Oleh : Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat
Narasumber : Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd.
Juara pertama guru berprestasi tingkat nasional untuk jenjang SMP (2015) dan Duta rumah belajar kemdikbud (2018)
Materi : Menulis dan Berprestasi
Jumat malam (17/04/2020), Pa Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd., gupres dari SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul Yogyakarta hadir sebagai pemateri di WAG Gelombang 7 Belajar Menulis Bersama Omjay. Beliau mengawali materi dengan berkisah tentang perjalanan beliau membuat buku.
"Saya baru satu kali membuat buku. Itu pun harus saya buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen yang berjudul 'Aku ingin menghitung rembulan' pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional." Demikian tutur Pak Sigit.
Meski baru menulis satu buku, Pak Sigit ini ternyata sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak. Semuanya diupload di web beliau yaitu ciget.info maupun di inobel.id. Bisa dikatakan beliau itu satu madzab dengan Omjay alias guru yang senang menulis di blog. Hehe.
Pak Sigit kemudian sharing tentang pengalamannya hingga bisa meraih juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional pada Tahun 2015. Pak Sigit mengaku bahwa untuk mencapai kejuaran tersebut, beliau sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Pada saat itu, Pak Sigit masih CPNS dan diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi DIY tahun 2006.
Pak Sigit melihat ada peluang yang beliau rekam dari senior-seniornya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.
Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi Pak Sigit untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 Pak Sigit sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran.
Jadi, untuk keberhasilan awal yang Pak Sigit rasakan adalah:
1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua),
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.
Dari simposium tersebut Pak Sigit mulai diminta untuk mengajar powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Gunungkidul, lintas MGMP, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.
Setelah itu, ajang lomba mulai dijajaki. Kegagalan setiap mengirimkan karya dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat.
Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang beliau buat pun masih kalah. Padahal saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain. "Inilah masalah baru bagi pemain lomba".
Oleh karena itu Pak Sigit riset kenapa selalu kalah... Beliau juga renungkan hingga akhirnya mulai tahun 2009 Pak Sigit mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi. Namun di tingkat nasional beliau selalu kalah meski telah 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional. Beliau lantas memikirkan apa faktor yang menyebabkan beliau belum berhasil.
Akhirnya Pak Sigit menyadari bahwa saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:
1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika kita lolos ke nasional perlu dilihat kembali apa sih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,
5. Saat presentasi lomba, fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. Kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.
Bagaimana Pak Sigit bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015? Apa yang beliau lakukan dan persiapkan?
Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.
1. Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres. Maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun (alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut Pak Sigit masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
3. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
5. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]
Setelah semuanya siap, maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Kegiatan penilaian gupres di masing-masing jenjang seperti yang sudah Pak Sigit ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Bagi teman-teman yang ingin melihat komponen portofolio Pak Sigit, yang digunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web beliau : Contoh Portofolio Gupres
Bagaimana? Berminat menjadi guru berprestasi? Yuk, persiapkan dari sekarang!
Suka banget sama gaya tulisan bu Ditta. Ajarin dong bu
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih Bu 😊 hehe, tulisa saya mah gaya bebas Bu 😁 salah satu yang memengaruhi mungkin karena terbiasa baca buku-buku novel atau cerita. Monggo dicoba.
HapusHihih, kalo saya seneng baca jurnal, tulisannya juga pasti serius dan formal bangettt 😄
Bagusss bangettt....
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih, Pak.
Hapuslengkap...sekali..lanjutkan
BalasHapus😄 terima kasih 🙏🏻
HapusBu Ditta tolong ajari saya menulis sebagus ini yaa... Terima kasih
BalasHapus