Hari ini (27/6), dua kabar duka saya terima. Keduanya memiliki hubungan kekerabatan dengan anak didik saya.
Yang pertama (Endah) kehilangan adiknya (sepertinya seusia dengan Fatih - anak saya). Satu lagi (Suci) kehilangan ibunya. Innalilahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Ibu Endah mengabari pada saya bahwa anaknya yang bungsu telah berpulang. Semalam, pukul 23.00 WIB. Sungguh, saya pun begitu terpukul mendengar kabar tersebut.
Kabar mengenai meninggalnya ibunda Suci saya dapatkan dari bibi Suci. Beliau mengirim pesan dengan menggunakan nomor ibu Suci.
Kiranya kedua kabar tersebut mengingatkan saya akan kematian. Bahwa perjalanan kita menuju kematian tak pernah "libur". Lalu, apa yang telah saya siapkan?
Saya bukanlah orang yang memegang tiket emas menuju surga. Pun tak juga seperti para sahabat yang dijanjikan surga. Tapi, diri ini masih saja lalai.
Saat saya menulis artikel ini, berita kematian ketiga saya dapatkan. Kali ini tetangga yang meninggal.
Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang merindukan berjumpa dengan-Mu.
Tiap hari sekarang mendengar berita kematian... ada apakah ini? sesuatu yang pasti adalah kematian... jadi takut sendiri karena belum ada bekal di kehidupan selanjutnya.. mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan dan usia yang panjang dan barokah..aamiin...
BalasHapusAamiin aamiin aamiin 🤲🏻 semoga kita bisa berbenah diri, menjadi sebaik-baik umat manusia dan memiliki bekal yang cukup saat harus menghadap pada-Nya ya Bun.
BalasHapusSemua menjadi pengingat untuk lebih bersiap bekal terbaik kita. Semoga Allah.memudahkan kita semua berbekal
BalasHapusAamiin
Aamiin aamiin aamiin 🤲🏻
Hapus