuat dan menerbitkan buku. Sungguh suatu kebahagiaan
tersendiri bagi saya telah dibuatkan resumenya oleh Bapak/Ibu hebat di
gelombang 15 grup menulis Omjay.
Tetap
semangat dan teruslah berkarya!
Salam
literasi!
Alhamdulillah
BalasHapusSelamat ys
BalasHapusTersanjung kali kedua. Terima kasih amanah untuk memiliki buku. Jika boleh memilih, saya ingin buku yang dipegang Pak Etik Nurinto, Lelaki di Ladang Tebu.
BalasHapusMantap Pak D Antok, Testimoni : Buku Lelaki di Ladang Tebu sangat menginspirasi
HapusTrimakasih atas amanah dan kepercayaannya.
BalasHapusSama sama Pak Syam
Hapus👍👍
BalasHapusTeruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam Setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki
BalasHapusTerima Kasih bu Ditta atas amanah dan kepercayaannya, Jadi tersanjung. Barokalloh untuk Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan
Aamiin ... Terima kasih kembali, Pak Etik.
HapusAlhamdulillah, pak Etik sudah mengangkat nama baik kota Pemalang di dunia tulis menulis. Ayo mbak Ditta main ke kota Pemalang. Sebelah timur Tegal.
BalasHapusNggih Bu. Insya Allah kapan kapan ke Pemalang.
Hapus