Siang ini, saat Fatih minta minum saya memberinya dengan sebuah gelas. Saat Fatih selesai minum, ia tak mau jika gelasnya saya ambil.
Anak saya yang berusia 17 bulan itu kemudian berjalan ke arah meja. Lalu, Fatih menuangkan air di gelasnya ke dalam gelas kaca yang ada di atas meja. Jika selesai, ia akan mengambil gelas kaca berisi air untuk dituang kembali ke gelas miliknya.
Hehehe, sadar bahwa air bisa tumpah (dan memang sebagian sudah tumpah 😁), akhirnya saya ajak Fatih bermain di luar. Yep, bermain sensory play memindahkan air.
Saya siapkan ember, botol bekas yang telah dipotong bagian atasnya, gayung kecil dan biar seru pakai pewarna makanan (diteteskan pada wadah yang akan dituangi air).
Fakta di lapangan, saya tambah wadah lain yang beragam diameternya. Mulai dari gelas plastik, cup plastik, hingga truk mainan Fatih 😄 hihih ceritanya biar lebih menantang gitu.
Fatih fokus sekali memindahkan air 😄👍🏻 |
Permainan sensori atau sensory play adalah permainan yang mengaktifkan satu atau lebih panca indera.
Sensory play memiliki banyak manfaat untuk anak, seperti disebutkan dalam popmama.com antara lain :
- melatih perkembangan kognitif,
- melatih motorik halus dan kasar,
- melatih perkembangan bahasa (misalnya saat air tumpah kita katakan wah ada yang 'tumpah' dan anak akan memahami makna kata tumpah berdasarkan apa yang dilakukannya),
- melatih kreativitas dan imajinasi,
- menguatkan bonding orang tua dan anak.
Menurut Dr. Montessori, seorang anak adalah Sensorial Explorer. Mereka belajar mengenai lingkungan melalui panca indera mereka.
Memindahkan air dari satu wadah ke wadah yang lain merupakan salah satu contoh sensory play. Pada saat bermain, konsentrasi dan kemampuan berpikir anak akan terasah.
Mereka (anak-anak) akan belajar berpikir dan menganalisa bagaimana caranya agar air tidak tumpah saat dipindahkan.
Sensory play memindahkan air ini juga bermanfaat melatih koordinasi tangan dan mata. It's really simple sebetulnya, dengan beragam manfaat yang bisa didapat. Asal emaknya rela aja kalau sampai baju anak basah 😁
Makanya saya pilih waktu main yang mendekati waktu mandi. Hehe, kalo basah banget yowes langsung mandi. Selain itu mainnya juga di luar biar gak perlu ngepel. Wkwkwk
Nah, sudahkah bermain dengan anak Anda hari ini? 😊
#sensoryplay #montessori #montessoridirumah #bermainsambilbelajar
Sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih 🙏🏻
HapusSubhanallah,wah ternyata Bu Ditta termasuk yang tak risih dengan anak, malah sebaliknya senang ceria dengan dunia anak.
BalasHapusAnak pada usia 0-5 tahun adalah usia emas yang sangat m3nentukan keberhasialan di masa depannya ketika remaja & dewasa nanti. Dan cara Bu Ditta juga merupakan cara mengembangkan kemampuan dasar anak agar anak lebih kreatif lagi.
Kebanyakan ceramah nich saya, maklum Bu Dittaukarena saya Dulu tahun 2007-2012 Dosen PGTK 🙏
Hehe iya Bu, alhamdulillah. Sisi baik pandemi, jadi lebih optimal bermain dengan buah hati.
HapusSenang sekali mendapat penjelasan Bu Dosen 🥰🙏🏻 sepakat bahwa pada usia emas terlebih 1000 hari pertama anak, kita (orang tua) sebisa mungkin harus mampu membantu perkembangan anak.
Seperti kata ibu, keberhasilan di masa depan, ditentukan (salah satunya) dengan pola asuh yang didapat anak pada usia emasnya.
Terima kasih sudah berkunjung Bu 😊🙏🏻
Kreatif bunda, terbaik untuk anaknya sebagai sekolah utama
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih.
Hapuswaah...mantap bu ditta..bisa dipraktekkan ntar di rumah..hehe..anak2 mmg pling suka main air ya..emak jadi punya solusi😊
BalasHapusHehe iya Bu Wen ...
HapusMasyaallah keren tulisannya bu Dita. Benar2 membuka pengetahuan baru. Saya baru mendengar dengan istilah sensory play.
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Bu Mae 😊
HapusSensory play tuh banyak banget permainannya. Anak megang berbagai macam tekstur benda saja (halus/kasar, tebal/tipis, panjang/pendek, dsb) itu juga sudah sensory play.
Wah, ini bisa menjadi permainan tersendiri bagi orang tua! Ketika tahu anaknya sedang berlatih menuangkan air, maka orang tua bisa ikut bermain. Yang penting, orang tua jangan emosi dulu, kalau di lantainya tumpah-tumpah sebelumnya, hehe...
BalasHapusHihi, iya Pak Ketu, betul. Ketika anak bermain sambil belajar, orang tua juga sebenarnya bisa ikut bermain. Seperti sekarang, saya pun sedang menemani Fatih bermain air lagi 😄😄😄 melatih kesabaran juga yaa 😁
HapusBermain sambil belajar anak riang orang tua senang.. Sip bu dita.
BalasHapusTerima kasih, Bu 😊🙏🏻
HapusBagus sekali bun. Memang benar melatih motorik anak sejak dini itu sangat bagus. Dengan demikian kita busa mendeteksi kemampuan anak sejak awal. Mungkin sebagian orang atau banyak orang bermain kotor itu bisa sakit. Tapi tidak ada yang salah juga dengan pendapat demikian. Akan tetapi dari yang kotor itu busa belajar bagaimana membersihkan bagaimana berpijak. Sensor saraf pada otak akn bkrja dengan baik. Umumnya anak2 yang aktif memiliki kecerdasan diatas rata2. Yuk ibu2 muda latih anak sejak dini agar kelak bisa berkarya untuk Nusa dan bangsa
BalasHapusWajah nambah wawasan nih 👍🏻👍🏻👍🏻 terima kasih komentarnya Bunda 😊🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Hapus