Halaman

Kamis, 30 April 2020

Tips Agar Naskah Tembus Gramedia

Kamis, 30 April 2020, peserta belajar menulis bersama Omjay mendapat materi luar biasa dari Pak Amir Faisal. Di awal materi, narasumber yang merupakan trainer dan motivator memberi link youtube kepada peserta. Dalam video berdurasi 15 menit 15 detik itu, Pak Amir menceritakan bagaimana naskah beliau bisa tembus ke penerbit Gramedia.

Beliau juga mengingatkan bahwa Gramedia adalah korporasi bisnis. Jadi, naskah yang masuk tentu akan dinilai dari seberapa besar kemungkinan setelah dicetak akan laris manis di pasar. Dengan kata lain, saat akan memasukkan naskah ke Gramedia, yakinkan bahwa naskah Anda layak jual (sesuai pangsa pasar).

Keuntungan bila diterbitkan di Gramedia adalah buku Anda akan dipajang selama 6 bulan. Jika dalam waktu tersebut ada sirkulasi (ada pembeli bahkan cetak ulang), maka besar kemungkinan buku Anda akan tetap dipajang untuk 6 bulan berikutnya. Hal ini berlaku jika buku Anda diterbitkan oleh Gramedia Group.

Lain halnya jika buku Anda bukan terbitan Gramedia. Maka waktu untuk uji coba sirkulasi di outlet Gramedia hanya sekitar 2 Minggu. Jika tidak menguntungkan, maka buku akan didrop. Oleh karena itu, usahakan agar buku kita bisa diterbitkan oleh penerbit Gramedia atau anak-anaknya. Agar kita bisa sebanding dengan penulis-penulis nasional lainnya.

Kenali genre Anda. Begitu pesan Pak Amir dalam videonya. Apakah Anda penulis cerita anak? Penulis novel? Sering-seringlah pergi ke Gramedia. Baca buku-buku sesuai genre Anda. Kenali tipe naskah-naskah yang diterbitkan Gramedia.

Sekedar bocoran, buku yang paling laris di Gramedia adalah novel. Kemudian buku tentang travelling. Yang ketiga adalah komik. Keempat adalah buku-buku motivasi.

Nah, sudah siap menjadi penulis best seller Gramedia? Ayo, siapkan naskahmu!

Selasa, 28 April 2020

Jangan Posting Makanan Berbuka

Beberapa hari lalu saya melihat postingan teman di WA. Ada foto Melly Goeslaw, penyanyi papan atas Indonesia serta sebuah kalimat sederhana namun menohok.

"Jangan pamer foto berbuka dan sahur di Ramadhan tahun ini. Banyak yang sahur cuma pake kerupuk bahkan gak bisa sahur sama sekali."

Begitu tulisan yang tertera menyertai foto tersebut. Menohok bukan?

Sebelum pandemi Corona saja, sudah banyak yang kesulitan mencari nafkah untuk sekedar mengisi perut. Apalagi sekarang?

Puasa mengajarkan kita merasakan menahan lapar sebagaimana mereka yang kekurangan. Puasa mengajarkan kita berbagi.

Jalani semua dengan tetap penuh syukur dan bahagia. Maka, hidangan sesederhana apa pun akan terasa lebih nikmat untuk kita.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalaninya πŸ™πŸ»

Alpukat


Siapa yang tak kenal alpukat? Buah yang sering ada di menu jus atau es campur. Kaya manfaat untuk kesehatan tubuh.

Banyak cara menikmati buah alpukat. Dimakan langsung. Ditambah gula merah. Dibuat jus. Atau dipotong-potong untuk dibuat es campur.

Seperti di foto dalam postingan ini. Cukup potong-potong buah alpukat, tambahkan kental manis dan es batu, sudah siap menjadi salah satu hidangan berbuka yang menyegarkan. Yumm...

Menulis dan Membuat Buku Digital

Senin, 27 April 2020, peserta WAG Gelombang 7 Belajar Menulis bersama Omjay mendapat materi Menulis dan Membuat Buku Digital dari Dr. Onno W. Purbo.

Memasuki bulan Ramadhan, kuliah online yang biasa dilaksanakan pukul 19.00-21.00 diubah menjadi pukul 13.00-15.00 WIB.
Kegiatan kuliah dilaksanakan via aplikasi Zoom yang sekaligus ditayangkan langsung pula di YouTube streaming Pak Onno.

Di awal pertemuan, Pak Onno memberi tahu peserta bahwa kami diizinkan mengakses digital library milik beliau. Hanya saja semuanya dalam bahasa Inggris. Hehe.

Pak Onno kemudian melanjutkan bahwa naskah yang akan dikirim ke penerbit sebaiknya sudah terdiri dari :
1. Halaman judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Materi lengkap (ditambah folder gambar, jika ada)
5. Tentang penulis
6. Daftar pustaka
7. Sinopsis

Sedangkan tips agar naskah kita lolos ke penerbit antara lain :
1. Rajin ngobrol
Sering-seringlah berinteraksi dengan orang lain atau warganet (bisa via medsos) untuk mencari tahu buku seperti apa yang sedang dibutuhkan masyarakat.

2. Gunakan Cara Penerjemah
Jika Anda termasuk orang yang sulit menuangkan isi pikiran dengan kata-kata, maka Anda bisa gunakan teknik penerjemah (teknik ini digunakan oleh Pak Onno dengan mahasiswanya untuk membuat buku). 

Pertama-tama, carilah sumber referensi berbahasa Inggris (misal). Kemudian gunakan Google translate. Taruh di word. Lakukan dengan beberapa referensi. Nah, sekarang Anda sudah punya "bahan dasarnya".

Setelah mendapat bahan dasar, olah kembali dengan kalimat-kalimat Anda. Jangan lupa di akhir, sertakan (tuliskan) referensi yang Anda gunakan.

Ingat, harus diolah lagi. Jangan hanya copy paste agar terhindar dari plagiasi.

3. Untuk Karya Ilmiah
Gunakan referensi jurnal-jurnal dari luar negeri. Agar karya Anda bisa diterbitkan di jurnal tingkat internasional. Jika kesulitan mengakses jurnal asing, gunakan Google schoolar.

Di sesi diskusi, Dr. Onno menjawab berbagai pertanyaan dari peserta. Terkait buku digital misalnya. Buku digital yang dibuat Pak Onno adalah versi pdf. 

Untuk buku yang sudah dicetak dan ingin dibuat digital, umumnya penerbit akan menolak. Oleh karena itu, Pak Onno biasanya mengolah kembali sehingga terbentuk buku baru yang siap dibuat digitalnya.

Jika niat Anda menerbitkan buku untuk mendapat ISBN, maka sebaiknya kirim naskah ke penerbit cetak (usahakan bukan e-ISBN). Atau, sekolah pun bisa mengajukan agar bisa menerbitkan ISBN sendiri. Dengan demikian bagi Anda yang PNS, ISBN-nya dapat digunakan untuk kenaikan pangkat.

Tips lainnya dari Pak Onno agar buku kita lolos penerbit adalah, buatlah buku pegangan siswa. Ingat, umumnya penerbit menerima naskah yang bisa dipasarkan (kualitas isi buku bisa jadi nomor dua).

Bersyukulah jika Anda guru SD karena pangsa pasarnya besar. Makin tinggi tingkat pendidikan, makin sedikit pangsa pasarnya.

Demikian kurang lebih pemaparan dari Dr. Onno yang dapat saya tangkap. Semoga bermanfaat.

Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Sabtu, 25 April 2020

Jurus Jitu Memasarkan Buku

Oleh Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy

Narasumber : Agus Subardana, S.E., M.M.
Materi : Tips Jitu Memasarkan Buku

Kamis, 23 April 2020, peserta WAG Gelombang 7 Belajar Menulis bersama Omjay kembali mendapat materi yang luar biasa. Setelah sebelumnya peserta mendapat materi-materi tentang yg teknik menulis, membuat atau menerbitkan buku, kini Omjay menghadirkan Pa Agus dari Penerbit Andi untuk memaparkan tentang teknik pemasaran buku.

Tentu saja ini adalah materi yang penting. Siapa pun yang telah, sedang atau akan menulis buku, tentu ingin buku-bukunya tersebar ke saentero negeri. Jika melalui penerbit mayor tentu kita terbantu. Tapi kalau penerbit minor?

Oleh karena itu, yuk pahami tips jitu memasarkan buku a la Pa Agus berikut ini :

Di awal materi, Pa Agus bercerita tentang program pemerintah yang mendukung budaya baca buku untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca tinggi. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku. 

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis. 

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis  jenis buku yang di terbitkan. Jenis  jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ). 

Dari jenis  jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini, Penerbit Andi masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 kategori.
Penerbit Andi memetakan Strategi Pemasaran buku menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.
Pemasaran buku lewat Online 
Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, website, dll.

Website merupakan markas besar (online) untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. 

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
- Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
- Menaikan penjualan dan profit 
- Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
- Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
- Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen

Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing  masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku.

Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. 

Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1. Toko Buku 
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. 

Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . 

Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus. 

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner

Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

2. IDirectselling 
Pemasaran Buku melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah.
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing  masing yang bertugas :
Kunjungan langsung ke tiap sekolah 
Kunjungan langsung ke setiap kampus 
Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

3.  Melakukan Event  Event 
Aktive dalam melakukan event  event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Demikian pemaparan materi dari Pak Agus. Semoga bermanfaat dan menginspirasi πŸ˜ŠπŸ™πŸ»


Lontong Sayur khas Banjar

Sebenarnya tantangan menulis tentang lontong sayur ini keluar pada tanggal 20 April 2020. Namun karena satu dan lain hal, saya belum sempat membuat tulisan ini.

Meski sudah lewat hari, entah mengapa terasa ada "hutang" jika belum menuntaskannya. Maka inilah dia tulisan tentang sepiring lontong sayur.

Melihat lontong sayur yang ada telurnya mengingatkan saya pada soto khas Banjar ketika saya berwisata ke pasar terapung di Kalimantan sekitar sepuluh tahun silam.

Di pagi buta, usai berkeliling melihat pasar terapung, saya dan teman-teman yang tergabung dalam Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia (Ikahimki) mencicipi soto Banjar di atas sebuah perahu.

Salah satu yang membuat unik soto Banjar adalah adanya telur asin yang disajikan bersama soto. Itulah pertama kali saya mencicipi soto yang ada telurnya πŸ˜„

Pengalaman unik, karena soto di tanah kelahiran saya (Jawa) biasanya hanya menggunakan suiran daging ayam atau daging sapi. Beberapa ada juga yang pakai babat.

Saya sendiri termasuk orang yang jarang memakan soto. Nggak doyan-doyan amat. Begitu kurang lebih. Tapi, jika disuguhi ketupat di hari raya dan opor ayam. Hihih saya sih masih mau menyantapnya πŸ˜†

Jeruk Mandarin dan KPU


Jika melihat jeruk Mandarin, saya akan teringat dengan masa-masa ketika saya menjadi salah satu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) saat Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 lalu.

Sungguh, bulan-bulan yang penuh dengan perjuangan. Tak hanya waktu dan tenaga, beberapa teman kami bahkan sampai harus berkorban nyawa demi terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil.

Pemilu 2019 tercatat sebagai pemilu paling kompleks yang pernah ada dalam sejarah. Bagaimana tidak? Selain presiden dan wakil presiden, rakyat pun harus memilih anggota DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota.

Pengadaan logistik menjadi salah satu hal yang krusial. Penambahan pemilihan yang berdampak pada penambahan jumlah logistik membuat tim KPU Subang melakukan perluasan gudang logistik ke beberapa kecamatan.

Lalu, apa hubungannya dengan jeruk Mandarin?

Pekerjaan yang bertambah dengan dana terbatas mengharuskan setiap perpanjangan tangan dari KPU harus pandai mengatur keuangan.

Sesekali, saya membeli jeruk Mandarin (dengan uang sendiri tentunya) untuk dibagikan kepada rekan-rekan yang sedang piket di sekretariat. Ya, jeruk Mandarin telah menemani hari-hari kami saat jadi panitia pemilu.

Rasanya yang manis dan segar cukup untuk membuat tubuh kembali bugar dari segala penat yang ada.

Kini, setiap melihat jeruk Mandarin, saya akan tersenyum mengingat semua kenangan bersama teman-teman di Pilpres 2019. 😊

Kamis, 23 April 2020

My 5th Book is My 1st Book




"Menyimak kisah keseharian guru dalam menghadapi peserta didiknya sungguh kesempatan berbagi petualangan yang menakjubkan." Prawiro Sudirjo (Ketua KPPJB)

Judul Buku : Lelaki di Ladang Tebu
Penulis : @dittawidyautami
Tahun terbit : 2020
Penerbit : Farha pustaka
Tebal Halaman : 112
ISBN : 978-623-7870-71-5
Harga : Rp 40.000
Kontak pemesanan : 085659083111 (Ditta)


Buku ini merupakan antologi cerpen bertema pendidikan. Berisi berbagai kisah yang terinspirasi dari para guru kehidupan, yaitu siapa pun yang mampu membuat kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik.

Selain untuk mengabadikan buah pikiran. Buku ini hadir untuk menjawab tantangan menulis di bawah naungan Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) dimana guru yang akan berpartisipasi harus mampu menerbitkan minimal satu buah buku ber-ISBN pada periode Januari-Agustus 2020.

Pengalaman penulis sebagai seorang guru membuat penulis menyadari bahwa seringkali, anak-anak justru merahasiakan permasalahan mereka sendiri. Oleh karena itu, kita (sebagai pendidik, keluarga atau orang-orang terdekat mereka) harus bisa menyelami dunianya. Melihat dari sisi yang berbeda.


Salah satu hal yang membahagiakan adalah ketika karya kita bisa dibaca dan dinikmati oleh orang-orang terdekat dengan kita.

Kata Mereka :
"Sebuah karya fiksi yang menarik untuk dinikmati. Sarat amanat moral untuk mengedukasi pembaca." Arum Handayani, M.Pd. (Ketua Lisangbihwa)

"Buku ini bisa jadi pembelajaran dan bagus untuk dimiliki oleh setiap kalangan." Hj. Rita Rosidah, S.Pd., M.MPd. (Ketua MGMP IPA Kab. Subang)

"Melalui buku ini, penulis memperlihatkan bahwa di dunia ini tidak ada orang yang bodoh dan tidak bermanfaat." Gita H.W., S.Pd. (Guru IPA SMPN 1 Palimanan, Cirebon)

"Di buku ini, penulis mengajak pembacanya ikut larut dalam seluk beluk, haru biru dan keseruan dunia pendidikan." R. Dhevi (Penikmat Sastra)



Sebagai penulis, Lelaki di Ladang Tebu adalah buku kelima saya. Tapi, karena empat buku sebelumnya adalah buku keroyokan (dibuat bersama dengan penulis lain), maka tak salah rasanya jika saya katakan "My 5th Book is My 1st Book" 😊

Buku ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Tapi, jika kita harus menunggu sempurna, maka mungkin tak akan pernah ada karya tercipta. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap saran maupun kritik yang membangun dari pembaca sekalian.

Selamat Hari Buku Sedunia, selamat menyambut Ramadhan 2020.

Yuk Terbitkan Bukumu di Penerbit Andi

Oleh Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Narasumber  : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.
Jabatan : Publishing Consultant Andi Publisher
Fb  : https://www.facebook.com/edis.mulyanta
Blog : www.sobatambyar.com

Rabu malam (22/04/2020) peserta WAG Gelombang 7 Belajar Menulis bersama Omjay mendapat materi yang luar biasa dari Pak Edi tentang tips menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Andi Yogyakarta.

Pak Edi mengawali materi dengan menceritakan kondisi penerbit di tengah pandemi corona. Menurut narasumber, banyaknya outlet penerbit yang tutup selama kebijakan social dan physical distancing berlaku, betul-betul menguji ketahanan sebuah penerbit.

Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.

Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.

Selasa, 21 April 2020

Ini loh Rahasia Menulis Cepat dan Tepat di Media

Oleh : Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Narasumber : Catur Nurrochman Oktavian
Penulis 20 buku, redaktur pelaksana Majalah Suara Guru sejak Jan 2019, telah menghasilkan ratusan artikel tersebar di media daring dan luring. Guru SMP yang hobi menulis sejak 1999, buku pertamanya terbit tahun 2003. Pendidikan S1 di UNS, S2 di UPI Bandung. Sejak Juli 2019 menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pengurus Besar PGRI.
Materi : Menulis Cepat dan Tepat di Media Daring/Luring
Pernah nggak sih ngerasa nggak mood buat nulis? Atau berpikir ni tulisan kita bakal disukai pembaca nggak ya? Tulisan saya harus kaya gimana supaya disukai dan dipahami pembaca?

Minggu, 19 April 2020

Rempeyek Nolly khas Subang


Melihat foto tumpukan rempeyek kacang, membuat saya teringat pengalaman ketika bertandang ke rumah teman di Pagaden, Subang.

Saat itu, saya melewati sebuah rumah yang menjadi home industri rempeyek "Nolly". Peyek yang sudah terkenal kriuknya.

Di berbagai tempat penyedia oleh-oleh, tak jarang peyek dengan merek "Nolly" turut bertengger di etalase toko.

Saya yang termasuk jarang mengonsumsi peyek pun, jika disuguhi peyek Nolly tak akan menolak. Kenapa?

Karena peyek Nolly tuh tipiiiis banget. Asli kriuknya dan bumbunya pas. Selain itu, toppingnya pun banyak pilihan. Ada kacang tanah, kacang hijau, teri bahkan udang.

Di rumah, nenek dan kakak saya termasuk orang yang menyukai peyek. Sesekali mereka bahkan membuat peyek sendiri.

Hehe, kalau saya sih mending beli aja. Kenapa? Karena bikin peyek tuh mesti ekstra sabaaaaaar πŸ˜† g cocok sama saya yang pengennya selalu cepet.

Apinya harus pas. Adonan harus pas biar gak terlalu tebel atau terlalu tipis. Masaknya lama, tapi abisnya cepettt πŸ˜„πŸ˜†

Lama-lama berdiri deket kompor kan gerah ya? Makanya saya paling ogah kalo diminta bikin peyek. Mending bikin bolu dah daripada peyek (kalo saya) πŸ˜‹

Kalau kamu pilih mana? πŸ˜€

Combro

Percaya nggak sih kalau orang Indonesia itu sebenarnya pintar-pintar? 😊 Salah satunya pintar membuat akronim 😁

Pernah dengar combro, misro, cireng dan basreng? Nama jajanan pasar khas Jawa Barat ini sebetulnya singkatan loh.

Combro = oncom di jero (oncom di dalam)
Misro = amis di jero (manis di dalam)
Cireng = aci digoreng
Basreng = baso digoreng

Nah kan terbukti πŸ˜„

Combro dan misro sama-sama terbuat dari singkong. Yang membedakan tentu saja isinya. Kalau combro berisi oncom yang terkadang dibumbui pedas gila. Sementara misro rasanya maniiis karena diisi dengan gula.

Menyantap satu-dua combro sudah cukup membuat perut kenyang. Lah bahan dasarnya singkong, toh? Gimana nggak kenyang coba?  Hehe.

Makanan ini biasanya tak tahan lama karena bahan dasarnya yang basah. Oleh karena itu, jika kamu mendapat kiriman combro, segera sikat habis selagi panas yaaa ...

Eitssss ... jangan lupa bagi-bagi sama temen sebelah. Iyya, sebelah kamu yang sekarang lagi ngiler ngeliat combro. #nahloh πŸ˜„πŸ™πŸ»

Goreng Belut Cabe Merah


Weeeh, siapa yang nggak ngilerrrr ngeliat foto yang satu ini? πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Waktu kecil, saya suka ngeri kalau lihat hewan bernama "belut". Bagaimana tidak? Bentuknya yang seperti ular, licin meliuk-liuk, sungguh geli melihatnya!

Tapi, Mama yang selalu perhatian dengan asupan gizi untuk anak-anaknya, sesekali suka memasak belut untuk kami. Ternyata jika digoreng dan disajikan dengan sambal, belut enak juga rasanya!

Hihi, mungkin benar ya, jika ingin makan sesuatu sebaiknya tak perlu tahu cara membuatnya. 😁😁😁 Makan ya makan saja. Hheee ... yang penting halal.

Belut masa kini pun tak ketinggalan zaman. Sudah ada loh yang menjual belut goreng cabai merah dalam kemasan. Bisa beli online pulak. Tinggal dihangatkan, siap santap deh dengan sepiring nasi hangat. πŸ₯°

Kalau kamu, suka belut tidak? 😁

Sabtu, 18 April 2020

Yuk belajar dari Pak Sigit, Gupresnas 2015

Oleh : Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Narasumber : Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd.
Juara pertama guru berprestasi tingkat nasional untuk jenjang SMP (2015) dan Duta rumah belajar kemdikbud (2018)
Materi : Menulis dan Berprestasi

Jumat malam (17/04/2020), Pa Sigit Suryono, S.Pd., M.Pd., gupres dari SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul Yogyakarta hadir sebagai pemateri di WAG Gelombang 7 Belajar Menulis Bersama Omjay. Beliau mengawali materi dengan berkisah tentang perjalanan beliau membuat buku.

"Saya baru satu kali membuat buku. Itu pun harus saya buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen yang berjudul 'Aku ingin menghitung rembulan' pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional." Demikian tutur Pak Sigit.

Meski baru menulis satu buku, Pak Sigit ini ternyata sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak. Semuanya diupload di web beliau yaitu ciget.info maupun di inobel.id. Bisa dikatakan beliau itu satu madzab dengan Omjay alias guru yang senang menulis di blog. Hehe.

Jumat, 17 April 2020

Yuk Mengajar pakai Gaya Motivator!

Oleh : Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Hari, tanggal : Kamis, 16 April 2020
Narasumber : Aris Ahmad Jaya, DVM., MM.
Motivator sekolah-sekolah unggul di seluruh Indonesia, CEO di lembaga ABCo SUGESTI MOTIVATIND
Materi : Mengajar Gaya Motivator (MGM)
Agar menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan, pribadi yang dirindukan dan menginspirasi.

Semalam, peserta belajar menulis lewat WAG bersama Omjay (PGRI) kembali mendapat materi yang luar biasa. Pak Aris sebagai narasumber menyampaikan materi melalui pesan suara yang disertai beberapa slide penjelas. Berikut adalah materi yang beliau sampaikan :

Berdasarkan niat, guru itu ada 2 macam :
1. Guru Betulan, yaitu yang dari awal sudah niat jadi guru. Karena sudah niat, guru betulan bisa jadi guru yang diidamkan.
2. Guru Kebetulan. Kebetulan lulus dari univ, sambil nunggu panggilan kerja, jadi guru dulu. Kebetulan ada yayasan ortu yang butuh guru. Kebetulan ada teman yang mengajak, dll.

Kamis, 16 April 2020

Corona Menumbuhkan Empati

Pandemi corona yang tak hanya melanda negeri ini telah banyak memberi warna baru dalam hidup manusia.

Beberapa yang terdampak, harus rela kehilangan pendapatan harian. Katakan saja tukang ojek, tukang gorengan, tukang angkot, dan masih banyak pekerjaan lainnya.

Social dan physical distancing pun akhirnya menumbuhkan rasa peduli, empati pada sesama. Berbagai komunitas lantas mengadakan aksi solidaritas. 

Bagi-bagi sembako dan makanan kerap dilakukan. Caranya dengan mengumpulkan dana dari para donatur yang tergerak hatinya membantu sesama atau menggunakan sebagian anggaran yang ada.

Semoga di tengah wabah ini, masyarakat Indonesia tetap bisa sejahtera dimana pun berada. Aamiin.

Karya Inovasi dan Kualitas Diri

Oleh Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa barat

Hari, tanggal : Rabu, 15 April 2020
Narasumber : Tri Agus Cahyono, M.Pd., peraih Inobel 2016
Biodata lengkap baca di sini.
Materi : Karya Inovasi dan Kualitas Diri

"Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang." Demikian Pak Tri mengawali materi pada Rabu malam (15/04/2020).

Jika mengacu pada taksonomi bloom yang direvisi Karthwool, maka karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi, ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan-tahapan tersebut (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, menciptakan).

Rabu, 15 April 2020

Mengenal Lebih Dekat Majalah Suara Guru PGRI

Oleh : Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Narasumber : Dr. Jejen Musfah, M.A. - Pimpinan Redaksi Majalah Suara Guru PGRI
Biodata lengkap bisa dilihat di sini.
Materi : Menulis Artikel di Majalah Suara Guru PGRI
Selasa malam (14/04/2020), peserta WAG Belajar Menulis bersama Omjay mendapat materi dari Dr. Jejen Musdah, M.A. terkait menulis artikel di majalah Suara Guru (SG) GPRI.

Pa Jejen mengatakan bahwa majalah SG sendiri sudah setua PGRI, berpuluh tahun. Kini majalah SG ada yang versi online dan cetak. Versi cetak terbit setiap dua bulan sekali. Dicetak 5000 eksmplar, dibagikan ke hampir 34 provinsi serta rubriknya beragam : Opini, resensi, sastra, destinasi, dll.

Bagi para guru yang ingin tulisannya dimuat di Majalah SG PGRI, silakan mengirimkan karyanya ke email majalah.suaraguru@gmail.com.

Syarat  mengirimkan artikel ke redaksi Majalah SG PGRI :

  • Menyebutkan status dan foto
  • Tulisannya sesuai rubrik di atas
  • Diutamakan bidang pendidikan dan isu-isu yg hangat
  • Tidak mengandung unsur SARA
  • Untuk opini maksimal 1000 kata

Di sesi diskusi, Pak Jejen menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta, antara lain :

  • Artikel yang sudah dimuat baik online maupun cetak pada majalah SG tidak boleh dikirim ke media cetak lain.
  • Untukm membuat opini, silahkan perbanyak baca opini di surat kabar. Karena penulis yang baik = pembaca yang baik. Buatlah yang orisinil, bukan plagiat.
  • Jika tulisan  kita dimuat, akan dikirimkan linknya (online) atau majalahnya (cetak).
  • Untuk hasil penelitian, sebaiknya tidak dikirim ke majalah SG, namun ke jurnal PGRI.
  • Bagi yang membutuhkan surat bukti penerbitan naskah, bisa dibuatkan.

Demikian kurang lebih isi materi dan diskusi bersama Pak Dr. Jejen.


Leupeut : Teman Gorengan paling Setia


Di kota ataupun desa, pedagang keliling atau warung, siapa pun yang menjajakan gorengan, umumnya menyediakan leupeut (lontong) juga. 

Leupeut adalah salah satu jajanan yang dibuat dari beras yang dibungkus daun pisang. Kaya akan karbohidrat. Sementara gorengan bisa bermacam-macam : bakwan, tempe goreng, cireng, pisang goreng, dll.

Leupeut dan gorengan kerap disajikan untuk sarapan atau cemilan di sore hari. Sudah seperti dua sejoli, mungkin akan terasa aneh jika melihat gorengan tanpa leupeut. 

Agar tetap kaya nutrisi, Anda bisa membuat gorengan sendiri. Tambahkan protein seperti udang atau sayuran hijau seperti bayam dalam adonan bakwan, bisa menambah nilai gizinya.

Yuk tetap sehat meski mengonsumsi gorengan dan leupeut. πŸ˜ŠπŸ‘πŸ»

Sepiring Gorengan dan Sambal Ulek


Waktu SD, saya pernah merasa heran melihat teman yang menyantap gorengan dengan cabai rawit. Apa enaknya?

Tapi ternyata memang enak! Sensasi pedasnya cabai rawit menambah nikmat setiap gigitan gorengan yang masuk mulut.

Belasan tahun kemudian, setelah saya bekerja. Saya kembali melihat hal yang aneh. Ketika saya mampir di sebuah warung kecil pinggir jalan. Saat itu saya sedang lapar. Gorengan hangat tentu menjadi pilihan.

Saya celingukan mencari saus dan cabai rawit. Tapi tak ada. Eh, Bapak warungnya malah menyodorkan sambal ulek!

Lah ini apa lagi?

Awalnya saya ragu. Memangnya enak? Tapi teman saya langsung mencocolkan gorengannya ke sambal. Lantas saya ikuti dan ... Hyaaaa ampuuuun ternyata lezat!!!

Hihih, sejak saat itu, saya tak ragu lagi menyantap gorengan dengan sambal ulek! πŸ˜„

Selasa, 14 April 2020

Tips Menulis Buku HANYA SEMINGGU

Resume 12
Oleh Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Hari, tanggal : Senin, 13 April 2020
Narasumber : Prof. Eko Indrajit, Kepala SLCC dan Pengurus Besar PGRI
Tema : Menulis Buku dalam Seminggu
Moderator : Pak Bambang

Malam tadi, kelas menulis online bersama Omjay dibuka oleh Prof. Eko dengan menceritakan kisah beliau selama masa social dan physical distancing akibat corona. Prof. Eko mengatakan bahwa mengajar baginya sudah seperti DNA. Sudah mendarah daging karena beliau terbiasa mengajar sejak kecil.

Nah karena saat pandemi tidak boleh mengajar bertatap muka dengan mengumpulkan banyak orang, maka Prof. Eko membuat seminar online via Streaming Youtube. Tak disangka ternyata pesertanya mencapai 6.000. Oleh karena itu, sejak 24 Maret 2020, beliau mengadakan seminar online 1-2 jam di Youtube.

Senin, 13 April 2020

Sepaket Ruthob Rayan dari KSGN dan PGRI

"Selamat ibu ditta mendapatkan hadiah kurma dari KSGN, dan PGRI. Mohon dikirimkan alamat lengkapnya, terima kasih." 

Kalimat di atas ditulis Omjay setelah saya membagikan hasil tantangan menulis dari Omjay tentang kurma muda. (Sila baca di sini)

Saat Omjay mengirimkan foto sepaket kurma muda dan meminta para peserta belajar menulis online, saya langsung teringat dengan pengalaman saya sendiri terkait kurma muda.

Oleh karena itu, jari jemari ini lincah mengalirkan kata demi kata yang penuh dengan kenangan. Tak disangka, ternyata saya mendapat hadiah dari Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) dan PGRI atas tulisan tersebut.

Mari Ubah Cara Pandang dan Niat Kita

Ada yang unik saat saya membaca tulisan Bu Hj. Rita Rosidah, S.Pd., M.MPd. (Ketua MGMP IPA Kab. Subang) di blog pribadinya yang berjudul Ganti Niat Yuk! (Lengkapnya baca di sini).

Di dalam artikel tersebut, beliau memaparkan bahwa di tengah social dan physical distancing karena wabah Corona, terkadang masih ada yang tersinggung saat orang lain tidak mau bersalaman dengannya.

Padahal, jika kita memaklumi, tidak berjabat tangan adalah salah satu upaya mencegah penularan. Oleh karena itu, Bu Hj. Rita mengajak para pembaca untuk mengganti niat.

"Untuk mencegah rasa tersinggung itu, yuk kita coba ubah pikiran kita yang tadinya takut tertular menjadi takut menularkan," begitu ajaknya.

Nah ada frase menarik dari kalimat yang ditulis oleh Bu Ketu dan saya cetak tebal, yaitu takut tertular dan takut menularkan.

Seketika saya jadi tersadar, jika kita fokus pada takut tertular, maka sesungguhnya kita telah memikirkan diri sendiri (egosentris). Tapi, jika kita mau mengubah niat menjadi takut menularkan, maka sungguh kita telah mengkhawatirkan keselamatan orang lain.

Maka benar yang dikatakan oleh Bu Hj Rita, mari kita ganti niat kita agar corona segera hilang. Mari berubah dari egosentris menjadi orang yang peka terhadap kepentingan, kesehatan dan kesejahteraan orang lain.

#saatnyauntukpeduli

Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Terbius Jengkol


Well, kalau boleh jujur, saya lebih senang pete daripada jengkol. Tapi ... Semenjak saya mengajar di salah satu sekolah swasta di Subang, beuh ... saya pun jadi terbius jengkol. Hehe.

Jadi, ceritanya, teman-teman saya kalau makan bersama (istilahnya botram) suka ada yang bawa jengkol. Mau digoreng, mau disemur, balado, ah pokoknya sering banget bawa jengkol!

Kunci Sukses Menjadi Guru Berprestasi

Resume 11
Ditta Widya Utami
SMPN 1 Cipeundeuy Subang, Jawa Barat

Narasumber : H. Encon Rahman
Juara 1 Gupres Nasional 2016
Peraih penghargaan Princess Maha Chakri Awards (PMCA) 2017 dari Thailand
Tema : Kunci Sukses jadi Gupres

Bukan sekali ini saja sebetulnya saya pernah mendengar nama Encon Rahman. Pa Haji Encon yang juga aktif menulis untuk berbagai macam surat kabar, membuka kelas online tentang bagaimana menulis artikel dan feature untuk koran. Nah, saya termasuk salah satu peserta menulis feature-nya.

Tak disangka, kali ini (12/04/2020) Omjay mengundang beliau sebagai pemateri untuk membahas "Kunci Sukses jadi Gupres". Bahasan ini tentu saja menarik karena beliau adalah salah satu guru yang memiliki segudang prestasi baik di kancah nasional maupun internasional.

Minggu, 12 April 2020

Mie Ayam Bakso

Siang-siang begini dapat tantangan nulis tentang semangkuk Mie Ayam Bakso dari Omjay. πŸ˜„ Waaah ini sih salah satu makanan kesukaan 😁

Mie Ayam Bakso adalah salah satu jajanan yang merakyat. Tak hanya dijual di gerobak dorong, semangkuk Mie Ayam Bakso pun bisa jadi bisnis kalangan atas.

Meluruskan Niat Menerbitkan Buku

Oleh : Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat

Narasumber : Omjay, Founder belajar Menulis di WA Group PGRI

Omjay ini orangnya memang luar biasa. Selain memotivasi para peserta Belajar Menulis bersama Omjay untuk terus menerus berlatih menulis setiap hari di blog, beliau pun menarik para peserta untuk mau belajar menggunakan teknologi seperti webex, zoom, talk fusion hingga seperti pemaparan materi semalam (11/04/2020), melalui streaming Youtube.

Meski terkendala dalam hal audio, proses belajar daring tetap berlangsung. Diskusi tentang meluruskan niat menerbitkan buku akhirnya dilanjut di WAG. Namun, sebelum diskusi dibuka, Omjay memberikan tantangan kepada para peserta.

Si Manis Pisang Cokelat


Siapa yang tak suka makanan manis? Mungkin hanya orang dengan riwayat penyakit tertentu saja yang harus jauh-jauh dari makanan ini.

Keripik pisang cokelat adalah perpaduan yang unik. Jika biasanya pisang hanya dibakar lalu diberi toping cokelat, atau dibekukan dengan balutan cokelat, keripik pisang cokelat telah jadi inovasi baru.

Selain daya simpan yang tentunya bisa lebih lama. Hadirnya keripik pisang cokelat menambah variasi pilihan untuk dinikmati para pecinta pisang maupun cokelat.

Sudahkah Anda mencoba keripik pisang cokelat? 😊

Jumat, 10 April 2020

Kisahku dan Kurma Muda

Tantangan menulis dari Omjay kali ini membuat dunia saya seolah melambat. Betapa tidak? Para peserta diminta membuat tulisan dari foto satu pak kurma ruthob (kurma muda).

Sebentar lagi Ramadhan tiba. Membahas kurma tentu hal yang biasa. Tapi, bahasan kurma muda adalah istimewa, karena kurma muda merupakan salah satu hal yang mengingatkan saya pada perjuangan untuk mendapatkan buah hati.

Kamis, 09 April 2020

Belajar Dasar Menulis (Kata, Kalimat, Paragraf) bersama Imam Fitri Rahmadi

Resume materi 9 - Belajar Menulis bersama Omjay

Oleh : Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang, Jawa Barat

Narasumber : Imam Fitri Rahmadi
Lecturer at Universitas Pamulang Indonesia | PhD student at Johannes Kepler UniversitΓ€t Linz Austria | awardee of the Indonesia – Austria Scholarship Programme (IASP) managed by OeAD-GmbH | working on Mobile Microgames for STEAM Education.

Materi : Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf

Semua orang bisa menulis. Mulai dari menulis status di media sosial sampai menulis di blog atau buku. Menulis personal dengan menulis untuk keperluan formal tentu berbeda. Untuk menulis formal, akan ada kaidah-kaidah dasar menulis yang harus dipatuhi.

Ada tiga macam konteks penulisan yang dibahas oleh Pak Imam, yaitu :
1. Penulisan personal, sebagaimana anda menulis status atau menulis blog dengan gaya personal. 
2. Penulisan formal biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita atau oleh para blogger profesional untuk menulis artikel populer. 
3. Penulisan akademik digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.


Rabu, 08 April 2020

Menulis Tanpa Ide? Masa, Sih?

Selasa, 7 April 2020 saya kembali mendapat materi dalam dunia tulis menulis di kelas Omjay.

Kali ini, Pak Budiman Hakim atau yang lebih akrab disapa Om Bud yang jadi pemateri.

Materi kali ini seru sekali! Bagaimana tidak? Om Bud memberikan materi tentang Menulis Tanpa Ide.

Cooocok buat siapa aja (termasuk saya) yang kadang malah bengong depan laptop ato hp karena otak blank gak punya ide buat nulis.

Gimana caranya bisa nulis kalau tanpa ide? Ternyata sangat sederhana!

Selasa, 07 April 2020

Lisangbihwa dan Literasi Digital 4.0

Waktu kecil, kalau mau beli buku, mesti pergi ratusan kilometer baru bisa sampai di toko buku sekelas Gramedia. Sekarang? Tinggal akses internet, buka websitenya, klik klik belanja, bayar, beres.

Dulu, kalau belanja fashion dll mesti ke mall, ke supermarket, ke pasar. Sekarang? Tinggal buka Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dll. Pesan di rumah, barang datang sendiri. Banyak diskon, gratis ongkir pula. Kesukaan emak-emak banget!

Di zaman sekarang, segala kemudahan sudah ada di depan mata. Transfer uang, pesan tiket kereta, pesawat atau hotel, ojek atau taksi, semua bisa dilakukan dengan memanfaatkan internet. Praktis.

Hadiah Kejutan dari PGRI

"Yth ibu ditta. Mohon kirimkan alamat lengkap ibu untuk dikirimkan buku sebagai hadiah kejutan dari pgri." Sebuah pesan singkat dari Omjay pada tanggal 2 April 2020 itu sontak mengejutkan saya.

Saya mendapat pesan tersebut setelah memosting resume materi tentang Mendesain Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif (baca di sini).

Alhamdulillah saya bersyukur dan senang sekali bisa mendapat hadiah karena menulis πŸ˜„

Nah, kemarin (Senin, 6 April 2020) sebuah paket sampai ke tangan saya. Isinya sebuah buku yang ternyata hadiah dari PGRI seperti yang dijanjikan Omjay 😊

Pesan dari Penulis Buku "1001 Masjid di 5 Benua"


Dulu, saya pernah melihat buku ini, entah di mana. Tapi belum sempat beli. Eh, tak di sangka melalui salah satu kelas menulis online yang saya ikuti, saya bisa ketemu langsung sama penulisnya πŸ˜„

Senin, 06 April 2020

Momen Spesial kala Social Distancing

Pandemi corona telah membuat proses belajar mengajar di sekolah menjadi "dirumahkan". Mau tidak mau, pembelajaran konvensional bergeser menjadi pembelajaran daring.

Mulanya, saya meminta siswa untuk mencari informasi (learning to know) terkait proses terbentuknya rumah kaca. Informasinya dituangkan dalam bentuk gambar.

Jika sudah masuk kembali, rencananya saya akan meminta siswa untuk menceritakan apa yang telah mereka buat. Dengan demikian, saya bisa mengecek apakah siswa paham dengan materi ini.

Minggu, 05 April 2020

Belajar dari Penulis Buku Man Jadda Wajada, Akbar Zainudin

Bertahun-tahun lalu, saya membaca sebuah buku berjudul "Man Jadda Wajada" karya Akbar Zainudin. Isinya sungguh luar biasa menginspirasi. Buku ini pertama kali terbit Januari 2010, sudah mencapai cetakan ke-13 dan telah beredar sebanyak 55.000 eksemplar. Wow!

Saat seorang guru (dulu saya pernah diajar oleh beliau) meminjam buku ini, persis seperti yang saya rasakan, beliau temukan "keajaiban-keajaiban". Beliau lalu meminta kepada saya untuk berkenan memberikan buku itu. Akhirnya saya pun merelakan buku Man Jadda Wajada berpindah kepemilikan.

Siapa sangka, hari ini (Ahad, 5 April 2020), melalui kelas online yang digagas oleh Omjay, saya bisa belajar langsung dari penulisnya! Wah, seperti dapat durian runtuh! Saya bahagia sekali πŸ€—

Singkong dan Ikan Asin

Di Jawa Barat, mengonsumsi singkong atau ikan asin mungkin sudah biasa. Tapi, jika keduanya digabungkan? Wow! Tentu unik.


Tahukah Anda bahwa masyarakat di daerah Cirendeu, Cimahi, Jawa Barat, justru menjadikan singkong sebagai makanan pokok mereka layaknya nasi. Oleh karena itu, kampung Cirendeu juga dikenal dengan kampung singkong.

Masyarakat Cirendeu bahkan punya nama unik untuk olahan singkong mereka, yaitu rasi alias berasingkong.

Menjadikan singkong sebagai makanan pokok tentu tidak salah. Toh, singkong mengandung karbohidrat seperti nasi. 

Saya sendiri belum pernah mencoba menggabungkan singkong dan ikan asin. Meski demikian, ikan asin memiliki kandungan fosfor dan kalsium yang cukup untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi kita.

Ikan asin kini tak hanya dikonsumsi oleh rakyat jelata. Tengoklah ke beberapa hotel atau acara-acara pesta megah. Beberapa diantaranya ada yang menghidangkan ikan asin dalam jamuan makan loh!

Nah, mau mencoba mencicipi singkong dan ikan asin dalam satu menu? πŸ˜„

Ditta Widya Utami, S.Pd.
SMPN 1 Cipeundeuy Subang, Jawa Barat

Jujur itu ... PENTING!

Di kelas, saya selalu menekankan kepada siswa tentang pentingnya bersikap jujur dalam setiap lini kehidupan kita.

Saya bahkan mengatakan lebih senang jika anak nilai ulangan atau tugasnya besar (saya katakan besar dan bukan sebaliknya, agar mereka optimis) tapi jujur mengerjakan sendiri, daripada besar tetapi hasil menyontek.

Jika ada yang menyontek, biasanya saya tidak hanya menegur penyontek saja. Namun, orang yang memberi contekan pun akan saya tegur. Mengapa?

Sabtu, 04 April 2020

Kata-kata Mutiara dan Motivasi

Sebagaimana iman yang bisa naik dan turun, semangat pun ada kalanya berada dalam gelombang tinggi atau sekedar riak.

Maka postingan ini akan mengabadikan kata-kata mutiara atau motivasi yang insya Allah di-update setiap menemukan Kamit baru.

Semoga menginspirasi dan termotivasi 😊

🍁🍁🍁

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian.” (Pramoedya Ananta Toer)

Berguru pada Munif Chatib, Gurunya Manusia

Jumat, 3 April 2020, saya dan teman-teman di WAG Menulis bersama Omjay mendapat materi keenam tentang "Menulis Momen Spesial saat Mengajar". 

Proses belajar daring yang dilaksanakan setiap pukul 19.00-21.00 itu menghadirkan Munif Chatib sebagai pemateri dengan dimoderatori oleh Pak Wijaya Kusumah atau yang lebih sering akrab disapa Omjay.

Jumat, 03 April 2020

Skakmat Uang Rp 100.000,00

Kamis, 2 Maret 2020, saat mentari telah kembali ke peraduannya, Omjay memposting sebuah foto yang membuat saya mati kutu.

Selembar uang dengan nominal Rp 100.000,00 bertengger dalam bingkai foto di WAG Belajar Menulis bersama Omjay. Seperti biasa, kami para peserta diminta membuat tulisan untuk berlatih meningkatkan skill kami.

Kamis, 02 April 2020

Memberi Jiwa pada Puisi

"Kelas Puisi Kontradiktif berkait ini, dipersembahkan oleh Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB), bekerja sama dengan Komunitas Guru Kreatif Nusantara, dalam rangka berbagi dan berdiskusi tentang perpuisiaan, terutama bagi para guru Indonesia dari daerah manapun.

Kita patut bersyukur, dengan kemajuan teknologi ini, membuat manusia di muka bumi jadi gemar menulis, termasuk di Indonesia, kini puisi digandrungi oleh berbagai kalangan, termasuk para guru dan siswa. Buku antologi puisi kian membanjir.

Mendesain Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif

Semalam (01/04/2020), pemaparan materi kelima Belajar Menulis bersama Omjay dilakukan dengan meeting converence via aplikasi webex.

Pak Indra Charismiadji, Pengamat dan Praktisi Pendidikan (dengan spesialisai Pembelajaran Abad 21) serta Penggagas E-Sabak memberikan materi tentang Mendesain Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif. (Profil lengkapnya bisa Anda baca di sini).

Rabu, 01 April 2020

Bocil, Kucingku yang Manja

Sejak pagi, WAG Latihan Menulis Online bersama Omjay sudah diramaikan dengan postingan 3 alinea tentang kucing.

Yap. Omjay yang pecinta kucing ini meminta peserta untuk membuat tulisan 3 alinea dengan topik kucing (lagi). πŸ˜„

Berikut adalah tulisan saya tentang kucing (lagi) 😊

Belajar Proses Penerbitan Buku bersama Ibu Sri Sugiastuti

Selasa, 31 Maret 2020, kelas menulis online bersama Omjay telah menginjak materi keempat. Kali ini, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. yang menjadi narasumber dengan tema "Proses Pembuatan dan Penerbitan Buku".

Ibu Sri mengawali materi dengan berbagi kisah perjalanannya menjadi penulis hingga buku-bukunya diterbitkan. Kisah lengkapnya bisa Anda baca di sini.