Sejak kemarin sore, bagian kepala dan kaki Fatih terasa lebih hangat. Tapi di bagian tangan, suhunya masih biasa saja. Saya ukur dengan termometer pun, suhunya masih terbilang normal.
Yah, tercatat 35,8°C sih. Sempat berpikir apakah termometernya rusak karena pernah terbanting? Lalu saya coba ke diri saya sendiri hasilnya 35,5°C. Karena tidak jauh berbeda, saya asumsikan masih normal (bukankah seharusnya normal di kisaran 36,6?). Hmm ... mungkin saya butuh termometer baru.
Kepala bayi yang panas memang bisa disebabkan beberapa hal. Misalnya karena akan tumbuh gigi (belakangan ini Fatih senang sekali menggigit apa pun). Atau karena terlalu bersemangat. Ya, ya ... bisa jadi. Apalagi sudah ada teman bermain.
Nah, sepertinya kepala panas itu juga yang menyebabkan seharian ini Fatih nempeeel terus. Gak mau jauh dan pengennya digendong. Duh duh anakku sayang ....
Sore menjelang tidur, Fatih masih ingin bermain bersama kakak Banis (anak kakak yang berusia 2 tahun). Haha, mainan yang sudah dirapikan oleh suami kembali dibongkar oleh Fatih dan Banis.
Mereka bahkan bermain dengan peci (kopiah) dan toples plastik berbentuk kotak. Setelah melihat kakaknya memakaikan toples ke kepala saya, Fatih jadi ikutan.
Ia lalu mengambil toples plastik dan berusaha memakaikannya di kepala saya. Awalnya saya biarkan Fatih bermain saja karena saya sedang mengaji. Namun, seketika saya teringat sesuatu.
Saya lantas menghentikan sejenak membaca Qur'an dan merendahkan kepala saya hingga Fatih bisa memakaikan toples dengan tepat. Saya dan Fatih tersenyum. Tak lupa, saya ucapkan terima kasih pada Fatih seraya membelainya. Setelah puas memakaikan mahkota toplesnya, Fatih kembali bermain dengan kakak Banis.
Sikap anak di kemudian hari, tentu mulai ditanam sejak dini. Saat ini Fatih mungkin belum mengerti tentang mahkota toples. Tapi saya tetap menerima untuk menghargai pemberiannya. Membuat Fatih bahagia karena ibunya mau menerima apa yang ia beri walaupun sederhana.
Ya, saat ini mungkin hanya sebuah toples plastik. Tapi ... siapa tahu, kelak ia akan memakaikan mahkota yang terbuat dari cahaya. Masya Allah ... membayangkannya saja saya sudah terharu.
Terima kasih, Fatih ...
Semoga engkau tumbuh menjadi anak yang shaleh ya, Nak. Cuppp ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar